Sejarah Pramuka di Indonesia, Organisasi Sejak Zaman Belanda

CNN Indonesia
Senin, 08 Mar 2021 12:28 WIB
Sejarah Pramuka di Indonesia sangat panjang sedari masa Hindia Belanda berkuasa. Berikut sejarah pramuka Indonesia dan perkembangannya.
Sejarah Pramuka di Indonesia sangat panjang sedari masa Hindia Belanda berkuasa. Berikut sejarah pramuka Indonesia dan perkembangannya. (Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)


Hari Jadi Pramuka Indonesia

Hasil kerja panitia pembentukan gerakan Pramuka, dikeluarkan dalam Keppres Nomor 238 tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang gerakan Pramuka. Keppres tersebut menandai sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.

Pada 30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan, berkumpul seluruh tokoh kepanduan Indonesia yang menyatakan bergabung dalam organisasi Pramuka. Peristiwa itu disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Selang satu bulan kemudian, pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno memimpin pelantikan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, yang dibarengi dengan penganugerahan Panji-panji Gerakan Pramuka. Struktur MAPINAS saat itu adalah:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Presiden Soekarno, sebagai Ketua MAPINAS
  • Sultan Hamengkubuwono XI, sebagai Wakil Ketua I
  • Aziz Saleh, sebagai Wakil Ketua II

Pada acara ini Pramuka resmi diperkenalkan kepada Masyarakat, dan dijadikan sebagai hari lahir Pramuka.Hingga kini Jambore Nasional telah diadakan sebanyak 11 kali.

Pencipta dan Arti Lambang Pramuka

Sejumlah anggota Praja Muda Karana (Pramuka) menari dan bernyanyi saat Deklarasi tekad Pramuka sebagai perekat NKRI dan pelepasan kontingen Jawa Timur menuju Raimuna Nasional (Rainas) XI di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/8). Selain mendeklarasikan tekad Pramuka sebagai perekat NKRI, Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur mengusung tema Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Ilustrasi Sejarah Pramuka di Indonesia.

Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961. Lambang ini disematkan dalam ragam atribut Pramuka yang dipakai pada hari tertentu di sekolah.

Lambang Tunas Kelapa diciptakan oleh Soehardjo Admodipura, seorang pembina pramuka aktif yang bekerja di lingkungan Departemen Pertanian.

Penetapan tunas kelapa terjadi pada 16 Agustus 1961, 2 hari setelah terbentuknya pramuka.

Lambang tunas kelapa atau nyiur memiliki arti sebagai berikut:

  1. Buah nyiur yang bertumbuh disebut cikal. Dan istilah cikal bakal ini memiliki arti penduduk asli yang menurunkan generasi baru. Buah Nyiur mengiaskan bahwa setiap anggota Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
  2. Buah nyiur juga dapat hidup lama dalam kondisi apa pun. Hal tersebut juga mengkiaskan setiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet menghadapi tantangan hidup dan kesukaran dalam mengabdi pada tanah air dan bangsa.
  3. Nyiur juga dikiaskan dengan kemampuan beradaptasi di masyarakat di mana pun berada dan dalam kondisi apa pun.
  4. Nyiur mampu tumbuh tinggi dan menjulang lurus ke atas. Hal ini menghiaskan setiap anggota pramuka mempunyai cita-cita tinggi dan lurus serta mulia dan jujur yang tidak mudah goyah.
  5. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Lambang akar mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka pada dasar dan landasan yang baik, kuat, dan nyata dalam mencapai cita-cita.
  6. Tunas Kelapa berguna dari ujung pohon hingga akar. Mengiaskan anggota pramuka adalah manusia berguna bagi tanah air, bangsa, negara, serta sesama manusia.

Itulah sejarah pramuka di Indonesia yang penting untuk menambah wawasan kamu. Dalam pramuka, siswa diajarkan cara berorganisasi seperti mengatasi masalah dan mencari solusinya.

Kemudian belajar bekerja sama tim yang baik, bersaing secara sehat dan sportif. Tentu hal tersebut akan bermanfaat saat dewasa dan memasuki dunia kerja.

(imb/fef)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER