Pengertian, Jenis, dan Contoh Zat Aditif yang Perlu Diketahui

CNN Indonesia
Senin, 04 Des 2023 10:00 WIB
Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman dalam ketika proses pembuatannya. Simak jenis dan contoh zat aditif.
Ilustrasi. Pengertian, jenis, dan contoh zat aditif yang perlu diketahui (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Zat aditif merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman dalam jumlah kecil dalam proses pembuatannya.

Contoh zat aditif dalam makanan atau minuman di antaranya pewarna, pengawet, pemanis, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penambahan zat aditif tersebut bertujuan untuk memperbaiki cita rasa, tekstur, atau usia daya simpan.

Pengertian zat aditif

Ilustrasi makanan buka puasaIlustrasi. Pengertian, jenis, dan contoh zat aditif yang perlu diketahui (Dok. Fairmont hotel jakarta)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), aditif merupakan tambahan pada suatu produk, misalnya sebagai penambah warna, penyedap rasa, dan pengawet dalam makanan.

Dikutip dari Stem Module Zat Aditif dan Zat Adiktif, zat aditif pada makanan adalah semua bahan yang ditambahkan dan dicampurkan ke dalam produk makanan dan minuman selama proses pengolahan, penyimpanan, dan pengemasan.

Tujuannya agar kualitas dan kestabilan makanan tetap terjaga sehingga dapat mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

Di Indonesia, zat aditif pada makanan disebut dengan istilah Bahan Tambahan Pangan (BTP).

Produksi dan penjualan bahan makanan atau minuman yang menggunakan bahan aditif harus mendapat izin edar dari Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Jenis zat aditif

Berdasarkan sumbernya, jenis zat aditif dibedakan menjadi dua, yakni zat aditif alami dan zat aditif buatan. Berikut karakteristik masing-masing jenis zat tersebut.

Zat aditif alami

  • Diperoleh dari alam.
  • Mudah diperoleh dan lebih aman.
  • Tidak dapat digunakan dalam jumlah banyak.
  • Kurang stabil kepekatannya.
  • Kurang tahan lama.

Zat aditif buatan

  • Diperoleh dari sintesis atau buatan.
  • Dapat diproduksi dalam jumlah besar.
  • Lebih stabil dan tahan lama.
  • Jika penggunaannya berlebihan dapat berisiko menimbulkan penyakit kanker (bersifat karsinogenik).

Contoh zat aditif

Berikut ini contoh zat aditif yang dihimpun dari berbagai sumber.

1. Zat pemanis

Zat pemanis digunakan untuk menambah rasa manis pada makanan atau minuman. Contoh zat aditif yang banyak digunakan sebagai pemanis adalah sebagai berikut:

  • Zat aditif alami: madu, gula tebu, gula kelapa, gula aren, dan pemanis dari buah-buahan.
  • Zat sintetik: sakarin, aspartam, natrium siklamat, magnesium siklamat, dan dulsin.

Penggunaan zat pemanis sintetik secara berlebihan pada manusia sangat berbahaya sebab dapat berpotensi menimbulkan kanker dan gangguan sistem pencernaan.

2. Zat pengawet

Zat pengawet diberikan bertujuan untuk menghambat proses peruraian oleh bakteri atau jamur. Tujuannya adalah agar makanan dan minuman dapat bertahan lebih lama untuk disimpan.

Contoh zat aditif yang banyak digunakan sebagai pengawet adalah sebagai berikut.

  • Zat aditif alami dan nonalami: gula, garam, dan asam cuka.
  • Zat sintetik asam: propionat, asam benzoat, natrium benzoat, asam askorbat, asam etanoat, natrium nitrat (NaNO3), dan natrium nitrit.

Zat pengawet yang tidak boleh digunakan dalam mengawetkan makanan adalah formalin dan boraks.

Formalin hanya dapat digunakan untuk mengawetkan mayat, sedangkan boraks dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf, ginjal, dan hati.

3. Zat penyedap rasa

Penggunaan penyedap rasa bertujuan untuk menambah cita rasa makanan agar terasa lebih sedap dan tidak hambar. Contoh zat aditif yang banyak digunakan sebagai penyedap rasa adalah sebagai berikut.

  • Zat aditif alami: cabai, lada, garam, gula, daun salam, daun jeruk, lengkuas, dan lainnya.
  • Zat aditif sintetik: vetsin atau monosodium glutamat (MSG), dan essence.

Dampak dari penggunaan vetsin yang berlebihan dapat menimbulkan sesak napas, rasa mual, sakit kepala, dan mudah lelah.

4. Zat pengenyal

Penggunaan zat aditif sebagai zat pengenyal adalah untuk mengenyalkan makanan. Umumnya, zat aditif untuk mengentalkan makanan dicampurkan dengan air. Berikut contohnya.

  • Zat aditif alami: agar-agar, gelatin dan pati (tepung), dan gum (untuk pembuatan permen karet).
  • Zat aditif sintetik: zat yang diperbolehkan hanya foodgrade (untuk makanan dan minuman manusia).

5. Zat pewarna

Penggunaan zat pewarna bertujuan untuk memperindah tampilan makanan agar terlihat lebih menarik. Berikut contoh zat aditif yang banyak digunakan sebagai pewarna.

  • Zat aditif alami: kunyit untuk warna kuning, daun pandan untuk warna hijau, wortel untuk warna oranye, dan lainnya.
  • Zat aditif sintetik: eritosin untuk warna merah, fast green untuk pewarna hijau.

Penggunaan pewarnaan makanan dan minuman yang dilarang adalah pewarna tekstil. Ciri pewarna tekstil adalah warnanya yang terlalu mencolok.

Demikian penjelasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh zat aditif. Selamat belajar!

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER