5 Larangan Bulan Rajab, Hindari agar Tak Diganjar Dosa Berlipat

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2024 05:00 WIB
Ilustrasi. Selain dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik di bulan ini, ada pula beberapa larangan bulan Rajab yang pantang dilakukan. (iStock/Tinnakorn Jorruang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam Islam, bulan Rajab adalah salah satu bulan suci dan penuh kemuliaan. Selain dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik di bulan ini, ada pula beberapa larangan bulan Rajab yang pantang dilakukan.

Meninggalkan perbuatan yang dilarang selama bulan Rajab sudah dicatat sebagai ibadah sehingga kemuliaan bulan ini tidak dirusak oleh perbuatan atau hal-hal yang diharamkan.


Memuliakan bulan Rajab yang juga dimuliakan Allah Swt merupakan bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat Islam.

"Maka muliakanlah sesuatu yang dimuliakan oleh Allah. Maka sungguh keagungan sesuatu bila diagungkan oleh Allah kepadanya." (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur'anil Azhim, [Dar Tahyyibah, cetakan kedua: 1999 M], juz IV, halaman 149).

Selain itu, perintah menjauhi larangan bulan Rajab ini telah dituliskan dalam Al Quran surat Al Maidah ayat 2 yang berbunyi sebagai berikut:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُحِلُّوْا شَعَائِرَ اللهِ وَلَا الشَّهْرالْحَرَامَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram ...."

Lantas, apa saja hal-hal yang dilarang selama bulan Rajab dan ganjaran bagi orang yang melakukan perbuatan buruk di bulan mulia ini?

Berikut larangan yang harus dijauhi saat bulan Rajab, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Berbuat zalim

Zalim adalah salah satu perbuatan yang merusak nilai-nilai kemuliaan dan keagungan dalam bulan Rajab.

Contoh perbuatan zalim ini adalah melakukan maksiat, meninggalkan taat atau kewajiban pada Allah Swt, berlaku tidak adil atau semena-mena kepada sesama manusia, melakukan tindakan kekerasan, fitnah dan banyak lagi.

Siapa saja yang melakukan zalim atau perbuatan keji di bulan agung maka ganjarannya akan dilipatgandakan oleh Allah Swt.

العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ

Artinya: "Amal saleh lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram (Zulqa'dah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab). Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan lainnya." (Imam al-Baghawi, Ma'alimut Tanzil fi Tafsiril Qur'an, [Beirut, Darul Ihya' at-Turats, cetakan keempat: 1417 H/1997 M], juz IV, halaman 44).


2. Berperang dan berburu

Islam sangat melarang umatnya saling bertengkar dan berperang dengan tujuan bermusuhan, apalagi di bulan-bulan suci seperti Rajab.

Rasulullah pernah mengingatkan, saling bunuh-membunuh di bulan suci itu dosanya lebih besar. Maka, menjaga perdamaian serta menahan diri dari amarah dan pertengkaran sangat ditekankan di bulan Rajab agar tidak menyalahi tuntunan agama.

"Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, 'Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidil Haram, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (kemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.' Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al Baqarah ayat 217)


3. Membunuh

Pada dasarnya tidak ada satu pun agama di dunia yang menghalalkan pembunuhan. Sebab tujuan agama adalah untuk perdamaian, menyebarkan kasih sayang, dan mengatur tatanan sosial agar lebih baik.

Siapa saja yang tega melakukan tindakan membunuh sampai melukai sesama makhluk ciptaan Allah Swt, apalagi di bulan haram maka ganjaran-Nya sangat pedih.

Dalam Al Quran dikatakan, "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya" (QS Al Maidah ayat 32).


4. Melakukan maksiat

Maksiat terhadap diri sendiri atau melakukannya dengan orang lain termasuk perilaku berdosa. Apalagi jika melakukan kemaksiatan apa pun bentuknya di bulan Rajab maka akan dilipatgandakan dosanya.

َالْمُرَادُ النَّهْيُ عَنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِي بِسَبَبٍ مَا لِهذِهِ الْأَشْهُرِ مِنْ تَعْظِيْمِ الثَّوَابِ وَالْعِقَابِ فِيْهَا

Artinya: "Yang dimaksud (dari ayat larangan menzalimi diri sendiri), adalah larangan dari semua bentuk maksiat dengan sebab apa pun pada bulan-bulan haram ini, (hal itu) disebabkan besarnya pahala dan siksaan di dalamnya." (Syekh Wahbah Zuhaili, Tafsir al-Munir fil Aqidati was Syari'ati wal Manhaji, [Damaskus, Beirut, Darul Fikr], juz X, halaman 202).

Maksiat tak melulu hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran asusila, tetapi melanggar larangan-larangan yang ditetapkan oleh Allah juga termasuk bermaksiat.

Alih-alih melakukan maksiat, pada bulan ini sudah selayaknya kita menjauhi perbuatan tersebut dan memperbanyak ibadah kepada-Nya.


5. Berbuat kekufuran

Kufur adalah perbuatan yang tidak percaya kepada Allah dan Rasul-Nya. Misalnya syirik dengan mempersekutukan Allah Swt dengan yang lain, ingkar terhadap perintah Al Quran, menghalalkan hal yang yang haram seperti riba, zina, dan lainnya.

Apa pun bentuk perbuatan kufur, sudah pasti tindakan tersebut akan dicatat oleh malaikat Allah Swt sebagai perbuatan dosa dan tentu saja ganjarannya berlipat ganda.

Itulah larangan bulan Rajab yang harus diketahui umat Islam. Semoga kita semua mampu menghormati dan memuliakan bulan Rajab dengan meninggalkan perbuatan terlarang di bulannya.

(avd/fef)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK