Contoh Skenario Drama Singkat Berbagai Tema

CNN Indonesia
Minggu, 03 Des 2023 12:00 WIB
Skenario drama adalah naskah tertulis yang merinci tentang dialog, adegan, dan petunjuk panggung. Simak contoh skenario drama singkat.
Ilustrasi. Contoh skenario drama singkat berbagai tema (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Skenario drama adalah naskah tertulis yang merinci tentang dialog, adegan, dan petunjuk panggung untuk sebuah pertunjukan. Untuk lebih memahaminya, kamu bisa melihat contoh skenario drama berikut.

Selain menjabarkan naskah drama, skenario juga bisa mencakup deskripsi latar belakang cerita, karakter, dan suasana untuk panduan kepada pemeran dan tim produksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Skenario drama bisa mengusung tema yang bermacam-macam, seperti drama komedi, horor, romantis, tragedi, melodrama dan lainnya.

Dikutip dari buku Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Potensi Lokal (Panduan Menulis Naskah Drama dengan Mudah), drama sendiri dapat diartikan sebagai karya sastra yang diproyeksikan di atas pentas.

Namun berbeda dengan karya sastra lainnya, seperti puisi dan prosa, drama terbentuk atas dialog-dialog atau biasanya disebut sebagai seni pertunjukan atau teater.

Drama juga dapat diartikan sebagai bentuk karya sastra yang menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui perilaku dan dialog.

Elemen penting dalam skenario drama

Terdapat tiga elemen penting yang harus ada dalam sebuah skenario drama, di antaranya:

1. Tokoh atau pemeran

Tokoh adalah pelaku yang mempunyai peran yang lebih dibandingkan pelaku-pelaku lain, biasanya dikategorikan dalam sifat protagonis atau antagonis.

2. Dialog atau skenario drama

Dialog adalah skenario drama berupa percakapan yang harus diucapkan antar tokoh cerita.

3. Petunjuk perilaku

Petunjuk perilaku adalah tindakan atau adegan yang harus dilakukan oleh tokoh cerita.

Contoh skenario drama

Dirangkum dari berbagai sumber, di bawah ini terdapat beberapa contoh skenario drama dari berbagai tema.

Contoh 1

Judul: Beratnya hidup di Ibu Kota

Tema: Sosial

Di pagi hari, Shinti dan Adi mengunjungi lokasi perkampungan kumuh. Mereka membawa buku dan alat-alat untuk mengajar anak-anak kampung di sana.

Tujuannya, agar mereka bisa membaca dan menulis sesuai dengan program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mereka.

Ketika sampai di sana, Shinti pun bergegas untuk mendekati kerumunan ibu-ibu yang sedang mencuci di pinggir sungai.

Shinti: "Assalamualaikum ibu-ibu.."

Ibu-ibu: "Waalaikumsalam neng"

Adi: "Bu, sesuai dengan apa yang sudah kita bicarakan kemarin, kali ini saya dan Shinti datang ke sini untuk mengajari anak-anak ibu belajar membaca dan menulis"

Titi: "Alaa mas mas..mbok biar anak-anak kerja dulu cari rongsokan atau ngamen. Mereka juga harus makan, lumayan hasilnya bisa buat tambah beli makan mereka juga"

Yaya: "Iya... toh bisa membaca dan menulis tidak jaminan mereka bisa jadi orang yang kerja di kantoran... lebih baik kerja begini"

Shinti: "Ibu-ibu, anak-anak itu berhak untuk bisa menulis dan membaca"

Yaya: "Memangnya kalau bisa baca tulis bisa otomatis kenyang? Nggak perlu kerja cari duit?

Shinti dan Adi pun sontak saling berpandangan karena mereka berdua kaget dengan reaksi ibu-ibu di kampung tersebut.

Adi: "Memang... dengan bisa membaca dan menulis tidak membuat anak merasa kenyang sekarang. Tapi dengan bisa baca tulis itu akan membuat anak-anak ibu bisa memiliki kehidupan yang lebih layak dan baik dari kehidupan ibu-ibu sekarang.

Shinta: "Mosok ibu-ibu mau anaknya jadi pemulung dan pengemis juga nanti kalau sudah besar? Tidak kan?

