Puisi rakyat adalah salah satu ragam sastra yang dipelajari dalam materi Bahasa Indonesia. Puisi rakyat merupakan warisan leluhur yang sarat akan pesan-pesan moral dan nilai kebajikan.
Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan tentang apa itu puisi rakyat, mulai dari pengertian, ciri, struktur, kaidah kebahasaan, serta contohnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Dilansir dari Buku Mengenal Lebih Dekat "Puisi Rakyat", puisi rakyat adalah karya sastra yang di dalamnya terdapat beberapa jenis bait atau juga baris.
Selain itu puisi rakyat juga terikat pada ketentuan-ketentuan, seperti jumlah suku kata, jumlah baris, jumlah bait, dan rima.
Puisi rakyat disebut juga sebagai puisi lama. Contoh puisi rakyat atau puisi lama yaitu pantun, gurindam, dan syair.
Teks puisi rakyat umumnya mengandung nilai yang berkembang pada kehidupan masyarakat serta pesan warisan leluhur.
![]() |
Puisi rakyat memiliki karakteristik yang berbeda dengan puisi modern pada umumnya. Perbedaan ini dapat dilihat dari cirinya, sebagai berikut.
Setiap teks pasti memiliki kaidah kebahasaan yang menjadi ciri khas dan pembeda dari genre teks lain. Kebahasaan yang digunakan dalam puisi rakyat yaitu:
1. Mengandung kalimat perintah, saran, ajakan, larangan dan kalimat pernyataan
Karena memuat nasihat, puisi rakyat umumnya menggunakan kalimat perintah, kalimat saran, kalimat ajakan, kalimat larangan dan kalimat pernyataan. Contoh:
2. Menggunakan kalimat tinggal dan majemuk
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat, misalnya: Banyak orang menyesal kemudian.
Sementara kalimat majemuk memiliki bentuk yang lebih luas dari kalimat tinggal, biasanya memiliki dua pola kalimat atau lebih yang terdiri atas induk dan anak kalimat.
Contoh puisi rakyat dengan kalimat majemuk biasanya banyak ditemukan dalam gurindam.
Lihat Juga : |
Bagian terakhir dari penjelasan apa itu puisi rakyat adalah bagaimana contoh teksnya, berikut contoh-contoh dari puisi rakyat:
1. Gurindam
Kalau mulut tajam dan kasar,
boleh ditimpa bahaya besar.
Pikir dahulu sebelum berkata,
supaya terelak silang sengketa.
Kalau diri kena perkara,
turut susah sanak saudara.
Barang siapa berbuat khianat,
Tuhan kelak memberi laknat.
Barang siapa tidak memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
2. Pantun
Apa guna orang bertenun
untuk membuat pakaian adat
Apa guna orang berpantun
untuk beri petuah amanat
Asam kadis asam gelugur
kedua asam siang riang
Menangis mayat di dalam kubur
mengingat diri tidak sembahyang.
Beli kacang kupas kulitnya
kacang dikupas dicampur kurma
Kalau boleh abang bertanya
nona manis hendak ke mana.
3. Syair
Dengarlah kisah suatu riwayat
Raja di desa negeri Kembayat
Dikarang fakir dijadikan hikayat
Dibuatkan syair serta berniat
Ada raja sebuah negeri
Sutan Agus bijak besyari
Asalnya baginda raja yang bahari
Melimpahkan pada dagang biaperi
Kabar orang empunya termasa
Baginda itulah raja perkasa
Tiada ia merasai sengsara
Entah kepada esok dan lusa
(Syair Bidasari)
Itulah penjelasan tentang apa itu puisi rakyat. Apakah kamu sudah mulai memahaminya? Jangan sampai tertukar masing-masing contoh dari puisi rakyat, ya.
(ira/fef)