Contoh Wilayah Formal dan Perbedaannya dengan Wilayah Fungsional
Wilayah formal adalah kawasan yang homogen dan dicirikan oleh sesuatu yang memiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum. Contoh wilayah formal dapat terlihat berdasarkan kriteria fisik dan sosial budaya.
Sementara wilayah fungsional adalah suatu kawasan yang difungsikan menurut jenis dan kekhususan. Contohnya dapat terlihat berdasarkan tipe ekonomi, maksud, dan sosial.
Untuk lebih memahaminya, simak pengertian, contoh wilayah formal, dan perbedaannya dengan wilayah fungsional berikut ini.
Pengertian wilayah formal dan fungsional
Untuk mengetahui perbedaan wilayah formal dan fungsional, perlu dipelajari terlebih dahulu pengertiannya masing-masing.
Dikutip dari e-Modul Geografi Kelas XII Kementerian pendidikan dan Kebudayaan (2019), dijelaskan mengenai pengertian dari wilayah formal dan fungsional.
Wilayah formal adalah suatu wilayah yang dicirikan berdasarkan keseragaman atau homogenitas tertentu. Oleh karena itu, wilayah formal sering juga disebut wilayah seragam atau uniform region.
Sementara, wilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan oleh kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional.
Secara umum, kota merupakan wilayah fungsional yang berperan dalam memenuhi kebutuhan penduduk perdesaan di sekitarnya.
Begitu juga desa merupakan wilayah fungsional yang berperan dalam menyokong pemenuhan kebutuhan hidup penduduk kota.
Contoh wilayah formal
Contoh wilayah formal dibagi menjadi dua yakni berdasarkan fisik atau alam dan berdasarkan kriteria sosial budaya. Simak contoh wilayah formal dan fungsional berikut ini yang dihimpun buku Kamus Geografi Tematik Visual (2020).
1. Kriteria fisik
Kriteria fisik contoh wilayah formal didasarkan pada kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, vegetasi, dan hewan. Contoh wilayah formal di Indonesia berdasarkan kriteria fisik, sebagai berikut.
- Wilayah pegunungan kapur (karst)
- Wilayah beriklim dingin
- Daerah Pegunungan Dieng
- Wilayah hutan hujan tropis
- Kepulauan Wallacea
- Zona dataran rendah Jakarta
- Wilayah vegetasi mangrove
2. Kriteria sosial budaya
Wilayah formal berdasarkan kriteria kondisi sosial dan budaya seperti aspek ekonomi, lingkungan hidup, sosial mata pencaharian, suku, dan agama.
Contoh wilayah formal di Indonesia berdasarkan kriteria sosial budaya yakni:
- Wilayah industri tekstil
- Daerah pengrajin gerabah
- Wilayah pertanian sawah basah
- Wilayah suku banjar
- Wilayah Kesultanan Yogyakarta
- Permukiman pecinan
Contoh wilayah fungsional
Contoh wilayah fungsional dibagi menjadi tiga, yakni berdasarkan tipe ekonomi, maksud, dan sosial.
Berikut penjelasannya seperti dikutip dari buku Teori Perencanaan: Mazhab & Praktik Perencanaan Pengembangan Wilayah (2021).
1. Tipe ekonomi
Kategori tipe ekonomi dapat didasarkan pada aspek seperti arus pengangkutan barang, arus penumpang, kereta api, dan jalan raya. Contoh wilayah fungsional yakni:
- Wilayah metropolitan seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi)
- Gerbang Kertasusila (Gresik, Bengkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan)
- Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan)
- Metropolitan Bandung Raya
- Metropolitan Mammanisata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar)
- Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN (Batam. Bintan, Karimun Jawa)
- Sijori (Singarupa, Johor, Riau)
2. Tipe maksud/tujuan
Kategori tipe maksud dan tujuan seperti alur hilir mudik, arus komuter dari tempat tinggal ke tempat kerja atau pusat perbelanjaan.
3. Tipe sosial
Untuk tipe sosial contohnya seperti arus pelajar atau mahasiswa dari tempat tinggal ke sekolah atau pasien dari tempat tinggal ke rumah sakit.
Contoh lain di bidang sosial ada pada arus informasi melalui surat kabar, faksimili, dan telepon.
Demikian penjelasan pengertian dan contoh wilayah formal serta perbedaannya dengan wilayah fungsional. Selamat belajar!
(juh)