Cinta pada Pandangan Pertama, Benarkah Itu Cinta?

Deddy S | CNN Indonesia
Kamis, 14 Des 2017 08:30 WIB
Cinta pada pandangan pertama. Kamu pernah mengalaminya? Benarkah itu cinta?
Ilustrasi (Foto: PublicDomainPictures/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Cinta pada pandangan pertama. Kamu pernah mengalaminya? Benarkah itu cinta? Penelitian terbaru meragukannya dan menganggap itu cuma ketertarikan fisik belaka.

Dilansir dari Live Science, sebuah studi dilakukan untuk mencari tahu, benarkah kita benar-benar merasakan cinta pada pandangan pertama? Atau jangan-jangan itu cuma sebuah ketertarikan fisik yang besar.

Beberapa studi terdahulu mendapati bahwa cinta itu mengaktifkan area otak tertentu dan lokasinya bervariasi tergantung tipe cinta kita. Apakah emosional, cinta pada orang tua, atau cinta pada lawan jenis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, cinta yang penuh gairah ternyata mengaktifkan jaringan otak yang sama kalau kita mengalami ketergantungan. Dan cinta jangka panjang memicu respons di area otak yang berkaitan dengan keterikatan dan penghargaan.

Peneliti juga sebelumnya sudah menyebutkan bahwa di negara-negara barat, 1 dari 3 orang mengklaim telah jatuh cinta pada pandangan pertama. Perasaan ini disebut berkaitan dengan gairah dan ikatan yang makin kuat dalam sebuah hubungan.

Tapi hanya ada sedikit bukti yang mengindikasikan bahwa cinta pada pandangan pertama terjadi ketika orang mengira itu terjadi, yakni pada saat pertemuan pertama terjadi. Atau mungkin mereka mengira itu terjadi melalui kacamata perasaan romantis mereka saat ini.  

Untuk mencari tahu lebih dalam, peneliti yang menerbitkan penelitiannya di Journal of the International Association for Relationship Research, mengumpulkan data dari 500 pertemuan yang dialami 400 partisipan. Mereka adalah mahasiswa Belanda dan Jerman pada usia 20-an.

Peneliti memakai tiga tingkat pengumpulan data: survei online, studi laboratorium, dan tiga acara kencan yang masing-masing berdurasi sampai 90 menit. Periset mencatat manakala partisipan mengatakan merasakan semacam cinta pada pandangan pertama dan mereka harus membuat ranking seberapa menarik orang yang membangkitkan perasaan cinta pandangan pertama itu menurut mereka.  

Untuk mendefinisikan apa itu cinta, partisipan menyebutkan analisis pribadi mengenai beberapa komponen kunci yang mereka rasakan: eros (ketertarikan fisik), keintiman, gairah, dan komitmen. Saat dites, 32 orang melaporkan merasakan cinta pada pandangan pertama sebanyak 49 kali. Observasi juga menunjukkan bahwa komponen cinta macam keintiman dan komitmen ratingnya rendah. Skor tertinggi adalah pada ketertarikan fisik.

Peneliti akhirnya menarik kesimpulan, bahwa faktanya, cinta pada pandangan pertama, yang diidentifikasikan sebagai cinta oleh orang-orang, adalah “ketertarikan yang kuat” belaka. Kamu setuju? (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER