Hukum bacaan izhar adalah salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang wajib kita pelajari saat membaca Al Quran.
Saat membaca Al Quran kita tidak boleh melakukannya dengan sembarangan, melainkan harus dengan cara yang baik dan benar. Karena apabila salah dalam membacanya, maka dapat mengubah makna yang terkandung di dalamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam membaca Al Quran, kita perlu mengetahui serta mempelajari hukum-hukum bacaan dalam Al Quran, termasuk hukum bacaan izhar.
Dikutip dari buku Ilmu Tajwid Lengkap karya Samsul Amin, secara bahasa pengertian izhar adalah jelas atau terang.
Sementara secara istilah, izhar diartikan sebagai salah satu hukum bacaan yang harus dibaca jelas apabila nun mati (نْ) ataupun tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan salah satu hurufnya (izhar).
Huruf-huruf izhar ada 6, yaitu: ha (ح), kha (خ), ain (ع), ghain (غ), ha (ه), dan hamzah (ء).
Lihat Juga : |
Di dalam ilmu tajwid, bacaan izhar terbagi menjadi tiga yang dibedakan berdasarkan hukum nun mati atau tanwin dan juga hukum mim mati, yaitu izhar halqi, izhar mutlak, dan izhar syafawi.
Berikut penjelasan ketiga macam izhar tersebut beserta contohnya.
Izhar halqi adalah hukum bacaan yang apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf izhar halqi, maka harus dibaca dengan jelas dan pendek sesuai dengan makhraj dan sifat yang dimilikinya.
Makhrajnya keluar dari tenggorokan atau halqi.
Huruf izhar halqi yang dimaksud tersebut adalah ha (ح), kha (خ), ain (ع), ghain (غ), ha (ه), dan hamzah (ء).
Contoh bacaan izhar halqi:
Hukum bacaan izhar selanjutnya yaitu izhar mutlak. Izhar mutlaq (wajib) adalah bertemunya nun mati atau tanwin dengan waw (و) dan ya (ي) dalam satu kata. Dengan demikian, pelafalannya dibaca jelas dan tidak dengung.
Pada dasarnya huruf-huruf yang masuk ke dalam izhar mutlak sama dengan huruf pada idgham bighunnah.
Sebab, izhar mutlak merupakan bab pengecualian pada bacaan idgham bighunnah. Huruf yang dimaksud adalah waw (و), nun (ن), ya (ي), dan mim (م).
Yang membedakan izhar mutlak dan idgham bighunnah adalah letak bertemunya nun mati atau tanwin dengan huruf-huruf tersebut.
Pada bacaan izhar mutlaq, letak bertemunya nun mati atau tanwin dengan huruf berada dalam satu kata. Sementara pada bacaan idgham bighunnah, letak bertemunya nun mati atau tanwin dengan huruf berada dalam dua kata terpisah.
Berikut contoh dari perbedaan izhar mutlak dan idgham bighunnah.
Di dalam Al Quran hanya ada 4 contoh bacaan izhar mutlak, yakni:
Contoh bacaan idgham bighunnah, yakni:
Berbeda dengan izhar halqi dan izhar mutlak, izhar syafawi termasuk ke dalam salah satu hukum bacaan mim sukun.
Sebab, hukum izhar syafawi terjadi ketika mim mati (sukun) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah selain mim (م) dan ba (ب).
Apabila mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah selain mim (م) dan ba (ب), maka cara melafalkannya harus jelas yaitu dengan cara merapatkan kedua bibir (syafawi) dan tidak boleh didengungkan.
Berikut adalah contoh bacaan izhar syafawi:
Demikianlah pembahasan mengenai hukum bacaan izhar beserta contohnya yang bisa kamu pelajari. Semoga bermanfaat.
(mrs/fef)