Jayapura, CNN Indonesia -- Ikan mujair (
Oreochromis mossambicus) merupakan ikan konsumsi dan banyak dibudidayakan di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura. Selain dibudidayakan, ikan ini juga hidup bebas di danau dan menjadi tangkapan nelayan Sentani.
Sejak kapan ikan mujair ada di Danau Sentani? Ikan mujair merupakan ikan yang diintroduksi ke Danau Sentani pada masa Gubernur Acub Zainal sekitar tahun 1970-an. Dalam perkembangannya ikan ini berkembang begitu pesat dan menjadi ikan yang paling dominan ditangkap oleh nelayan Sentani.
Oleh masyarakat Sentani, ikan ini dikenal sebagai ikan mujair Acub.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi tahukah kalian bahwa ikan mujair aslinya adalah ikan air asin? Pengembangan ikan mujair air asin menjadi ikan air tawar dilakukan pertama kali oleh Iwan Muluk alias Mbah Moedjair di Blitar pada 1936. Ikan ini sejatinya berasal dari perairan Afrika.
Nah, di Papua, menurut catatan CNN Student, sejak 2010 sudah dilakukan pengembangan kembali ikan mujair air tawar menjadi ikan laut. Salah satunya di telaga Dukumbro di selatan Desa Tabla Nusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua.
Telaga seluas sekitar 100 ribu meter persegi itu terhubung langsung dengan lautan melalui sebuah saluran besar, yang pada saat air pasang mengalirkan air laut ke sana. Daerah itu adalah sedikit kawasan di Papua yang mengembangkan ikan mujair air asin.
Cara pengembangannya, ikan-ikan mujair terlebih dahulu dipelihara di tepi telaga yang kadar garamnya lebih rendah, karena merupakan muara sunga-sungai kecil dari pegunungan. Setelah beberapa bulan, mujair kemudian dipindahkan ke lokasi yang kadar garamnya lebih tinggi dan mereka menjadi ikan laut kembali.
(ded/ded)