Indonesia memiliki letak geologis berdasarkan susunan lapisan batuan di kulit bumi. Kondisi geologis Indonesia dapat diamati dari jenis batuan yang terkandung di dalamnya.
Untuk lebih memahaminya, simak terlebih dahulu pengertian dan dampaknya berikut ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian kondisi geologis Indonesia adalah kondisi Indonesia berdasarkan batuan yang ada di dalam Bumi, seperti dikutip dari buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/ Mts Kelas VII yang disusun oleh Mulya, Yuliana, dan Nina Andini.
Kepulauan Indonesia memiliki kondisi yang menarik sebab gugus kepulauannya dibentuk oleh tumbukan lempeng-lempeng tektonik yang besar. Menurut teori tektonik lempeng, permukaan Bumi terpecah menjadi beberapa lempeng besar.
Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni Lempeng Indo-Australia, Aurasia, dan Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di lepas Pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Sementara Lempeng Pasifik bertumbukan Lempeng Eurasia di utara Papua dan Maluku.
Tumbukan lempeng tersebut membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian menjadi gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.
![]() |
Berikut ini adalah dampak dari kondisi geologis Indonesia.
Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda yaitu Pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Sirkum Mediterania berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa menyambung Pegunungan Himalaya di Asia lalu memasuki Indonesia melalui Pulau Sumatra dan membentang ke Jawa, Bali, Nusa Tenggara juga Maluku.
Wilayah yang dilalui oleh Sirkum Mediterania tersebut berdampak banyaknya gunung api aktif di Indonesia bagian barat. Bahkan, terdapat gunung api di tengah laut.
Sirkum Pasifik dimulai dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan ke Pegunungan Rocky di Amerika Utara lalu Jepang, Filipina hingga Indonesia melalui Sulawesi, Pulau Halmahera dan berakhir di Papua.
Aktivitas gunung api menghasilkan tanah vulkanik yang menyuburkan tanah untuk pertanian dan perkebunan.
Kondisi geologis Indonesia juga dipengaruhi oleh pertemuan tiga lempeng litosfer yaitu Lempeng Samudra Indo-Australia, Lempeng Samudra Pasifik dan Lempeng Eurasia.
Lempeng Samudra Indo-Australia dan Lempeng Samudra Pasifik termasuk sebagai lempeng samudra. Sementara Lempeng Eurasia adalah lempeng daratan.
Pertemuan tiga lempeng itu mengakibatkan gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia. Gempa yang terjadi di Jawa, Sumatra dan Nusa Tenggara terjadi akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
Ketika bertumbukan dengan Lempeng Pasifik, gempa terjadi di Maluku dan Papua. Selain itu, pertemuan tiga lempeng ini juga menyebabkan tsunami dan longsor.
Dampak lainnya adalah banyaknya sumber daya berupa tambang dan mineral karena cekungan sedimen oleh aktifitas tektonik dari Indonesia.
Indonesia terletak di tiga daerah dangkalan yaitu Dangkalan Sunda, Sahul, dan Daerah Laut Pertengahan Australia-Asiatis.
Dangkalan Sunda merupakan daerah yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian barat dengan Benua Asia. Dangkalan Sahul adalah daerah yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian timur dengan Benua Australia.
Daerah Laut Pertengahan Australia-Asiatis merupakan daerah yang terletak di wilayah tengah antara Dangkalan Sunda dan Sahul. Dangkalan itu berpengaruh pada persebaran flora dan fauna di Indonesia.
Wilayah barat yang merupakan Dangkalan Sunda memiliki kemiripan flora fauna dengan Benua Asia. Wilayah timur yang termasuk Dangkalan Sahul memiliki kemiripan flora fauna dengan Benua Australia. Wilayah tengah yang termasuk daerah peralihan memiliki flora-fauna yang khas.
Dampak daerah dangkalan untuk Indonesia adalah memiliki laut dalam di bagian barat dan laut dangkal di wilayah Indonesia tengah dan timur yang dilalui oleh Dangkalan Sunda dan Sahul.
Selain itu, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.
Itulah rangkuman kondisi geologis Indonesia yang bisa kamu pelajari. Semoga bermanfaat.
(glo/juh)