Senyawa asam dan basa sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Ada sejumlah teori asam basa menurut para ahli. Setiap ahli mempunyai pandangan berbeda.
Kata asam atau acid berasal dari bahasa Latin yakni acetum yang berarti cuka. Sementara basa atau alkali berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengetahuan mengenai asam basa dapat membantu kita mempelajari titrasi asam basa yakni metode untuk menentukan konsentrasi larutan dengan larutan standar, seperti dikutip dari Modul Belajar Kimia XI yang disusun oleh Arni Wiyati.
Untuk lebih memahaminya, simak teori asam basa, pengertian, sifat dan contohnya dihimpun dari berbagai sumber.
![]() |
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asam adalah zat yang dapat memberikan proton, zat yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan menerima sepasang elektron.
Sementara basa adalah senyawa yang cenderung menyumbangkan sepasang elektron untuk dipakai bersama-sama dan menerima proton.
Asam dan basa adalah larutan elektrolit yang dikenal dengan ciri khasnya masing-masing. Asam yang memiliki rasa masam, sedangkan basa yang memiliki rasa pahit.
Terdapat sejumlah teori asam basa dari para ahli. Setidaknya, ada teori asam basa dari tiga ilmuwan populer yang perlu diketahui. Berikut penjelasannya.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang jika dimasukkan dalam air, zat tersebut dapat menghasilkan ion hydronium (H+). Senyawa asam pada umumnya merupakan senyawa kovalen polar yang terlarut dalam air.
Jika HaX adalah asam, maka reaksi ionisasi senyawa HaX dalam air adalah sebagai berikut:
HaX (aq) → aH+(aq) + Xa-(aq)
Keterangan:
a = valensi asam atau jumlah ion H+ yang dihasilkan jika 1 molekul senyawa asam mengalami reaksi ionisasi.
Menurut Arrhenius, teori asam basa tidak bisa menjelaskan sifat asam basa pada larutan yang tidak mengandung air. Kelemahan ini diatasi menggunakan teori
asam basa bronsted-lowry.
Teori ini bisa menjelaskan sifat asam basa larutan dengan jenis pelarut yang bermacam-macam. Bronsted-lowry menjelaskan basa adalah spesi (ion atau molekul) yang dapat memberikan ion H+ (donor proton), sedangkan basa adalah spesi yang dapat menerima ion H+(akseptor proton).
Asam = donor H+
Basa = akseptor H+
G. N. Lewis mengemukakan teori asam basa yang lebih luas dibanding kedua teori sebelumnya dengan menekankan pada pasangan elektron yang berkaitan dengan struktur dan ikatan.
Menurut definisi asam basa Lewis asam adalah akseptor pasangan elektron, sedangkan basa adalah donor pasangan elektron.
Asam = akseptor pasangan elektron
Basa = donor pasangan elektron
Sebagai contoh, reaksi antara BF3 dan NH3 merupakan reaksi asam-basa, di mana BF3 sebagai asam Lewis dan NH3 sebagai basa Lewis.
NH3 memberikan pasangan elektron kepada BF3 sehingga membentuk ikatan kovalen koordinasi antara keduanya.
Asam dan basa memiliki sifat dan ciri-ciri yang berbeda satu sama lain. Berikut sifat dan ciri-cirinya.
Berikut ini adalah ciri-ciri asam:
Berikut ini adalah ciri-ciri basa:
Contoh asam dan basa mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari, sebab asam dan basa memiliki fungsi yang sangat penting.
Asam bisa dijumpai dalam produk makanan, minuman, hingga cairan pembersih rumah. Contoh asam yang dapat dikonsumsi misalnya jeruk atau lemon. Selain itu, cuka dapur juga mengandung asam asetat untuk penambah rasa.
Sementara itu, basa dipakai untuk membuat sabun dan detergen. Basa juga biasa dipakai sebagai pereda nyeri lambung (MgOH).
Itulah pengertian teori asam basa, dilengkapi sifat dan contohnya. Selamat belajar!
(juh)