Perjanjian Linggarjati: Sejarah, Tokoh, Isi dan Hasil Perundingan

CNN Indonesia
Senin, 25 Sep 2023 14:20 WIB
Perjanjian Linggarjati adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Simak tokoh, isi, dan hasil perundingannya.
Ilustrasi. Sejarah, tokoh, isi dan hasil Perjanjian Linggarjati (Netherlands Indies Government Information Service)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perjanjian Linggarjati adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah. Perundingan antara Indonesia dan Belanda ini membahas mengenai status kemerdekaan Indonesia.

Sebelum Perjanjian Linggarjati disahkan, Indonesia dan Belanda sudah pernah melakukan perundingan, tetapi tidak menemukan titik terang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian perundingan kembali diadakan pada 11-13 November 1946 di Desa Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat untuk mencapai kesepakatan antara Indonesia dan Belanda.

Sejarah Perjanjian Linggarjati

Perjanjian Linggarjati merupakan bentuk perjuangan diplomasi Indonesia melawan tatanan dunia saat itu, ketika penjajahan dan kolonialisme masih banyak terjadi.

Dikutip dari buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017, Perundingan Linggarjati merupakan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk memperoleh kedaulatan dari Pemerintah Belanda dengan jalan diplomatik.

Sebelum Perundingan Linggarjati, sudah dilakukan beberapa kali perundingan baik di Jakarta maupun Belanda. Namun, usaha-usaha untuk mencapai kesepakatan belum memenuhi harapan baik bagi pihak Indonesia maupun Belanda.

Pada 14 Oktober 1945, Van Mook bersedia bertemu dengan Soekarno. Ia menyatakan bahwa Netherlands Indies Civil Administration (NICA) bersedia membangun hubungan ketatanegaraan.

Pada 1 Oktober 1945 diadakan perundingan antara Christison (Inggris) dengan pihak Republik Indonesia. Dalam perundingan ini Christison mengakui secara de facto terhadap Republik Indonesia.

Hal ini pula yang memperlancar gerak masuk Sekutu ke wilayah Indonesia. Kemudian, pihak pemerintah Indonesia pada 1 November 1945 mengeluarkan maklumat politik.

Isinya bahwa pemerintah Indonesia menginginkan pengakuan terhadap negara dan pemerintah RI, baik oleh Inggris maupun Belanda sebagaimana yang dibuat sebelum Perang Dunia II.

Pemerintah Indonesia juga berjanji akan mengembalikan semua milik asing atau memberi ganti rugi atas milik yang telah dikuasai oleh Pemerintah Indonesia.

Tokoh Perjanjian Linggarjati

Perundingan Linggarjati dihadiri oleh tiga pihak, yakni pemerintah Hindia-Belanda, Indonesia, dan Inggris.

Pemerintah Hindia-Belanda dan Indonesia sebagai pihak terkait atau yang memiliki kepentingan. Sementara Pemerintah Inggris berperan sebagai moderator.

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX Departemen Pendidikan Nasional 2004, berikut ini tokoh di balik Perjanjian Linggarjati.

  1. Pihak Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, AK Gani, Susanto Tirtoprojo, dan Mohammad Roem.
  2. Pihak Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn, Max Von Poll, HJ Van Mook, F de Baer.
  3. Selaku moderator dan mediator pihak Inggris diwakili oleh Lord Killearn.

Isi Perjanjian Linggarjati

Berikut isi perjanjian pengakuan yang diperjuangkan para tokoh bangsa selama tiga hari dan ditandatangani secara sah pada 25 Maret 1947.

  1. Pengakuan Belanda secara de facto atas eksistensi Negara Republik Indonesia yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura.
  2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
  3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda selaku ketuanya.

Penetapan isi perundingan ini memicu pro dan kontra di masyarakat saat itu.

Hasil Perjanjian Linggarjati

Hasil perundingan dan perjanjian Linggarjati memberikan dampak baik bagi Indonesia. Merangkum situs resmi Kementerian Luar Negeri, dampak positif dan negatif dari hasil Perjanjian Linggarjati antara lain:

Dampak positif:

  1. Indonesia mendapat pengakuan politik secara de facto dari negara lain.
  2. Dengan diakuinya Indonesia secara de facto maka Indonesia mempunyai kedudukan politik sejajar dengan negara lain di dunia.
  3. Pengakuan Belanda bahwa Jawa, Sumatra, dan Madura sebagai wilayah berdaulat bangsa Indonesia.
  4. Perjanjian Linggarjati meredam konflik Hindia-Belanda dan rakyat Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mencegah jatuhnya korban perang rakyat Indonesia.

Dampak negatif:

  1. Perundingan dan hasil perjanjian Linggarjati dianggap banyak kalangan merugikan Indonesia karena wilayah kekuasaan Indonesia yang berdaulat sangat kecil dan terbatas.
  2. Indonesia harus mengikuti dan bergabung menjadi negara persemakmuran di bawah Kerajaan Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
  3. Perjanjian Linggarjati hanya memberikan waktu bagi Belanda memperkuat militer di Indonesia. Pelanggaran perjanjian Linggarjati oleh Belanda salah satu bentuknya.

Demikian sejarah, tokoh, dan isi perundingan Linggarjati. Selamat belajar!

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER