Jayapura, CNN Indonesia -- Mungkin kita selama ini mengenal Kepulauan Maluku sebagai penghasil pala. Tetapi ternyata, pala juga terdapat di Fakfak, Papua Barat.
Pala Fakfak pada jaman kolonial Belanda lebih dikenal dengan pala panjang. Penduduk Fakfak sendiri menyebutnya pala negeri.
Pala ini tumbuh di hutan-hutan dan diwariskan turun temurun dari nenek moyang.
Oleh penduduk Fakfak pohon pala tidak boleh ditebang, dibiarkan roboh sendiri. Pala terdiri dari jenis jantan dan betina, penduduk Fakfak menganggap dengan menebang pohon pala itu sama saja dengan menebang (membunuh) manusia, pala mereka anggap sebagai sumber kehidupan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pohon pala Fakfak dapat mencapai tinggi 15 meter, tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian 700 m dari permukaan laut.
Ciri khas pala ini adalah bagian bawah daunnya berwarna putih keperakan.
Buahnya lonjong, berwarna hijau kekuningan dan akan terbelah menjadi dua jika sudah masak. Daging buah pala tebal dan rasanya asam.
Saat ini Fakfak dikenal sebagi kota pala. Pada International Workshop Spices Fakfak tahun 2015, pala Fakfak (Myristica argentea Warb) ditetapkan sebagai pala endemik Fakfak.
(ded/ded)