Macam-Macam Majas, Jenis, dan Contohnya

CNN Indonesia
Senin, 24 Okt 2022 08:30 WIB
Dengan majas, karya sastra akan semakin ekspresif dan lebih menarik. Berikut macam-macam majas, jenis, beserta contoh penggunaannya.
Ilustrasi. Dengan majas, karya sastra akan semakin ekspresif dan lebih menarik. Berikut macam-macam majas, jenis, beserta contoh penggunaannya. (Foto: Stokpic)
CNN Indonesia --

Majas merupakan salah satu pokok bahasan yang muncul dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Majas kerap digunakan dalam penulisan karya tulis maupun karya sastra seperti prosa dan puisi.

Dengan menggunakan majas, karya sastra akan semakin hidup, ekspresif, dan lebih menarik. Berikut macam-macam majas, jenis, beserta contoh penggunaannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut pakar linguistik Henry Guntur Tarigan, majas adalah ciri khas yang dipakai dalam menyampaikan buah pikirannya ataupun ide-idenya memakai sebuah kode bahasa tertentu.

Senada, Gorys Keraf mengatakan bahwa majas adalah cara penulis mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan pribadinya.

Selain membuat karya tulis menjadi lebih indah dan hidup, penggunaan majas juga bertujuan untuk memperkaya diksi atau pemilihan kata dan bahasa dalam sebuah karya.


Jenis dan Macam-Macam Majas

Woman reading book in hammock in tropical gardenIlustrasi. Jenis, macam-macam majas, dan contohnya (Foto: iStockphoto/patpitchaya)

Secara umum, majas terbagi ke dalam empat jenis, yakni 1) majas perbandingan, 2) majas pertentangan, 3) majas penegasan, dan 4) majas sindiran.

Berikut macam-macam majas beserta masing-masing contohnya untuk diketahui.


1. Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah jenis majas yang paling sering dijumpai dalam karya sastra. Majas perbandingan digunakan untuk membandingkan dua hal.

Macam-macam majas perbandingan, yaitu majas metafora, simile, personifikasi, hiperbola, asosiasi, metonimia, alegori, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.

Majas metafora

Majas metafora adalah majas yang menggunakan perbandingan dua objek berbeda, namun memiliki kemiripan.

Contoh majas metafora:

  • Perusahaan itu bangkrut karena ulah tikus berdasi.
  • Jangan sembarangan, kabarnya Agung Sejati itu keturunan darah biru.

Majas personifikasi

Majas personifikasi sering digunakan dalam karya sastra karena memberikan efek puitis dan romantis. Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda hidup dengan benda mati.

Contoh majas personifikasi:

  • Angin malam berbisik merdu seperti ingin mengajakku bercerita.
  • Penaku menari-nari di selembar kertas putih.


Majas hiperbola

Majas hiperbola adalah sebuah majas yang mengungkapkan sesuatu atau sebuah hal secara berlebihan, sehingga membuatnya tidak masuk akal.

Contoh majas hiperbola:

  • Bondan lari secepat kilat setelah mendengar kabar buruk itu.
  • Belajarlah dengan giat agar cita-cita setinggi langitmu itu bisa tercapai.


Majas asosiasi

Majas asosiasi adalah majas yang membandingkan dua objek berbeda, tetapi dianggap memiliki kesamaan dengan menggunakan kata sambung "bak", "seperti", "bagaikan", dan "selayaknya".

Contoh majas asosiasi:

  • Wajah Yola dan Yoli sangat mirip bak pinang dibelah dua.
  • Meski saudara kandung, namun Ari dan Eka bagaikan minyak dan air.


Majas metonimia

Majas metonimia bisa diketahui dengan mudah karena menggunakan merek dari sesuatu yang sudah dikenal umum.

Contoh majas metonimia:

  • Perjalanan dari Jakarta ke Surabaya lebih cepat jika naik Garuda.
  • Ayah pergi ke rumah nenek dengan Kijang yang baru dibelinya beberapa waktu lalu.


Majas alegori

Majas alegori merupakan sebuah majas yang membandingkan dua objek dengan penggambaran atau cara lain.

Contoh majas alegori:

  • Jangan sombong, karena hidup ibarat roda yang selalu berputar, kadang di atas, kadang di bawah.
  • Anak yang baru lahir itu ibarat kertas putih. Orang tualah yang akan menuliskan sesuatu di atasnya.


Majas pars pro toto

Majas pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan dari objek tersebut.

Contoh majas pars pro toto:

  • Karena tak mampu bayar sewa, Ani terpaksa angkat kaki dari kontrakan itu.
  • Meski jam pelajaran sudah dimulai satu jam yang lalu, namun Bu Sinta tak kunjung menampakkan batang hidungnya.


Majas totem pro parte

Majas ini merupakan kebalikan dari majas pars pro toto. Majas totem pro parte menggunakan keseluruhan objek untuk merujuk sebagian dari objek tersebut.

Contoh majas totem pro parte:

  • Indonesia berhasil menang atas Vietnam pada pertandingan sepakbola di final Piala AFF.
  • Hujan deras yang mengguyur semalam membuat Jakarta terendam banjir.


Majas eufimisme

Majas eufimisme digunakan untuk menggantikan istilah dengan istilah lain yang lebih sopan.

Contoh majas eufimisme:

  • Bu Winda tak sungkan menjadi asisten rumah tangga demi menghidupi keluarganya. (asisten rumah tangga = pembantu)
  • Joni menjadi salah satu anggota TNI yang gugur dalam peristiwa penyerangan tadi malam. (gugur = meninggal dunia)


2. Majas Pertentangan

Majas pertentangan bertujuan untuk menggambarkan dua hal yang bertentangan atau berkebalikan. Jenis majas ini sering digunakan tak hanya pada karya sastra, tetapi juga dalam percakapan sehari-hari.

