Pergaulan bebas di kalangan remaja adalah salah satu masalah sosial yang meresahkan. Sebab tidak sedikit remaja terjerumus pergaulan bebas hingga merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Dalam masalah ini, orang tua, remaja, keluarga, dan masyarakat perlu bersama-sama waspada dan menerapkan cara menghindari pergaulan bebas agar terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pergaulan bebas bukan persoalan yang terjadi tiba-tiba, melainkan ada banyak faktor penyebab sehingga seorang remaja ikut terjerumus pada hal tersebut.
Faktor-faktor yang memengaruhi seorang remaja jadi terbawa oleh pergaulan bebas yaitu:
Ada banyak contoh-contoh dari pergaulan bebas remaja yang sering terjadi di lingkungan sekitar kita, seperti:
Semua contoh aktivitas dari pergaulan bebas tersebut dapat memberikan efek buruk bagi remaja yang melakukannya. Dampaknya dapat berimbas pada kesehatan, fisik, hingga masalah psikologis yang serius.
Dirangkum dari modul Kemdikbud, berikut cara menghindari pergaulan bebas di kalangan remaja.
Peran orang tua dan keluarga sangat diperlukan untuk membentuk dan menanamkan nilai keagamaan. Sebisa mungkin sejak dini, anak-anak sudah mulai ditanamkan nilai-nilai agama untuk memperkuat keimanan dan ketakwaannya.
Nilai keagamaan ini bisa menjadi bekal ketika usianya menginjak remaja hingga dewasa jadi lebih bijak dalam bergaul. Selain itu, didik mereka untuk taat beribadah dan menjauhi hal-hal yang dilarang agama.
Cara menghindari pergaulan bebas di kalangan remaja selanjutnya adalah membangun komunikasi yang baik dan terbuka antara orang tua dan anak.
Sebab salah satu faktor seorang remaja terjerumus pergaulan bebas adalah kurangnya perhatian dan komunikasi yang buruk dengan orang tua.
Sebisa mungkin orang tua harus menciptakan ruang bagi anak remaja untuk terbuka, lalu berdiskusi dan membantunya mencari solusi seputar persoalan yang dihadapi, termasuk tekanan pergaulan.
Selain membangun komunikasi yang baik, orang tua juga perlu mengenali lingkungan tempat anak mereka bergaul. Orang tua harus mengenal teman-teman pergaulan anaknya agar bisa memantau dan memastikan pergaulan mereka positif.
Lingkungan pertemanan bagi anak remaja sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dirinya. Bagi remaja, teman merupakan pihak yang paling sering menjalin relasi.
Apabila orang tua mengetahui bahwa anaknya bergaul dengan seseorang yang membawa pengaruh buruk, sesegera mungkin diingatkan untuk selektif dalam memilih teman.
Agar anak remaja terhindar dari pergaulan tidak baik, hal yang bisa untuk dilakukan adalah dengan menyibukkan diri dengan kegiatan positif.
Misalnya, aktif mengikuti ekstrakurikuler, tergabung dalam organisasi sekolah, kegiatan keagamaan, atau komunitas belajar yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan.
Dengan menyibukkan diri dalam hal-hal yang positif, tentunya akan membuat diri remaja tersebut terhindar dari perbuatan yang tidak baik, seperti pergaulan bebas.
Setiap rumah, sekolah, hingga lingkungan masyarakat harus mempunyai aturan bijak dan tegas dalam menindaklanjuti pergaulan bebas di kalangan remaja sesuai peraturan yang berlaku.
Apabila di rumah, orang tua mengetahui anaknya terjerumus pergaulan bebas bisa memberi sanksi tegas yang mendidik.
Misalnya, membatasi fasilitas atau kewajiban mengikuti kegiatan sosial, kemudian minta bantuan konselor atau psikolog agar remaja sadar dan mau memperbaiki perilakunya.
Di sekolah, murid yang terjerumus pergaulan bebas bisa diberikan sanksi dengan memanggil orang tua atau wali untuk memberikan peringatan.
Jika peringatan kurang memberi efek jera, sekolah bisa memberikan pendampingan psikologis, skorsing, atau mengembalikan murid kepada orang tuanya sebagai tanda dikeluarkan dari sekolah.
Di masyarakat, remaja yang terlibat pergaulan bebas dapat ditindaklanjuti dengan melaporkan perilakunya ke pihak berwajib, melibatkan dinas sosial untuk memberikan konseling, hingga melibatkan tokoh agama dan warga untuk sama-sama memberi pengawasan.
Itulah beberapa cara menghindari pergaulan bebas di kalangan remaja yang bisa diterapkan. Semoga bermanfaat.
(avd/fef)