10 Peninggalan Sejarah Kerajaan Bercorak Buddha di Indonesia

CNN Indonesia
Senin, 20 Jun 2022 11:30 WIB
Indonesia memiliki sejumlah peninggalan sejarah bercorak Buddha yang berasal dari kerajaan-kerajaan pada masa lampau. Berikut daftar peninggalannya.
Indonesia memiliki sejumlah peninggalan sejarah bercorak Buddha yang berasal dari kerajaan-kerajaan pada masa lampau. Berikut daftar peninggalannya. (AFP/GOH CHAI HIN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia memiliki sejumlah peninggalan sejarah kerajaan bercorak Buddha. Maklum saja, beberapa kerajaan dan pusat ajaran Buddha berada di Nusantara pada masa lampau.

Mulai dari candi, prasasti, arca, hingga karya sastra. Setiap peninggalan sejarah tersebut memiliki fungsinya masing-masing di masanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Candi merupakan bangunan keagamaan atau tempat ibadah pada masa purbakala. Bangunan ini digunakan untuk ritual ibadah, memuja dewa-dewi, dan penghormatan bagi leluhur.

Sementara prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan keras dan tahan lama, seperti batu dan logam. Sedangkan arca adalah patung sebagai media keagamaan untuk memuja dewa-dewi.

Berikut daftar peninggalan sejarah bercorak Buddha di Tanah Air.

1. Candi Borobudur

Foto Ilustrasi Candi BorobudurCandi Borobdur yang ada sejak masa Dinasti Syailendra merupakan salah satu peninggalan sejarah bercorak Buddha. (iStock/sihasakprachum)

Candi Borobudur yang saat ini tengah jadi pembicaraan publik karena wacana kenaikan harga tiket masuk ke area stupa menjadi Rp750 ribu per turis lokal, merupakan peninggalan sejarah bercorak Buddha.

Bangunan yang berdiri di masa pemerintahan Wangsa Syailendra pada 800 Masehi ini merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Candi Borobudur memiliki tiga pelataran melingkar dengan sau stupa utama, 72 stupa berlubang, 2.672 panel relief, dan 504 arca Buddha.

Candi yang menjadi tempat ibadah umat Buddha di Indonesia dan dunia itu terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. UNESCO memasukkan Candi Borobudur sebagai salah satu situs warisan dunia.

2. Candi Muara Takus

Beberapa sejarawan menyebut Candi Muara Takus yang terletak di Kabupaten Kampar, Riau ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim bercorak Buddha terbesar di Nusantara.

Namun para ahli purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini didirikan. Yang pasti, Candi Muara Takus merupakan candi tertua di Pulau Sumatra.

Bahkan, ini merupakan satu-satunya situs peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Di kompleks candi ini ada bangunan lain yang terdiri atas Candi Tua, Candi Bungsu, Stupa Mahligai, serta Palangka.


3. Candi Sewu

Seorang pengunjung bersama anaknya berwisata di kompleks Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (27/9). Warga memanfaatkan hari libur dengan mengajak anak mereka dengan mengunjungi obyek wisata candi sewu peninggalan Buddha yang dibangun pada abad ke-8, sebagai wisata edukasi pengenalan sejarah candi. ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho/pd/15.Candi Sewu yang berada di Klaten, Jawa Tengah ini merupakan salah satu peninggalan sejarah bercorak Buddha. (ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho)

Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur. Namun, candi ini berusia lebih tua dari Candi Borobudur, meski sama-sama dibangun pada 800 Masehi.

Uniknya, Candi Sewu yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini sebenarnya memiliki 249 candi. Tapi, masyarakat sekitar menamainya Candi Sewu yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Roro Jonggrang.

Kompleks candi ini dibangun di akhir masa pemerintahan Rakai Panangkaran, raja termahsyur dari Kerajaan Mataram Kuno.

Namun sempat dipugar di masa pemerintahan Rakai Pikatan, pangeran dari Dinasti Sanjaya yang menikah dengan Pramodhawardhani dari Dinasti Syailendra.


4. Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti yang ditemukan di Kampung Kedukan Bukit, Kota Palembang, Sumatera Selatan ini merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Prasasti ini ditemukan oleh orang Belanda bernama C. J. Batenburg pada 29 November 1920.

Sejarahwan menyebut peninggalan sejarah bercorak Buddha ini dibuat pada 683 Masehi. Prasasti itu mengisahkan soal kemajuan pelayaran Indonesia di masa Kerajaan Sriwijaya.

Informasi ditulis dengan aksara Pallawa dan menggunakan bahasa Melayu Kuno. Saat ini, Prasasti Kedukan Bukit disimpan di Museum Nasional Indonesia.

Peninggalan sejarah bercorak Buddha, lanjut sebelah...

10 Peninggalan Sejarah Kerajaan Bercorak Buddha di Indonesia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER