Bahasa Indonesia mengenal kalimat pengandaian untuk mengungkapkan harapan atau kondisi yang mungkin terjadi.
Sementara kalimat pengandaian dalam bahasa Inggris disebut sebagai conditional sentence. Nah, supaya kamu lebih memahami apa itu kalimat conditional sentence, simak pengertian, jenis, rumus, dan contohnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Conditional sentence (kalimat pengandaian) adalah kalimat yang menyatakan suatu harapan atau angan-angan dalam bentuk kalimat bersyarat, seperti dikutip dari Buku Pintar Pelajaran 6 in 1 SMA/MA oleh Tim Guru Indonesia (2010).
Umumnya, kalimat pengandaian terdiri atas dua bagian, yaitu main clause (induk kalimat) dan subordinate clause (anak kalimat) yang berupa if clause (klausa if).
Di dalam if clause terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar keadaan yang terkandung dalam main clause dapat terwujud. Karena itu, conditional sentence dikenal juga sebagai kalimat bersyarat.
Dalam bahasa Inggris, kalimat pengandaian atau conditional sentence ini terbagi atas empat jenis, yaitu tipe 0, tipe 1, tipe 2, dan tipe 3. Simak penjelasannya.
Conditional sentence type 0 atau zero conditional adalah kalimat pengandaian yang paling sederhana. Pengandaian ini digunakan untuk membicarakan hal-hal yang merupakan kebenaran mutlak atau absolut.
Dalam bahasa Indonesia, kamu bisa menggunakan pola kalimat pengandaian ini untuk hal-hal yang pasti terjadi. Biasanya menggunakan konjungsi 'jika-maka', misalnya: Jika hujan, maka tanah basah.
Perhatikan rumus dan contoh kalimatnya:
If clause | Main clause | |
Rumus type 0: | If + simple present (V1) | simple present (V1) |
Contoh: | If you heat the water, | it boils |
Conditional sentence type 1 digunakan untuk menyatakan kemungkinan atau hal-hal yang mungkin terjadi di masa sekarang maupun di masa depan (future possibilities).
Kalimat pengandaian tipe ini digunakan apabila kamu yakin pengandaian tersebut masih mungkin terjadi di waktu yang akan datang asalkan syaratnya terpenuhi.
Perhatikan rumus dan contoh kalimatnya:
If clause | Main clause | |
Rumus type 1: | If + simple present (V1) | present future (will/shall + V1) |
Contoh: | If you study hard, | you will pass the test |
Selain format kalimat 'If you study hard, you will pass the test', kamu juga bisa mendahulukan if clause (klausa if) tanpa mengubah maknanya.
Contoh kalimat inversi: You will pass the test if you study hard.
Conditional sentence type 2 digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ada atau terjadi sekarang (contrary fact).
Kalimat pengandaian tipe ini digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang tidak mungkin terjadi pada waktu sekarang atau lamunan saja.
Perhatikan rumus dan contoh kalimatnya:
If clause | Main clause | |
Rumus type 2: | If + past simple (V2) | past future (would/could/might + V1) |
Contoh: | If I had a million dollars, | I would buy a big house |
If I had a million dollars, I would buy a big house. Faktanya: I do not have a million dollar.
Contoh kalimat inversi: I would buy a big house if I had a million dollars.
Conditional sentence type 3 digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang bertentangan di masa lampau dan tidak ada harapan akan terlaksana karena merupakan lamunan masa lalu (impossible condition).
Perhatikan rumus dan contoh kalimatnya:
If clause | Main clause | |
Rumus type 3: | If + past perfect (V3) | would/should/could/might have + past perfect future (V3) |
Contoh: | If I had studied harder, | I would have passed the exam |
If I had studied harder, I would have passed the exam. Faktanya: I failed the exam, because I didn't study hard.
Dalam kalimat pengandaian tipe ketiga ini, penggunaan kata if dapat dihilangkan dengan menggunakan pola kalimat inversi, dengan rumus:
Had + subject + past participle + subject + would + have + past participle
Contoh kalimat inversi: Had I studied harder, I would have passed the exam.
Berikut disajikan contoh penggunaan conditional sentence dalam kalimat berita (declarative sentence) dan dialog (conversation).
Perhatikan contoh penggunaan conditional sentence type 0, 1, 2, 3 berikut.
Perhatikan contoh kalimat conditional sentence yang digunakan dalam dialog berikut:
Romeo: Hello, Juliet!
Juliet: Hello, Romeo!
Romeo: I'm thinking about going to the beach tomorrow, but I'm not sure if it will be sunny.
Juliet: Well, if it's sunny we could have swimming and sunbathing.
Romeo: That's true, but if it's raining, we'll have to come up with an alternative plan.
Juliet: If it rains, we could go to the movies instead.
Penjelasan: Conditional sentence digunakan untuk mengandaikan kondisi yang berbeda, yaitu 'jika cuaca cerah maka kita bisa berenang dan berjemur di pantai', dan mempertimbangkan rencana alternatif 'jika hujan bisa pergi ke bioskop'.
Bobby: Dad, I'm thinking about buying a new car, but I'm not sure if I can afford it in the near time.
Daddy: If you save up enough money, you could definitely get the car you want.
Bobby: That's true.
Dad: If you can't afford a new car, you could consider buying a motorcycle.
Penjelasan: Conditional sentence digunakan untuk membahas kemungkinan berdasarkan kemampuan membeli kendaraan. Sang ayah memberikan kemungkinan pada anaknya untuk mendapatkan mobil baru apabila memiliki cukup uang tabungan.
Jika tidak mampu membelinya, maka ayah memberikan alternatif untuk memilih sepeda motor saja.
Demikian penjelasan tentang pengertian, jenis, rumus, serta contoh kalimat conditional sentence bahasa Inggris. Selamat belajar!
(fef)