Jayapura, CNN Indonesia -- Burung cenderawasih merupakan fauna endemik Papua, Kepulauan Aru, Papua Nugini dan Australia bagian utara. Sebutan untuk burung cenderawasih adalah burung surga atau
bird of paradise.
Linnaeus atau bapak pemberi nama ilmiah flora dan fauna dunia, memberi nama latin burung cenderawasih dengan
Paradisaea apoda. Nama
apoda dalam bahasa Latin berarti tanpa kaki.
Apakah Linnaeus salah memberi nama? Sehingga burung cenderawasih yang sesungguhnya punya sepasang kaki disebut burung surga tanpa kaki? Rupanya hal ini berawal dari awetan burung-burung cenderawasih yang dikirim ke Eropa, kakinya sudah dipotong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1880 hingga 1920-an, burung cenderawasih menjadi hiasan prestise bagi kepala wanita bangsawan Eropa.
Masyarakat Eropa pada waktu itu percaya, burung cenderawasih tidak memiliki kaki, dan selalu terbang tidak pernah menyentuh tanah maupun bertengger di dahan pohon.
Berdasarkan sampel burung cenderawasih tanpa kaki jenis
greater bird of paradise, maka Linnaeus memberi nama ilmiah burung cenderawasih yaitu
Paradisaea apoda yang berarti burung surga tanpa kaki.
(ded/ded)