Majas metafora adalah salah satu jenis majas perbandingan yang sering ditemukan dalam karya sastra, baik itu sajak, puisi, hingga prosa. Metafora sendiri berasal dari bahasa Yunani dari kata meta dan pherein yang artinya memindahkan.
Lantas apa itu majas metafora? Berikut pengertian, jenis majas metafora, beserta contohnya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku Henry Guntur Tarigan Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa (1993), istilah metaphora atau metafora diturunkan dari kata meta yang artinya di atas dan pherein yang artinya membawa.
Sementara itu, Gorys Keraf mendefinisikan metafora sebagai semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Dengan kata lain, majas metafora bisa diartikan juga sebagai gaya bahasa yang membandingkan objek tertentu dengan objek lain dengan sifat yang hampir mirip atau barangkali sama.
Penggunaan majas metafora dalam kalimat tentu dapat menambah keunikan dan kekuatan karya sastra itu sendiri. Di samping itu, majas metafora membantu pembaca membayangkan dan menggambarkan sebuah hal atau objek dengan lebih jelas.
Karena sifatnya tersebut, majas metafora seringkali disamakan dengan majas simile. Meski sama-sama termasuk dalam jenis majas perbandingan, namun perbedaannya yaitu majas metafora bersifat implisit.
Sedangkan majas simile bersifat eksplisit dengan penggunaan kata-kata seperti, bak, laksana, bagaikan, umpama, serupa dan sebagainya.
Contoh majas simile yakni: senyumnya laksana bulan sabit; bagaikan minyak dan air yang tak bisa menyatu; seperti air di daun talas; nasibnya sungguh malang ibarat jatuh tertimpa tangga.
![]() |
Jika ditilik dari jenisnya, majas metafora sendiri bisa dibagi menjadi tiga jenis. Yakni majas metafora eksplisit, majas metafora, implisit, dan majas metafora lama atau usang. Berikut penjelasannya.
Jenis majas metafora yang pertama adalah metafora eksplisit. Majas metafora eksplisit adalah majas yang membandingkan sebuah hal atau objek yang akan langsung disandingkan dengan objek yang dibandingkannya.
Karena objeknya dibandingkan secara langsung, maka hal ini membuat kandungan atau makna dari kalimat tersebut menjadi terkesan sangat eksplisit.
Contoh majas metafora eksplisit:
"Dia adalah singa lapar yang berburu mangsa di padang yang luas."
Pada contoh tersebut, penulis ingin menggambarkan seseorang tersebut dengan singa kelaparan yang sedang mencari mangsa.
Berbeda dengan majas metafora eksplisit, majas metafora implisit ini tidak menjadikan objek pembanding terlihat dengan langsung, tetapi justru menggunakan ungkapan-ungkapan atau kata-kata yang tersembunyi.
Contoh majas metafora implisit:
"Banyak pria yang mencoba mempersunting kembang di desa ini."
Contoh kalimat majas metafora di atas tidak menjelaskan secara spesifik kembang yang dimaksud. Kembang di atas bermakna gadis cantik.
Jika dibandingkan dengan dua jenis majas metafora di atas, metafora lama atau usang ini sangat mudah dilihat dan dipahami. Hal ini karena ungkapan yang dijadikan pembanding ini sudah umum digunakan.
Dengan kata lain, perbandingan pada majas metafora jenis ini maknanya sudah banyak diketahui oleh kebanyakan masyarakat, bahkan mungkin tanpa harus berpikir lama untuk mengetahui maknanya.
Contoh majas metafora lama atau usang:
"Aku ini binatang jalang dari kumpulan yang terbuang." --Puisi "Aku" karya Chairil Anwar (1943)
Pada contoh larik puisi tersebut, penulis menggunakan kata 'binatang jalang' karena ia ingin menggambarkan dirinya seperti binatang yang hidup dengan bebas tanpa ada yang mengatur.
Berikut contoh dari majas metafora lainnya beserta artinya.
1. Tikus kantor menjadi musuh yang nyata bagi kemajuan bangsa.
Tikus kantor diartikan sebagai koruptor.
2. Tanpa ampun, si jago merah melahap habis ratusan kios Pasar Kembang.
Si jago merah diartikan sebagai api.
3. Tak kusangka kini aku bisa mendapatkan Dewi, bunga desa dusun sebelah.
Bunga desa diartikan sebagai gadis tercantik.
4. Meski berbuat salah, namun Dendi tak pernah dihukum, karena dia adalah anak emas Pak Udin.
Anak emas diartikan sebagai anak kesayangan.
5. Tak kaget jika Rivaldi masuk ke kedokteran, pasalnya ia adalah seorang bintang sekolah.
Bintang sekolah diartikan sebagai murid pintar di sekolah tersebut.
Itulah majas metafora, beserta pengertian, jenis, dan contohnya. Semoga membantu.