Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah melakukan negosiasi, baik itu secara lisan maupun tertulis. Untuk itu, kamu perlu memahami apa arti dan pola teks negosiasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan lengkap tentang negosiasi yang perlu diketahui.
Dikutip dari buku Bahan Ajar Teks Negosiasi karya Afrilia Eka Prasetyawati, negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan.
Sementara yang dimaksud dengan teks negosiasi berarti sebuah teks yang menguraikan proses tawar-menawar oleh dua partisipan atau lebih untuk mencapai kesepakatan bersama.
Kesepakatan tersebut harus menguntungkan kedua belah pihak, karena jika tidak menguntungkan untuk salah satunya maka akan sulit untuk mencapai kesepakatan bersama.
Setiap teks memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis teks lain, termasuk teks negosiasi. Ciri-ciri teks negosiasi di antaranya:
Teks negosiasi dapat berbentuk dialog, narasi, maupun surat. Simak masing-masing contohnya.
Pola dialog berarti proses negosiasi berlangsung ketika dua orang melakukan percakapan. Contohnya:
Di sebuah pasar, terdapat seorang penjual dan pembeli yang sedang melakukan percakapan.
Pembeli: "Berapa harga sekilo pisang ini, Bu?"
Penjual: "Rp30 ribu, Dek. Baru datang itu. Dijamin manis"
Pembeli: "Boleh kurang kan, Bu?"
Penjual: "Wah maaf Dek, Belum bisa. Udah dari sananya mahal"
Pembeli: "Yah bisalah Bu, kan lagi akhir bulan. Kasih diskon sedikit"
Penjual: "Emang mau berapa, Dek?"
Pembeli: "Dua puluh lima ya, Buk"
Penjual: "Dua delapan deh, gimana?"
Pembeli: "Iya deh Bu gak apa-apa, yang penting dikurangin"
Penjual: Ya udah Dek, ambil aja yang digantung itu"
Akhirnya, pembeli mendapatkan pisang dengan harga yang diinginkan. Namun untuk mencapai hasil tersebut, keduanya sempat melakukan negosiasi yang panjang.
Pola narasi berarti proses negosiasi diceritakan dalam bentuk narasi. Contohnya:
Malam itu, ada seorang penjual nasi goreng yang masih berkeliling di komplek perumahan tempat Dodi tinggal. Dodi merantau di Jakarta dan tinggal di sebuah tempat kos di Tengah kota. Malam itu, ia merasa lapar setelah tiba di rumah selepas bekerja.
Tidak lama kemudian, datanglah Pak Eko penjual nasi goreng langganannya. Dodi memang sudah sering membeli dagangan Pak Eko jika kelaparan di malam hari. Namun kali ini Dodi bingung karena uang yang ia miliki kurang sehingga ia tidak tahu apakah tetap bisa makan nasi goreng malam ini.
Meskipun ragu, Dodi akhirnya keluar kosan dan menghampiri Pak Eko dan memberanikan diri untuk memesan. "Pak, nasi gorengnya satu porsi ya," ujarnya kepada Pak Eko. "Oke tunggu ya..." timpal Pak Eko.
Beberapa menit berlalu, Pak Eko pun mulai memasak pesanan Dodi. Sebelum pesanannya selesai, ia pun memberanikan diri untuk mengaku pada Pak Eko. "Pak, hari ini saya boleh bayar setengah harga? Soalnya uang saya habis, tapi saya laper banget" ungkap Dodi kepada Pak Eko.
"Yah kalau enggak punya uang enggak usah beli dong," jawab Pak Eko sinis. Mendengar respons Pak Eko, ia pun akhirnya menghela napas dan mulai bingung. Namun tak lama kemudian Pak Eko memberikan jawaban lagi.
"Kalau bayar setengah harga enggak bisa, ini nasi gorengnya bawa aja dulu. Bayarnya nanti kalau pas ada uangnya," ujar Pak Eko sambil memberikan nasi goreng pesanan Dodi.
Dengan wajah senang, Dodi pun menerimanya. "Wah makasih ya Pak. Dodi janji besok Dodi bayar deh. Tapi Dodi angsur aja ya Pak utangnya hehe"
Mendengar hal tersebut, Pak Eko tak mau ambil pusing. "Iya boleh, yang penting dibayar ya".
Dengan demikian Dodi sepakat untuk membayar nasi goreng yang dibelinya dari Pak Eko beberapa hari kemudian setelah Dodi punya uang. Meskipun sempat menolak penawarannya, akhirnya Pak Eko menyetujui permintaan Dodi.
Selain dialog dan narasi, ada juga bentuk teks negosiasi yang dibuat dalam bentuk surat, seperti surat penawaran. Contohnya:
Lofi
Ice Cream & Bakery
Jalan Panglima Besar No. 50 Depok Jawa Barat
Website: www.loficakeandbakery.com
Email: [email protected]
7 Maret 2021
Nomor : 091/PROM-11/2021
Hal : Penawaran Produk Spesial
Lampiran : Satu Lembar
Yth. Your Wedding Plan Organizer
Jalan Soekarno
Bandung, Jawa Barat
Dengan hormat,
Lofi Ice Cream & baker adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner dan menyediakan berbagai produk ice cream dan roti untuk kepentingan acara ulang tahun, pernikahan, atau acara besar lainnya.
Hingga saat ini, kami sudah berpengalaman selama lebih dari 7 tahun melayani pelanggan. Dengan kesungguhan dan kerja keras kami, Lofi Ice Cream dan Bakery hanya menyediakan hidangan yang berkualitas dan bercita rasa tinggi.
Dalam rangka acara ulang tahun Kota Bandung ke-210 di Gedung Sate, kami menawarkan diri untuk menjadi salah satu penyedia hidangan ice cream dan bakery dalam acara tersebut.
Jika Anda tertarik, silakan kunjungi Instagram kami di @loficakenbakery atau hubungi customer service kami melalui nomor WhatsApp +62 85777134560. Jangan ragu untuk sekadar berkonsultasi.
Demikian surat penawaran ini kami sampaikan. Atas kepercayaannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Marketing Lofi Ice Cream & Bakery
Shinta July
Itulah pengertian, ciri-ciri dan pola teks negosiasi yang perlu kamu ketahui. Informasi tersebut akan berguna dalam kehidupan sehari-hari, karena kamu diharuskan melakukan negosiasi di beberapa situasi tertentu.
(ira/juh)