Pasti kamu sering mendengar cerita-cerita tentang kehidupan hewan. Biasanya pada saat kecil, orang tua kita sering menceritakan sebuah kisah tentang hewan sebelum tidur, seperti misalnya, Cerita Si Kancil, Semut dan Belalang, dan Si Kelinci dan Kura-Kura.
Bila iya, tandanya kamu sudah sedikit banyak tahu tentang apa itu teks fabel.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang dan ceritanya memuat pendidikan moral serta budi pekerti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Setiap jenis teks pasti memiliki struktur untuk membangun teks tersebut. Struktur dari teks fabel, yaitu:
Struktur atau bagian pertama dari fabel merupakan orientasi. Hal ini bisa dikatakan sebagai bagian pembuka sebuah cerita fabel. Pada bagian ini, biasanya terdapat penjelasan tentang tokoh, latar belakang, dan waktu.
Selanjutnya adalah komplikasi, bagian kedua yang berisi masalah atau konflik dalam sebuah cerita dari teks fabel. Pada bagian ini, biasanya muncul beberapa konflik utama yang terjadi pada para tokoh.
Setelah disajikan konflik pada bagian sebelumnya, maka perlu ada penyelesaian masalah dari konflik-konflik tersebut. Bagian inilah yang disebut dengan resolusi, yang menjelaskan tentang klimaks atau puncak permasalahan beserta penyelesaiannya.
Setelah menyelesaikan seluruh komponen penting cerita, bagian akhirnya adalah koda. Bagian ini dapat diartikan sebagai penjelasan terkait perubahan yang terjadi pada tokoh setelah menyelesaikan masalah, serta terdapat amanat yang bisa dipetik dari keseluruhan cerita di atas.
![]() |
Setelah memahami apa itu teks fabel beserta strukturnya, kita melanjutkan ke ciri-ciri dari teks fabel. Bagian ini sangat penting agar kamu bisa membedakan mana teks fabel dan yang bukan. Ciri teks fabel yaitu:
Berikut ini unsur-unsur teks fabel yang dilansir dari Bestie Book Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VIII, & IX.
Untuk memperjelas lagi, berikut contoh dari teks fabel berjudul Si Monmon yang Serakah.
Si Monmon yang Serakah
Dikisahkan pada suatu zaman, ada seekor ayam yang bersahabat dengan seekor monyet. Si Yamyam dan si Monmon namanya. Mereka telah bersahabat sejak kecil. Ke mana-mana selalu bersama.
Namun, persahabatan mereka mengalami keretakan karena sifat si Monmon yang suka semena-mena terhadap binatang lain. Yamyam sebagai sahabat yang baik selalu berusaha menasehati Monmon. Namun, Monmon tidak pernah menghiraukan nasihatnya.
Pada suatu petang si Monmon mengajak si Yamyan pergi keluar untuk berjalan-jalan di hutan seperti biasanya. Ketika dalam perjalanan pulang, perut Monmon mulai merasakan lapar.
Ia merengek selama dalam perjalanan dan meminta Yamyam mencarikan makanan untuknya. Malangnya, saat itu tidak ada makanan yang Yamyam temukan dalam hutan, sehingga timbul niat jelek Monmon.
Ia mendekati Yamyam dengan pelan-pelan, kemudian menangkapnya. Yamyam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. "Lepaskan aku, mengapa kau menangkap sahabatmu?" teriak si Yamyam.
Monmon yang pikirannya telah dikuasai kerakusan tersebut tidak memperdulikan situasi sahabatnya sendiri yang meronta kesakitan. Dalam kondisi panik berusaha melarikan, dalam sekejap Monmon sontak memejamkan mata dan akhirnya Yamyam dapat meloloskan diri.
Yamyam berlari sekuat tenaga ke dalam hutan. Untunglah tidak jauh dari tempat itu ia menemukan tempat kediaman si Kepiting, teman Yamyam mandi ketika di sungai. Dengan tergopoh-gopoh Yamyam masuk ke lubang rumah Kepiting.
Di sana Kepiting terkejut dengan kedatangan Yamyam yang tiba-tiba dengan napas terengah-engah. "Mengapa keringatmu sampai sebesar jagung begitu Yam? Kamu dikejar siapa?" tanya Kepiting panik.
Yamyam menceritakan semua kejadian yang ia alami bersama Monmon di dalam hutan tadi kepada Kepiting. Mendengar hal tersebut Kepiting marah dan tidak terima dengan perlakukan Monmon yang semena-mena kepada sahabatnya. "Mari kita temui Monmon dan memberinya pelajaran yang pantas", lanjut Kepiting.
Ketika dalam perjalanan menemui Monmon, Yamyam dan Kepiting mendengar ada suara yang minta tolong. Mereka mencari dari mana arah suara tersebut berasal. Tanpa diduga, ternyata suara tersebut berasal dari Monmon yang jatuh ke dalam sungai. Yamyam dan Kepiting segera meminta bantuan teman-teman yang lain agar Monmon tidak tenggelam.
Mereka memanggil Gajah untuk mengangkat tubuh Monmon yang mulai terlihat lemas tidak berdaya. Monmon segera dibawa ke daratan, lalu diberi perawatan agar segera sadar.
Ketika membuka mata, Monmon merasa malu kepada teman-temannya, karena dulu sering bersikap buruk pada mereka. Akhirnya, Monmon minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, terutama kepada Yamyam.
Sejak saat itu, Monmon selalu bersikap baik kepada binatang-binatang yang hidup di hutan. Ia bahkan tidak segan membantu temannya yang membutuhkan pertolongan.
(Diadaptasi dari tulisan Abdurrauf Tarimana, dkk, "Landoke-ndoke te Manu: Kera dan Ayam," Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara, Jakarta: Dept. P dan K, 1978, hal. 61)
Lihat Juga : |
Demikian informasi tentang apa itu teks fabel, struktur, ciri-ciri dan salah satu contohnya. Semoga setelah ini kamu bisa membuat teks fabel versi kamu yang sesuai dengan aturan-aturan dibahas tadi, ya.
(ira/juh)