Buah-buahan dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cepat atau tidaknya proses pematangan atau pembusukan, yakni buah klimaterik dan nonklimaterik.
Buah klimaterik dapat diperam sehingga menjadi matang. Beberapa contoh buah klimaterik adalah alpukat dan mangga.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara buah nonklimaterik adalah buah yang tidak melanjutkan proses pematangan setelah dipetik, contohnya adalah jeruk, anggur, dan leci.
Berikut dijelaskan apa itu buah klimaterik, karakteristik, serta contohnya, yang dihimpun dari berbagai sumber.
Merujuk buku Ilmu Bahan Makanan (2020), buah klimaterik adalah buah yang dipanen pada masa pendewasaan sel.
Untuk itu, jenis buah ini dapat diperam untuk menjadi matang. Proses pemeraman ini akan dipengaruhi oleh etilen endogen sehingga saat terjadi respirasi buah akan menjadi matang.
Buah klimaterik yang matang ditandai dengan warnanya yang menjadi lebih bagus dan pati akan terpecah menjadi glukosa sehingga rasanya lebih manis.
Maka dapat disimpulkan bahwa buah klimaterik adalah buah yang cepat mengalami pematangan dan pembusukan sebab gas etilen yang dihasilkan.
Proses ini terjadi dengan pembentukan senyawa etilen, gas hidrokarbon tak jenuh pada suhu ruang. Periode mendadak ini menghasilkan serangkaian perubahan biologis pada buah-buahan tertentu.
Berikut adalah beberapa karakteristik buah klimaterik.
Setelah mengetahui pengertian dan karakteristiknya. Selanjutnya adalah mengetahui apa saja contoh buah klimaterik. Berikut ini beberapa contoh buah klimaterik yang dihimpun dari berbagai sumber.
Alpukat adalah jenis buah yang tidak dapat matang di pohon dan harus dipetik untuk menjalani proses pematangan.
Durian termasuk buah klimaterik dengan tingkat respirasi tinggi sehingga menyebabkan umur simpannya pendek sebab proses pematangan buah yang berlangsung cepat.
Contoh buah klimaterik selanjutnya adalah jambu biji. Buah yang satu ini mengalami peningkatan laju respirasi dan pematangan setelah buah dipetik dari pohonnya.
Mangga termasuk buah klimaterik, ditandai dengan peningkatan jumlah CO2 yang mendadak yang dihasilkan sebelum terjadi pematangan buah.
Nangka juga termasuk salah satu buah klimaterik yang dapat matang setelah dipetik di pohon atau setelah dipanen.
Selain lima buah di atas, masih ada beberapa contoh buah klimaterik lainnya, seperti apel, pepaya, pisang, sawo, sirsak, stroberi, tomat, dan lainnya.
Demikian pengertian, karakteristik, dan contoh buah klimaterik. Semoga bermanfaat!
(juh)