Stratifikasi sosial atau lapisan kelas yang bertingkat di masyarakat sejatinya tak terjadi begitu saja. Sebab, ada faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial.
Merujuk e-Modul Sosiologi SMA Kelas XI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, faktor atau dasar stratifikasi sosial adalah kriteria yang dipakai untuk menggolongkan masyarakat ke dalam suatu lapisan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, seorang individu tidak ujug-ujug masuk atau digolongkan ke dalam suatu kelas atau strata tanpa alasan yang jelas.
Sekali pun seorang bayi masuk ke dalam kasta tertentu karena orang tuanya, berarti ada faktor keturunan yang menyebabkan stratifikasi sosial tersebut.
![]() |
Berikut lima faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial di masyarakat beserta contohnya.
Kekayaan menjadi dasar stratifikasi sosial karena dapat membedakan mereka yang kaya dan miskin. Orang yang kaya raya akan menempati lapisan teratas dalam stratifikasi sosial.
Sementara yang miskin berada di lapisan bawah. Dalam stratifikasi sosial berdasarkan ekonomi, terdapat pula kalangan ekonomi menengah.
Kekayaan yang menjadi tolok ukur stratifikasi sosial ini beragam, mulai dari uang, harta berharga, dan aset produksi. Kekayaan juga dapat dinilai dari gaya berpakaian, kebiasaan berbelanja, luas rumah, tipe kendaraan pribadi, dan lainnya.
Selain kekayaan, kekuasaan juga jadi faktor penyebab stratifikasi sosial. Kekuasaan ini dapat merujuk pada keturunan yang dimiliki maupun jabatan yang diemban.
Dengan kekuasaan, seseorang dapat mengendalikan orang dan lingkungannya. Mereka yang berkuasa akan menempati lapisan atas di masyarakat, misalnya presiden, raja, sultan, dan lainnya. Sementara rakyat jelata berada di lapisan bawah karena tidak memiliki kekuasaan.
Keturunan juga bisa menempatkan individu ke lapisan kelas tertentu. Misalnya karena merupakan anak bangsawan, meski masih bayi sudah mendapat hormat dari masyarakat di sekitarnya.
Di Indonesia, faktor keturunan pun menjadi faktor penyebab munculnya stratifikasi sosial sampai saat ini.
Kehormatan menjadi faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial karena tidak semua orang mendapat kehormatan. Misalnya, kyai, ustaz, tokoh senior, dan lainnya.
Tolok ukur kehormatan pun tak hanya dilihat dari kekayaan dan keturunan, tetapi juga bisa karena pernah memberi jasa dan memiliki kemampuan tertentu.
Di era modern, pendidikan atau ilmu pengetahuan yang dimiliki menjadi salah satu tolok ukur stratifikasi sosial di masyarakat.
Mereka yang dianggap pintar, lulusan sekolah unggulan, lulus dengan nilai memuaskan akan dianggap 'lebih' dari yang tidak sehingga punya peran dalam memengaruhi stratifikasi sosial di masyarakat.
Buktinya, lulusan sarjana akan lebih diutamakan dalam proses rekrutmen pekerjaan dibandingkan yang hanya lulusan SMA dan diploma.
Stratifikasi sosial melahirkan lapisan atau kelas tertentu di masyarakat, sehingga individu yang satu terlihat berbeda dari yang lainnya.
Kendati begitu, stratifikasi sosial bukannya tak memiliki manfaat. Berikut fungsi stratifikasi sosial di masyarakat.
Demikian penjelasan mengenai faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial di masyarakat. Semoga bermanfaat.
(uli/fef)