Macam-macam majas pertentangan, yaitu majas litotes, paradoks, oksimoron, kontradiksi interminus, anakronisme, dan antitesis.


Majas litotes

Majas litotes digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan maksud untuk merendahkan diri. Majas ini merupakan kebalikan dari majas hiperbola.

Contoh majas litotes:

  • Maaf, hanya makanan sederhana ini yang bisa aku hidangkan.
  • Jika ada waktu, silakan mampir ke gubuk tempat tinggalku.


Majas paradoks

Majas paradoks menggunakan bahasa kiasan untuk membandingkan sesuatu yang berkebalikan.

Contoh majas paradoks:

  • Sawah itu tetap subur meski kemarau sedang melanda daerah tersebut.
  • Dina selalu merasa kesepian meskipun tinggal di tengah keramaian kota.


Majas oksimoron

Oksimoron adalah majas yang menempatkan paradoks atau dua hal berlawanan dalam sebuah kalimat yang sama

Contoh majas oksimoron:

  • Hal yang tetap dalam dunia adalah perubahan.
  • Pria tersebut telah merasakan pahit manisnya kehidupan.


Majas antitesis

Majas antitesis menggunakan kata-kata yang berlawanan arti untuk mengungkapkan suatu pertentangan.

Contoh majas antitesis:

  • Dia bekerja siang malam untuk membahagiakan keluarganya.
  • Hidup dan mati manusia hanya Tuhan yang menentukan.

3. Majas Penegasan

Majas penegasan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mempertegas suatu hal dalam sebuah kalimat yang disampaikan.

Macam-macam majas penegasan adalah majas retorika, pararima, apofasis, inversi, enumerasio, elipsis, koreksio, paralelisme, aliterasi, antiklimaks, dan banyak lagi.

Majas retorika

Majas retorika adalah majas yang berbentuk kalimat tanya tetapi tidak memerlukan jawaban karena hanya digunakan sebagai penegasan saja.

Contoh majas retorika:

  • Siapa yang tidak senang ketika tim yang dibelanya menang?
  • Siapa yang tidak ingin hidup bergelimang harta?


Majas pararima

Majas pararima menggunakan pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata yang sifatnya berlainan.

Contoh majas pararima:

  • Pelaku tawuran lari kocar-kacir dikejar polisi.
  • Dadaku bergetar-getar mendengar suara petir.


Majas aliterasi

Majas aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan di awal kata dengan berurutan untuk memberi penegasan pada kalimat tersebut.

Contoh majas aliterasi:

  • Lintasi laut, lewati lembah.
  • Sudahi sedihmu, kembangkan senyummu.


Majas antiklimaks

Majas antiklimaks menyatakan lebih dari dua hal berturut-turut yang makin lama makin menurun.

Contoh majas antiklimaks:

  • Jangankan jutaan rupiah, ratusan ribu, atau puluhan ribu; seribu rupiah pun ia enggan memberi.
  • Perlombaan ini diikuti oleh peserta level profesional hingga amatir.


4. Majas Sindiran

Majas sindiran berisi ungkapan kiasan yang bertujuan untuk menyindir atau mengkritik sesuatu hal dan biasanya diungkapkan secara halus. Selain itu, karakter dari majas sindiran adalah mengandung makna kebalikan dari maksud sebenarnya.

Macam-macam majas sindirian, yaitu majas ironi, sinisme, satire, sarkasme, dan inuendo.

Majas ironi

Majas ironi adalah gaya bahasa dengan kalimat sindiran yang bertentangan dengan fakta sesungguhnya.

Contoh majas ironi:

  • Istriku pandai memasak, sampai aku tidak ingin mencicipinya lagi.
  • Suasana di kota sangat dingin hingga membuatku berkeringat sebesar bulir jagung.


Majas sinisme

Majas sinisme digunakan dengan maksud menyindir atau mencemooh secara tidak langsung. Majas sinisme menggunakan ungkapan yang lebih kasar dibandingkan majas ironi.

Contoh majas sinisme:

  • Bukankah kamu sudah pintar, mengapa harus terus bertanya kepadaku?
  • Kau harusnya sadar, orang tuamu kerja banting tulang tapi kau hanya bermalas-malasan.


Majas satire

Majas satire adalah gabungan dari ironi dan sarkasme yang disampaikan menggunakan parodi. Biasanya satire dipakai untuk mengungkapkan kritik atau komentar terhadap sesuatu.

Contoh majas satire:

  • Tumben sekali kau berpikiran secerdas itu, apa jangan-jangan kau salah minum obat?
  • Lahap sekali makanmu, sudah berapa hari kau tak makan?


Majas sarkasme

Majas sarkasme adalah majas yang menggunakan kata-kata kasar dan bersifat negatif secara langsung atau terang-terangan.

Contoh majas sarkasme:

  • Memang dasar otak udang, soal sederhana itu saja kamu tak bisa menyelesaikannya.
  • Tak usahlah kau terus menyanyi, suaramu itu sangat sumbang hingga telingaku sakit dibuatnya.

Majas inuendo

Majas inuendo berupa sindiran yang diungkapkan dengan cara mengecilkan fakta sebenarnya.

Contoh majas inuendo:

  • Kawanku memang cantik, hanya saja suka berbohong.
  • Dia berhasil naik jabatan tetapi hasil menyuap.

Demikian jenis, macam-macam majas, dan contohnya. Semoga bermanfaat.

(ahd/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER