Perang Padri adalah salah satu perang yang terkenal di masa kolonial. Konflik yang terjadi di Sumatra Barat ini terjadi pada abad ke-19.
Perang ini terjadi disebabkan oleh pemberontakan masyarakat Minangkabau dalam melawan kekuasaan adat dan kolonial. Siapa saja tokoh Perang Padri?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdapat sejumlah tokoh yang memiliki peran penting dalam perang yang terjadi pada 1825 hingga 1837 ini. Untuk lebih jelasnya, simak sejarah singkat dan tokoh Perang Padri.
![]() |
Dirangkum dari buku Explore: Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA (2017), sejarah Perang Padri bermula saat terjadi pertentangan antara kaum Padri dan kaum adat sejak awal abad ke-19.
Dalam pandangan kaum padri, kaum adat dianggap menjalankan penyimpangan ajaran Islam, salah satunya sabung ayam.
Hal tersebut menjadi latar belakang kaum Padri untuk segera memberantasnya. Namun kaum adat tetap ingin berpegang teguh dengan pemahaman mereka dan menolak gerakan kaum Padri.
Pertentangan ini dimanfaatkan oleh Belanda dengan mengangkat salah satu residennya di Minangkabau, James Du Puy. Setelah hal ini terjadi, Belanda pun berhasil menduduki beberapa daerah dan ikut serta dalam Perang Padri.
Perang Padri sendiri terbagi atas dua periode, yaitu periode pertama 1821-1825 dan periode kedua 1830-1837. Namun Belanda menghentikan perang sementara pada 1825-1830 karena terjadi Perang Diponegoro di Jawa.
Dihimpun dari buku Nama & Kisah Pahlawan Indonesia, berikut tokoh-tokoh yang terlibat dalam Perang Padri.
Tuanku Imam Bonjol adalah adalah seorang ulama Minangkabau yang memimpin perlawanan terhadap kekuasaan adat dan kolonial Belanda.
Ia berperan dalam mengorganisir perlawanan bersenjata dan memimpin gerilya melawan Belanda.
Meski ia ditangkap dan diasingkan ke Pulau Ambon, tetapi perjuangannya menjadi simbol perlawanan bangsa Minangkabau terhadap penjajahan Belanda.
Tokoh Perang Padri berikutnya adalah Tuanku Rao. Ia adalah salah satu pemimpin Padri yang memiliki pengaruh yang kuat di daerah Pasaman.
Tuanku Rao memimpin perlawanan melawan Belanda dan berhasil merebut beberapa wilayah dari kekuasaan kolonial. Namun setelah perang berakhir, ia ditangkap dan diasingkan ke Pulau Banda.
Tuanku Pasaman adalah pemimpin Padri yang mengorganisir perlawanan pribumi di daerah Pasaman, Sumatra Barat.
Ia berhasil membentuk pasukan yang kuat dan mengusir pasukan Belanda dari wilayahnya. Akan tetapi setelah itu, Tuanku Pasaman ditangkap dan diasingkan.
Tokoh yang berperan penting selanjutnya dalam Perang Padri adalah Tuanku Tambusai. Ia adalah seorang pemimpin Padri yang memiliki basis di daerah Riau.
Tuanku Tambusai memimpin perlawanan melawan Belanda dan berhasil merebut beberapa wilayah di sekitar Riau. Kemudian ia juga ditangkap dan diasingkan.
Tuanku Nan Renceh adalah salah satu tokoh Perang Padri. Ia adalah adik dari Tuanku Imam Bonjol dan turut aktif dalam perlawanan melawan Belanda.
Sosoknya memainkan perang penting dalam mengorganisir gerilya dan menyebarkan propaganda perang. Akan tetapi setelah penumpasan perlawanan, ia juga ditangkap dan diasingkan oleh Belanda.
Itulah sejumlah tokoh Perang Padri. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(juh)