Perjanjian Linggarjati adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah. Perundingan antara Indonesia dan Belanda ini membahas mengenai status kemerdekaan Indonesia.
Sebelum Perjanjian Linggarjati disahkan, Indonesia dan Belanda sudah pernah melakukan perundingan, tetapi tidak menemukan titik terang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian perundingan kembali diadakan pada 11-13 November 1946 di Desa Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat untuk mencapai kesepakatan antara Indonesia dan Belanda.
Perjanjian Linggarjati merupakan bentuk perjuangan diplomasi Indonesia melawan tatanan dunia saat itu, ketika penjajahan dan kolonialisme masih banyak terjadi.
Dikutip dari buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017, Perundingan Linggarjati merupakan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk memperoleh kedaulatan dari Pemerintah Belanda dengan jalan diplomatik.
Sebelum Perundingan Linggarjati, sudah dilakukan beberapa kali perundingan baik di Jakarta maupun Belanda. Namun, usaha-usaha untuk mencapai kesepakatan belum memenuhi harapan baik bagi pihak Indonesia maupun Belanda.
Pada 14 Oktober 1945, Van Mook bersedia bertemu dengan Soekarno. Ia menyatakan bahwa Netherlands Indies Civil Administration (NICA) bersedia membangun hubungan ketatanegaraan.
Pada 1 Oktober 1945 diadakan perundingan antara Christison (Inggris) dengan pihak Republik Indonesia. Dalam perundingan ini Christison mengakui secara de facto terhadap Republik Indonesia.
Hal ini pula yang memperlancar gerak masuk Sekutu ke wilayah Indonesia. Kemudian, pihak pemerintah Indonesia pada 1 November 1945 mengeluarkan maklumat politik.
Isinya bahwa pemerintah Indonesia menginginkan pengakuan terhadap negara dan pemerintah RI, baik oleh Inggris maupun Belanda sebagaimana yang dibuat sebelum Perang Dunia II.
Pemerintah Indonesia juga berjanji akan mengembalikan semua milik asing atau memberi ganti rugi atas milik yang telah dikuasai oleh Pemerintah Indonesia.
Perundingan Linggarjati dihadiri oleh tiga pihak, yakni pemerintah Hindia-Belanda, Indonesia, dan Inggris.
Pemerintah Hindia-Belanda dan Indonesia sebagai pihak terkait atau yang memiliki kepentingan. Sementara Pemerintah Inggris berperan sebagai moderator.
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX Departemen Pendidikan Nasional 2004, berikut ini tokoh di balik Perjanjian Linggarjati.
Berikut isi perjanjian pengakuan yang diperjuangkan para tokoh bangsa selama tiga hari dan ditandatangani secara sah pada 25 Maret 1947.
Penetapan isi perundingan ini memicu pro dan kontra di masyarakat saat itu.
Hasil perundingan dan perjanjian Linggarjati memberikan dampak baik bagi Indonesia. Merangkum situs resmi Kementerian Luar Negeri, dampak positif dan negatif dari hasil Perjanjian Linggarjati antara lain:
Demikian sejarah, tokoh, dan isi perundingan Linggarjati. Selamat belajar!
(juh)