Setelah mendengar pernyataan Adi dan Shinti, ibu-ibu pun terdiam. Tak lama kemudian Ibu Yaya menghampiri mereka setelah mendengar percakapan tadi.

Yaya: "Benar juga sih, apa yang dibilang mbak dan mas nya tadi. Kalau bisa baca tulis mungkin anak kita nanti hidupnya lebih enak. Nggak dibohongi orang terus. Biarlah anak-anak kalian belajar. Toh tugas mencari uang kan sudah menjadi tugas orang tua. Lagipula dengan menyuruh anak-anak bekerja sekarang, tidak membuat kalian menjadi kaya kan?"

Ibu-ibu pun berubah pikiran, kemudian mereka berteriak memanggil anak-anak yang akan belajar. Akhirnya, setelah anak-anak sudah terkumpul semua, proses belajar mengajar pun dimulai.

Contoh 2

Judul: Anak sekolah

Tema: Sosial

Budi, Rani, Yahya dan Tono sudah berteman sejak kecil dan mereka berempat sudah berada dibangku sekolah SMP.

Pada suatu hari Budi bertanya tentang kesiapan temannya itu untuk mengikuti ulangan bahasa Indonesia yang akan dilangsungkan besok hari.

Dari ketiga temannya itu, Toni mengaku tidak belajar karena lebih memilih untuk bermain PS sepanjang hari.

Budi: "Guys.. besok kita ada ulangan bahasa Indonesia, lho apa kalian sudah pada siap?

Rani: "Siap dong.. aku sudah belajar dari kemarin-kemarin"

Yahya: "Aku juga sudah belajar kok.. Semoga saja nanti nilaiku bagus! Kalau kamu Ton?

Toni: "Aku nggak belajar sama sekali.

Budi: "Kok gitu? emang kamu ngapain aja? main PS doang ya?

Toni: "Iya sih.. Soalnya tiap malam aku ngabisin banyak waktu untuk main PS doang. Urusan belajar mah aku nggak terlalu peduliin"

Kemudian teman-teman lainnya pun memberitahu dan menasihati Toni untuk belajar. Dengan begitu Toni bisa memperoleh nilai ujian yang bagus.

Contoh 3

Judul: Sahabat sejati

Tema: Persahabatan

Seperti di hari-hari biasanya, pada jam istirahat Dafa dan Rena selalu menghabiskan waktu bersama dengan memesan makanan di kantin sambil berbincang-bincang.

Namun siang hari itu, sikap Rena berbeda dari biasanya. Wajahnya terlihat murung, matanya sembab dan tidak semangat.

Dafa pun mendekatinya untuk mencari tahu apa yang terjadi pada sahabatnya.

Dafa: Ren, tahu tidak kenapa ikan hidup di dalam air?

Rena: Tidak tahu (dia menjawabnya dengan wajah cemberut)

Dafa: Kenapa wajahmu murung?

Rena: Ada masalah di keluargaku.

Dafa: Masalah apa? Cerita sama aku, kita kan sudah lama bersahabat.

Rena: Ini sulit. Biarkan aku sendiri dulu

Dafa: Namanya masalah pasti rumit, Ren. Sudahlah ceritakan ke aku, jangan pernah menyimpan masalah sendirian. Apa gunanya kamu memiliki sahabat, jika tidak mau berbagi?

Rena: Sudah satu minggu orang tuaku tidak akur. Mereka sering ribut di rumah hanya karena masalah sepele.

Dafa: Memangnya ada masalah apa mereka bertengkar?

Rena: Tidak tahu, intinya mereka merasa sudah tidak cocok dan ingin menjauh.

Dafa: Sabar Ren, kamu banyak berdoa saja agar hubungan mereka baik-baik saja.

Rena: Makasih ya Daf. Setidaknya setelah cerita ke kamu aku merasa ringan dengan masalah ini dan merasa lega.

Dafa: Nah gitu. Coba sekarang kamu tebak lagi. Kenapa ikan hidup di dalam air? (Dafa bertanya pada Rena sambil tersenyum untuk menghiburnya).

Rena: Mungkin memang sudah takdirnya.

Rena pun mulai tersenyum mencoba ikhlas dengan keadaan dan kembali menikmati makanan kantin bersama Dafa.

Itulah tiga contoh skenario drama yang bisa dijadikan referensi untuk tugas sekolah kamu.

(avd/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER