Seperti bagian tubuh lainnya, tulang juga rentan terhadap berbagai kelainan dan gangguan. Gangguan atau kelainan pada tulang terjadi tidak hanya akibat melakukan gerakan tubuh yang salah, seperti cedera.
Akan tetapi, gangguan dan kelainan bisa terjadi karena penyakit atau sebab yang lain. Berikut macam-macam kelainan dan gangguan tulang, termasuk penyebabnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tulang merupakan salah satu organ dalam sistem gerak pada manusia yang tersusun menjadi rangka. Kelainan dan gangguan pada tulang tentu dapat mengganggu aktivitas penderitanya.
Pasalnya, tulang merupakan komponen penting dalam sistem kerangka tubuh manusia yang berfungsi sebagai penopang tubuh, pelindung organ vital, dan mendukung pergerakan.
![]() |
Kelainan maupun gangguan pada tulang manusia meliputi perubahan dalam kepadatan tulang, kekuatan, struktur, dan kemampuan tulang untuk berfungsi dengan baik.
Apabila sistem gerak terganggu, maka dapat menghambat tubuh dalam melakukan aktivitas.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut penjelasan singkat tentang beberapa kelainan dan gangguan tulang pada manusia yang umum terjadi.
Dikutip dari Modul Pembelajaran Biologi SMA Kelas XI Kementerian Pendidikan dan Kebduayaan (2020), osteoporosis termasuk dalam gangguan tulang.
Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan dan massa tulang. Akibatnya, tulang menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap patah tulang.
Osteoporosis umumnya disebabkan oleh faktor usia, menopause pada wanita, kurangnya asupan kalsium, hingga faktor genetik.
Osteopenia adalah tahap awal penurunan kepadatan tulang yang lebih ringan daripada osteoporosis, seperti dikutip dari Medical News Today.
Meski begitu, seseorang dengan gangguan tulang ini tidak selalu berujung pada osteoporosis, bergantung pada faktor risiko lain yang dimiliki penderitanya.
Penyakit Paget adalah kelainan yang mempengaruhi proses pertumbuhan tulang sehingga menghasilkan tulang yang lebih besar dan lemah daripada normal.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, penyakit paget menempati posisi kedua sebagai salah satu penyakit tulang yang paling sering ditemui setelah osteoporosis.
Penyebabnya belum diketahui secara pasti tetapi beberapa ahli menyebutkan faktor genetik dan lingkungan cukup memengaruhi.
Kelainan dan gangguan pada tulang selanjutnya osteomielitis, yaitu radang atau infeksi tulang serius yang biasanya disebabkan oleh bakteri atau jamur.
Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak.
Osteonekrosis adalah kelainan yang terjadi ketika suplai darah ke tulang terganggu sehingga menyebabkan kerusakan dan kematian jaringan tulang.
Kondisi ini sering terjadi pada bahu, pinggul, dan lutut yang rentan dialami orang berusia 20-50 tahun. Penyebabnya bisa karena penggunaan kortikosteroid atau asupan alkohol yang berlebihan.
Osteoartritis adalah gangguan sendi yang dapat memengaruhi tulang di sekitarnya yaitu dengan merusak tulang rawan.
Penyakit ini sering dialami pada area pinggul, tangan, dan lutut dengan ditandai rasa nyeri yang meningkat ketika sendi digerakkan.
Osteogenesis imperfecta (OI) merupakan kelainan genetik langka yang menyebabkan tulang sangat rapuh dan mudah patah.
Kondisi ini terjadi karena mutasi pada gen yang membawa informasi untuk membuat protein sehingga menyebabkan produksi kolagen di dalam tubuh terganggu.
Displasia fibrosa adalah kelainan yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan ikat (fibrosa) yang tumbuh dan menggantikan tulang normal.
Kondisi ini menyebabkan nyeri pada tulang, perubahan berubah bentuk tulang, dan meningkatkan risiko patah tulang.
Displasia fibrosa dapat terjadi pada jenis tulang mana pun tetapi paling sering terjadi pada tulang paha, tulang kering, tulang rusuk, tengkorak, humerus, dan panggul.
Kanker tulang dan tumor adalah jenis kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan sel ganas atau tumor jinak di tulang yang merusak struktur tulang.
Osteomalasia atau yang dikenal dengan pelunakan tulang adalah jenis kelainan tulang yang tidak dapat mengeras sebagaimana mestinya.
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya vitamin D yang dapat mengganggu penyerapan kalsium sehingga menyebabkan tulang lemah dan lunak.
Hampir sama dengan osteomalasia, rakitis adalah kondisi tulang yang kurang keras akibat kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor.
Kondisi ini mengakibatkan pembengkokan tulang kaki (tibia dan fibula) seperti O atau X. Rakitis banyak dialami terutama pada anak-anak.
Penyakit tulang dapat berkembang pada penyakit autoimun sehingga beresiko mengalami keropos tulang dan patah tulang.
Kondisi autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh. Beberapa gangguan autoimun yang dapat memengaruhi tulang adalah lupus dan artritis reumatoid.
Skoliosis adalah gangguan pada kedudukan tulang belakang (vertebra) yang bengkok atau melengkung ke kiri atau kanan.
Selain karena bawaan lahir, biasanya gangguan ini disebabkan oleh posisi atau sikap tubuh yang salah yang dilakukan terus-menerus.
Selain skoliosis, kelainan tulang belakang yang umum terjadi adalah lordosis (tulang belakang bengkok ke depan) dan kifosis (bongkok atau bengkok ke belakang).
Itulah beberapa bentuk kelainan dan gangguan pada tulang yang perlu kamu ketahui. Selamat belajar!
(mrs/fef)