Ketika mendapatkan nikmat atau kabar bahagia, umumnya umat Islam akan melakukan sujud syukur sebagai tanda terima kasih pada Allah Swt.
Ibadah ini disertai dengan doa sujud syukur yang wajib dibaca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melakukan sujud juga ternyata disunnahkan oleh Nabi Muhammad saw. Melansir dari laman NU, Rasulullah pernah berdoa agar Allah Swt memberikan syafaat pada umatnya.
Setelah doa tersebut dikabulkan, Rasulullah bersujud sebagai bentuk syukur. Kemudian, ulama memasukkan sujud syukur sebagai sunnah yang dapat dilakukan oleh orang Islam.
Sujud syukur dapat dilakukan oleh umat Islam kapan saja dan di luar pelaksanaan sholat atau ibadah lainnya.
Hal paling penting yang harus diperhatikan adalah seseorang yang melaksanakan sujud harus berada dalam keadaan suci di badan, pakaian, dan tempat sujud.
Terdapat tiga doa sujud syukur yang bisa dipanjatkan. Pertama adalah doa yang dianjurkan oleh Syekh Sulaiman Al-Kurdi yang berbunyi sebagai berikut:
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَ عَلَيَّ بِكَذَا وَدَفَعَ عَنِّيْ كَذَا وَعَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلَى بِهِ فُلَانًا
Arab-latin: Alhamdulillāhil ladzī an'ama 'alayya bi kadzā, wa dafa'a annī kadzā, wa 'āfānī mimmābtalā bihī fulānan.
Artinya: Segala puji bagi Allah, zat yang memberikan nikmat kepadaku berupa...(sebutkan dalam hati nikmat yang diterima), menolak dariku marabahaya...(sebutkan bahaya yang dimaksud), dan menyelematkanku dari musibah yang Allah berikan kepada ...(sebutkan nama orang dan musibah yang dimaksud), (Syekh Sulaiman Al-Kurdi, Al-Hawasyil Madaniyyah, [Al-Haramain: tanpa tahun], juz I, halaman 317)
Kemudian ada pula doa yang bisa dibacakan agar nikmat yang didapatkan terhindar dari dosa atau maksiat. Berikut bacaan doanya:
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا
Arab-latin: Allāhumma lā taj'al mushībatanā fī dīninā.
Artinya: Ya Allah, jangan jadikan musibah kami pada agama kami.
Terakhir, beberapa ulama berpendapat doa sujud tilawah juga dapat digunakan ketika bersujud untuk bersyukur, ini bacaannya:
سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الخَالِقِيْنَ
Arab-latin: Sajada wajhiya lil ladzī khalaqahū wa shawwarahū wa syaqqa sam'ahū wa basharahū bi haulihī wa quwwatihī fa tabārakallāhu ahsanul khāliqīna.
Artinya: Diriku bersujud kepada Zat yang menciptakan dan membentuknya, membuka pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha suci Allah, sebaik-baik pencipta, (Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu'in pada hamisy I'anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H], juz I, halaman 246).
Lihat Juga : |
Sujud syukur merupakan salah satu bentuk ibadah sehingga sebaiknya dilakukan dalam keadaan suci. Hal ini dijelaskan oleh Hasyiyatul Bujairimin ala Khotib yang mengatakan:
"Syarat sujud syukur sama saja dengan sembahyang. Sujud syukur dianggap sah seperti sahnya sujud di dalam sembahyang seperti bersuci, menutup aurat, menghadap kiblat, tidak bicara, meletakkan dahi terbuka dengan sedikit tekanan di atas tempat yang tidak ikut bergerak ketika fisiknya bergerak, meletakkan telapak tangan, telapak kaki, lutut, dan syarat sujud lainnya."
Berikut cara melakukan sujud syukur.
Pastikan tiap gerakan dan bacaan dilakukan secara tumakninah atau dengan kesempurnaan agar syukur dapat diterima oleh Allah Swt.
Demikian penjelasan lengkap terkait doa sujud syukur dan tata cara melakukannya. Selamat mencoba.
(sac/fef)