Kisah Nabi Ibrahim yang Mencari Tuhan di Antara Benda-Benda Langit

CNN Indonesia
Minggu, 09 Apr 2023 19:00 WIB
Kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan merupakan salah satu kisah perjalanan para nabi yang dapat menjadi teladan. Simak selengkapnya!
Ilustrasi. Kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan di antara benda-benda langit (Vincentiu Solomon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan merupakan salah satu kisah dari perjalanan para nabi yang dapat menjadi teladan bagi muslim.

Kisah ini sejatinya bukan karena Nabi Ibrahim meragukan Allah, melainkan caranya membuktikan kebenaran tentang Allah di hadapan kaumnya agar mereka mengerti dan percaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut kisah Nabi Ibrahim ketika mencari Tuhan seperti dirangkum dari Buku Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi Sejak Adam hingga Isa karya Ibnu Katsir.

Kisah Nabi Ibrahim yang Mencari Tuhan

Suatu ketika, Nabi Ibrahim tengah bersama dengan kaumnya, penduduk Harran. Mereka bertanya mengenai Allah dan benda-benda di langit yang mereka lihat, mulai dari bintang, bulan, hingga matahari.

Benda-benda itu kerap dianggap istimewa karena memancarkan terang yang luar biasa dan berada di langit yang tinggi. Padahal, benda-benda itu tidak memiliki kuasa sama sekali, seperti Allah Yang Maha Kuasa.

Nabi Ibrahim pun menjelaskan kepada kaumnya bahwa benda-benda di langit yang tampak luar biasa itu merupakan ciptaan Allah, sehingga Allah jauh lebih luar biasa dibandingkan benda-benda ciptaan-Nya.

ILUSTRASI KISAH NABI - NABI HARUNIlustrasi. Kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan di antara benda-benda langit (Istock/Anastasiia Shavshyna)

Penjelasan Nabi Ibrahim ini tertuang dalam Al-Quran, tepatnya surat Al-An'am ayat 75-79 sebagai berikut.

"Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin."

"Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, 'Inilah Tuhanku', tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, 'Saya tidak suka kepada yang tenggelam'."

"Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata, 'Inilah Tuhanku'. Namun setelah bulan itu terbenam, dia berkata, 'Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat'."

"Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata, 'Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar'. Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata, 'Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan'."

"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."

Baca juga kisah nabi lainnya:

Dalam kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan itu, Nabi Ibrahim memberi penjelasan kepada kaumnya tentang benda-benda langit yang mereka anggap luar biasa seolah seperti Tuhan. Padahal, benda-benda itu adalah ciptaan Tuhan, bukan Tuhan yang patut untuk disembah.

Nyatanya, bintang, bulan, dan matahari sekalipun memiliki terang yang luar biasa dan berada di langit yang tinggi, maka sewaktu-waktu mereka jadi tak terlihat atau tenggelam. Sementara Allah, tidak pernah kehilangan cahaya dan hilang, meski sekejap saja.

Maka dari itu, Allah adalah Tuhan yang sebenar-benarnya, Yang Maha Abadi. Oleh karenanya, tidak ada yang patut disembah kecuali Allah.

Namun, penjelasan Nabi Ibrahim sempat dibantah oleh kaumnya, seperti tertuang dalam surat Al-An'am ayat 80 sebagai berikut.

"Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata, 'Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku'. Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran?"

"Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?"

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."

"Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui."

Kendati mendapat tentangan, tetapi Nabi Ibrahim selalu menjelaskan lagi kepada kaumnya agar mereka mengerti bahwa tidak ada yang layak disembah di muka bumi ini, kecuali Allah SWT.

Maka dari itu, jangan sekali pun mempersekutukan Allah dengan hal-hal lain yang dianggap patut disembah. Sebab, tidak ada Yang Maha Kuasa, Yang Maha Bijaksana, selain Allah.

Demikian kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan. Semoga menjadi teladan bagi kita semua.

(uli/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER