Perjalanan masuknya Hindu Buddha ke Nusantara memunculkan banyak teori-teori dari para ahli. Pada awalnya berkembang di India, barulah agama-agama tersebut menyebar ke negara-negara di dunia, termasuk Indonesia melalui hubungan perdagangan.
Melansir Modul Sejarah Indonesia Kelas X KD 3.5 dan 4.5, mengkaji proses masuknya pengaruh agama Hindu dan Buddha ke wilayah Nusantara memerlukan analisis yang dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, belum ada kesepakatan yang bulat di antara para ahli mengenai siapa yang membawa kebudayaan tersebut ke Nusantara.
Perbedaan tersebut kemudian memunculkan sejumlah teori. Untuk dapat memahami maksud dari proses masuknya Hindu-Buddha, kamu dapat mengetahuinya dalam teori-teori tentang masuknya Hindu Buddha ke Nusantara.
![]() |
Berikut ini beberapa teori mengenai masuknya Hindu Buddha ke Nusantara, dihimpun dari berbagai sumber.
Merujuk ebook berjudul Masuknya Hindu Budha ke Indonesia karya Johan Ari Makmur, salah satu teori yang terkenal adalah Teori Ksatria. Teori ini dipelopori oleh C.C. Beig dan Ir. Hoens.
Keduanya berpendapat bahwa pembawa dan penyebar kebudayaan Hindu ke Indonesia adalah golongan Ksatria atau bangsawan. Pendapat ini didasarkan pada sifat petualangan yang dimiliki oleh para Ksatria.
Terjadinya perang saudara di India membuat para Ksatria terpaksa melarikan diri ke Indonesia. Kemudian mereka mendirikan kerajaan yang berkebudayaan Hindu untuk pertama kalinya di Nusantara.
Teori Waisya menyatakan bahwa golongan Waisya yang punya peran besar dalam menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu Buddha.
Hal itu diutarakan oleh Prof. Dr. N.J. Krom. Ia berpendapat golongan yang terdiri dari pedagang, petani, dan pemilik tanah tersebut sudah mengenal agama Hindu Buddha.
Selain berdagang, kedatangan golongan Waisya juga memperkenalkan agama dan kebudayaan Hindu Buddha kepada masyarakat Indonesia. Golongan ini diyakini hanya tinggal sementara waktu, tetapi ada juga yang menetap lalu menikah dengan penduduk di Nusantara.
J.C. van Leur berpendapat bahwa agama Hindu dibawa oleh kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan mereka diduga atas undangan para penguasa lokal yang tertarik dengan agama Hindu.
Sebelum kembali ke India, kaum Brahmana kerap meninggalkan kitab Weda sebagai hadiah bagi raja di Nusantara. Namun, teori ini memiliki kelemahan.
Pertama, raja-raja Indonesia tidak mungkin dapat mengerti isi kitab Weda tanpa dibimbing oleh kaum Brahmana. Kedua, menurut ajaran Hindu Kuno, seorang Brahmana dilarang menyeberangi lautan, apalagi meninggalkan tanah airnya.
Teori Sudra dikemukakan oleh Van van Faber. Menurut teori ini masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta Sudra.
Menurut Faber, golongan berkasta Sudra atau pekerja kasar dari India menginginkan kehidupan lebih baik dengan pergi ke daerah lain, salah satunya Indonesia.
Selain itu, kaum Sudra keluar dari India dan datang ke Indonesia karena ingin mendapatkan kedudukan dan lebih dihargai.
Namun teori yang satu ini menimbulkan kontroversi sebab kaum Sudra terdiri atas kelompok dengan derajat terendah sehingga tidak layak menyebarkan agama Hindu.
Teori Arus Balik dicetuskan oleh F.D.K. Bosch untuk menyanggah teori Waisya dan Ksatria. Menurut Bosch, masyarakat Indonesia memiliki peranan dalam penyebaran dan pengembangan agama Hindu dan Buddha.
Interaksi masyarakat Indonesia dengan orang-orang India membuat mereka belajar agama Hindu Buddha di tempat yang disebut Sangga.
Setelah belajar bahasa Sanskerta, kitab suci sastra, dan budaya tulis, penduduk Indonesia kemudian mendalami agama Hindu Buddha di India.
Lalu mereka kembali ke Nusantara untuk mengembangkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha kepada masyarakat Indonesia.
Teori ini didukung dengan prasasti Nalanda yang menyebutkan bahwa Raya Balaputradewa dari Sriwijaya meminta raja India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat belajar bagi para tokoh Sriwijaya.
Adapun kerajaan yang menerima corak budaya India adalah Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Mataram Kuno, Majapahit, dan kerajaan-kerajaan di Bali.
Lihat Juga : |
Demikian teori-teori masuknya agama Hindu dan Buddha ke Nusantara. Semoga dapat bermanfaat.
(juh)