Hukum Newton merupakan hukum dasar dinamika yang merumuskan pengaruh gaya terhadap perubahan gerak benda. Hukum Newton terdiri atas Hukum Newton I, II, dan III.
Hukum Newton sendiri dibuat oleh fisikawan terkemuka Isaac Newton. Menurut Hukum Newton, sebuah benda yang semula diam akan bergerak jika dikenai suatu gaya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, benda dapat bergerak ketika didorong atau ditarik, tetapi benda juga dapat berhenti jika ditahan.
![]() |
Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini yang dilansir dari berbagai sumber.
Merujuk ebook Unit Pembelajaran IPA SMP 2 yang diterbitkan Kemdikbud bunyi Hukum Newton I adalah "Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam, sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap."
Hukum Newton I atau disebut juga hukum inersia (kelembapan) menyatakan bahwa suatu benda tidak akan bergerak selama yang bekerja padanya adalah nol atau suatu benda yang bergerak lurus akan tetap bergerak jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi.
Contoh yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari adalah saat kita berlari. Pada saat akan memulai lari, seorang pelari mengalami hambatan udara yang lebih kecil daripada daya dorongnya sehingga pelari tersebut dapat berakselerasi.
Rumus dan contoh soal Hukum Newton I
∑F= 0
Keterangan:
∑F: resultan gaya yang bekerja pada benda (N)
Contoh soal:
Balok mengalami gaya tarik F1 = 15 N ke kanan dan gaya F2 ke kiri. Jika benda tetap diam berapa besar F2?
Jawaban:
Karena benda tetap diam, sesuai dengan Hukum I Newton
∑F= 0
F1-F2= 0
F1= F2= 15 N
Hukum Newton II berbunyi "Sebuah benda dengan massa m mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan (a) yang arahnya sama dengan arah gaya dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap massa (m)."
Setiap benda cenderung mempertahankan keadaannya selama tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Hasil eksperimen Newton menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada benda akan menyebabkan benda tersebut mengalami perubahan kecepatan.
Saat gaya tersebut searah dengan gerak benda, kecepatannya bertambah dan saat gaya tersebut berlawanan dengan gerak benda, kecepatannya akan berkurang.
Rumus dan contoh soal Hukum Newton II
F= m.a
F= gaya yang bekerja pada benda (N)
m= massa benda yang diberi gaya (kg)
a= percepatan benda yang diberi gaya ( m/s2 )
Bila gaya bekerja lebih dari satu ditulis :
∑F= ∑ m.a
Contoh soal:
Sebuah mobil bermassa 1,5 ton bergerak dengan kelajuan 72 km/jam. Mobil tersebut tiba-tiba direm dengan gaya pengereman sebesar F=2,4x10 4 N hingga berhenti. Berapa jarak yang ditempuh mobil tersebut mulai direm sampai berhenti?
Jawaban:
F= ma
24000= 1500a
a= 16 m/s2
Jarak yang ditempuh dapat ditemukan dengan:
v2/t= v2/0-2as
0= 202-2(16)(s)
32s= 400
s=12,5 m
Merujuk Modul Pembelajaran Fisika kelas 10 oleh Kemdukbud, Hukum Newton III berbunyi "Setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu benda, maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan."
Itu berarti gaya selalu terjadi berpasangan dan satu benda tidak dapat memberikan gaya pada benda lain tanpa mengalami gaya itu sendiri.
Oleh sebab itu, Hukum Newton III sering disebut sebagai aksi-reaksi, di mana gaya yang diberikan adalah aksi dan gaya yang dialami sebagai konsekuensinya adalah reaksi.
Rumus dan contoh soal Hukum Newton III
∑ Faksi = -∑Freaksi
Dalam Modul Pembelajaran Fisika Kelas 10 oleh Kemdikbud, Hukum III Newton berbunyi "Setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu benda, maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan."
Contoh Soal:
Seekor ikan yang bergerak dengan siripnya menimbulkan terjadinya gaya aksi reaksi. Tentukan pasangan aksi-reaksi yang ada.
Jawaban:
Gaya aksi: gaya dorong yang diberikan sirip ikan kepada air.
Gaya reaksi: gaya dorong yang diberikan air kepada sirip ikan sehingga ikan dapat bergerak.
Itulah rumus Hukum Newton I, II, dan III dilengkapi contoh soalnya. Semoga membantu.
(juh)