Suku Minang atau Minangkabau merupakan suku mayoritas yang ada di Provinsi Sumatra Barat. Suku Minang punya rumah adat khas yaitu Rumah Gadang.
Terdapat beragam jenis rumah adat Suku Minang. Bahkan, setiap jenis Rumah Gadang ini memiliki perbedaan masing-masing yang dapat terlihat dari ciri bangunannya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat secara umum, bangunan Rumah Gadang memang unik dan identik dengan atap melengkung serta runcing di ujungnya.
Atap melengkung seperti tanduk kerbau pada Rumah Gadang yang disebut gonjong itu tak sekadar sebagai kelengkapan atau elemen fisik bangunan. Menurut filosofi masyarakat Minangkabau, gonjong rumah Gadang mengisyaratkan nilai-nilai ketuhanan.
Rumah adat seperti Rumah Gadang tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal keluarga suku Minang. Fungsi lainnya dijadikan tempat musyawarah hingga menggelar pesta adat.
Setiap bangunan Rumah Gadang mempunyai fungsi tersendiri yang berbeda-beda, di antaranya:
Rumah Gadang di bagian sayap kanan dan kiri biasanya terdapat anjuang atau ruang anjung. Anjuang berfungsi sebagai tempat bersandingnya pasangan pengantin atau tempat penobatan kepala adat suku Minang.
Rumah Gadang selalu mempunyai satu bangunan terpisah di bagian depannya yang disebut rangkiang. Fungsi rangkiang adalah sebagai tempat penyimpanan padi. Ini juga menandakan bahwa di rumah tersebut ada kehidupan.
Surau merupakan rumah ibadah yang biasanya digunakan untuk sholat. Keberadaan surau ini tidak terlalu jauh dari Rumah Gadang. Selain dimanfaatkan sebagai sarana ibadah karena mayoritas penduduknya Muslim, surau juga kerap dijadikan tempat belajar.
![]() |
Dirangkum dari berbagai sumber, di bawah ini ragam ciri dari jenis Rumah Gadang yang masih dilestarikan Suku Minang.
Rumah adat suku Minang ini banyak ditemukan di daerah Luhak Nan Tigo. Gonjong atap rumah ini memiliki empat lapis dan terdapat tujuh ruangan di dalamnya dilengkapi dengan dua anjuang di sisi kanan kiri.
Di Kota Payakumbuh, terdapat banyak rumah adat Gandang Gojong Limo. Jenis rumah ini tidak memiliki anjuang, tetapi ada gonjong tambahan di sisi kanan dan kiri bangunan.
Gajah maharam dalam bahasa setempat berarti gajah tidur. Sesuai namanya, Rumah Gadang Gajah Maharam berukuran besar dan termasuk rumah adat mewah karena atapnya terbuat dari seng dan bukan ijung. Tiang penopangnya pun memakai kayu pilihan yang kokoh dari guncangan.
Bangunan Gadang Batingkek hampir mirip dengan Gajah Maharam. Perbedaannya ada pada lapisan gonjong yang bertingkat-tingkat.
Inspirasi rumah adat satu ini menyerupai baju yang disibak, sehingga gonjongnya hanya dua tingkat dan memiliki tanduk pada setiap ujungnya.
Gonjong Anam termasuk rumah adat Gadang paling modern. Ruangan di dalamnya banyak dimodifikasi dan mempunyai lebih banyak ornamen khas Minang.
Rumah Gadang Surambi Papek memiliki akses pintu berbeda. Ketika Anda masuk ke rumah lewat pintu utama, maka keluarnya harus lewat pintu lain yang terdapat di belakang.
Bentuk Rumah Gadang memang unik, bahkan menjadi inspirasi bangunan The House of the Five Sense, yaitu pintu gerbang utama Taman Hiburan Efteling di Belanda.
Lantas apa saja keunikan dari rumah adat suku Minang ini? Berikut fakta-fakta unik Rumah Gadang yang dirangkum berbagai sumber.
Itulah beberapa fungsi, jenis, dan keunikan dari rumah adat suku Minang yaitu Rumah Gadang yang sampai saat ini masih terus dilestarikan.
(avd/fef)