Unsur seni peran merupakan hal-hal yang penting dalam pementasan teater. Proses latihan unsur seni peran yakni olah tubuh, suara, dan rasa juga perlu dilakukan.
Sebab, seorang pemeran tidak hanya harus dapat menguasai tubuh, ekspresi mimik, penghayatan, suara, kemampuan berpikir, dan lainnya. Pemeran juga harus memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap unsur-unsur penunjangnya untuk mendapatkan penampilan yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa saja unsur seni tersebut? Untuk lebih jelasnya simak uraian selengkapnya berikut ini.
Sebelum membahas mengenai unsur seni peran, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu pengertian unsur seni peran.
Dikutip dari buku Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017), unsur seni peran adalah tubuh, suara, rasa (penghayatan), dan pikir yang melingkupinya. Sebab, inti dari seni teater adanya peran, pemain, pelaku dengan media utamanya manusia.
Adapun cerita yang disampaikan tokoh adalah konflik atau pertentangan yang dijalin oleh susunan cerita dalam hubungan sebab akibat (plot cerita) dengan mengusung tema cerita.
Tema yang dimaksud yakni pertentangan antara
![]() |
Berikut ini unsur-unsur seni peran.
Kata lakon sama halnya dengan istilah ngalalakon dan boga lalakon dalam bahasa Sunda, atau ngelelakon dalam bahasa Jawa yang artinya melakukan atau melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh.
Kedudukan lakon merupakan unsur penting dalam seni teater. Lakon merupakan sumber ide, gagasan, dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas seni peran melalui pementasan teater.
Adapun salah satunya bersumber cerita atau lakon teater di daerah.
Unsur seni peran selanjutnya adalah penokohan. Penokohan di dalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain:
Watak atau karakteristik yang dimiliki pemeran atau pemain di dalam lakon adalah ciri-ciri, tanda-tanda, identitas secara khusus bersifat pencitraan sebagai simbol yang dihadirkan peran. Bisa berupa status sosial, fisik, psikis, intelektual, dan religi.
Seluruh anggota tubuh termasuk ekspresi wajah merupakan unsur penting dalam seni peran. Perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh memiliki stamina yang kuat, kelenturan, dan daya refleks atau kepekaan tubuh.
Unsur seni peran berikutnya adalah suara. Suara atau bunyi yang dikeluarkan melalui mulut atau hidung berfungsi untuk menyampaikan pesan seni.
Penghayatan adalah penjiwaan yang dilakukan pemain saat membawakan seni perannya di atas pentas. Seorang pemain harus mengasah kemampuannya untuk menghayati peran agar memunculkan rasa simpati terhadap orang lain.
Ruang dalam seni peran merupakan unsur yang menunjukkan tentang ruang imajinasi yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya.
Kostum dalam seni peran adalah semua perlengkapan yang dikenakan untuk memperindah tubuh pemain, meliputi riasan, busana, dan aksesori.
Kostum merupakan unsur seni peran yang penting sebab dapat memperjelas watak tokoh. Contohnya polisi, tentara, hansip, satpam, guru, kepala desa, pejabat, dan lainnya.
Properti dalam seni peran adalah semua peralatan yang digunakan pemain. Baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat di tubuh tapi dapat diolah dengan menggunakan tangan.
Unsur properti berfungsi untuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti tas, topi, tongkat, kipas, panah, dan lainnya.
Unsur musikal adalah unsur pengisi, penguat, dan pembangun suasana. Unsur musikal meliputi irama suasana hati hingga ke irama vokal dari suatu lagu atau nyanyian yang dibutuhkan untuk membawakan lakon.
Demikian penjelasan mengenai unsur seni peran. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(juh)