Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antarindividu, individu dengan kelompok, dan antarkelompok.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat, mulai dari kerja sama hingga akulturasi. Hal itu dilakukan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contohnya seperti untuk memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan), kebutuhan akan ketertiban, pendidikan, kesehatan, hingga kasih sayang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), interaksi adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, memengaruhi; antarhubungan. Sementara itu, kata sosial mengandung arti berkenaan dengan masyarakat atau kepentingan umum.
Berikut pengertian interaksi sosial menurut para ahli.
Interaksi sosial tidak dapat terjadi jika tidak memenuhi dua syarat utama. Simak syarat-syarat interaksi sosial yang dihimpun dari buku Bersahabat menuju Prestasi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017) dan sumber lainnya.
Kontak sosial berasal dari bahasa Latin, con atau com dan Tangere. Con atau com, artinya bersama-sama. Tangere, artinya menyentuh.
Secara harfiah, kontak memiliki arti menyentuh secara bersama-sama. Kontak juga dapat berupa senyuman. Kontak sosial memiliki sifat primer dan sekunder.
Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh satu orang kemudian ditanggapi oleh orang lain dengan memberi reaksi terhadap pesan yang disampaikan. Komunikasi dapat bersifat positif dengan terjalinnya kerja sama antarpelaku komunikasi.
Kerja sama tersebut terjalin dikarenakan masing-masing pelaku komunikasi dapat saling memahami maksud dan tujuan pihak lain.
Sebaliknya, komunikasi dapat bersifat negatif karena pelaku komunikasi tidak dapat saling memahami maksud dan tujuannya yang Berujung pada pertentangan atau perkelahian.
Berikut ciri-ciri interaksi sosial menurut Sosiologi Charles P. Loomis.
Menurut ahli sosiologi John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, secara umum interaksi sosial dibedakan menjadi dua, yaitu asosiatif dan disosiatif. Berikut penjelasan dan contoh masing-masing.
Interaksi sosial asosiatif adalah proses sosial yang mendekatkan atau mempersatukan. Berikut beberapa contoh interaksi terkait proses asosiatif.
Kerja sama adalah bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan. Faktor pendorong terjadinya kerja sama yakni motivasi atau kepentingan pribadi, kepentingan umum, motivasi altruistik, dan tuntutan situasi.
Ada lima bentuk kerja sama menurut James D. Thompson dan William J. MC Ewen, yakni kerukunan, koalisi, kooptasi, tawar menawar, dan kerja sama antara dua belah pihak dalam pengusahaan proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang dibagi (joint venture).
Akomodasi adalah suatu keadaan dan usaha-usaha dalam mengakhiri pertikaian secara permanen atau sementara di antara pihak-pihak yang berkonflik.
Adapun contoh bentuk akomodasi adalah paksaan, kompromi, mediasi, konsiliasi, dan toleransi.
Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara perorangan atau kelompok.
Proses ini ditandai oleh usaha-usaha mempertinggi kesatuan dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Akulturasi adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok dan diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli sebagai penerima.
Interaksi sosial disosiatif adalah proses yang menjauhkan atau mempertentangkan sesuatu. Simak contohnya di bawah ini.
Itulah penjelasan mengenai bentuk-bentuk interaksi sosial. Selamat belajar dan semoga bermanfaat!
(juh)