Kentut adalah hal alamiah yang pasti pernah dialami oleh semua orang. Meski begitu, kadang kala kentut disertai bau tak sedap yang bikin orang merasa tak nyaman.
Nah, sebenarnya kenapa kentut bau? Apa yang menyebabkan kentut berbau tak sedap?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kentut atau flatulensi dalam bahasa medis adalah cara tubuh untuk melepaskan gas yang menumpuk karena udara yang tertelan, proses pencernaan, atau bakteri di usus.
Gas tersebut dapat ditemukan di seluruh saluran pencernaan, seperti lambung, usus kecil, kolon, dan rektum.
Apabila gas terlalu banyak berkumpul di usus, perut akan terasa kembung dan tidak nyaman. Kentut membuat gas tersebut bisa keluar dengan cara yang tidak menyakitkan.
Lalu, mengapa gas yang keluar ketika kentut dapat memiliki bau yang tidak sedap?
Merujuk Medical News Today, Canadian Society of Intestinal Research (GI Society) melaporkan bahwa orang sehat normalnya kentut sekitar 12-25 kali per hari.
Gas ini dapat terdiri dari nitrogen, oksigen, hidrogen, karbondioksida, dan metana. Gas-gas tersebut tidaklah berbau, tetapi menjadi bau ketika terdapat gas-gas lain seperti sulfur.
Gas yang mengandung sulfur, seperti hidrogen sulfida (H₂S), metanetiol (CH₃SH), dan dimetil sulfida ((CH₃)₂S) inilah yang menyebabkan kentut berbau.
Faktor lain seperti jenis makanan yang dikonsumsi juga dapat meningkatkan produksi gas yang berbau, misalnya saja makanan tinggi serat, karbohidrat kompleks, dan makanan mengandung sulfur.
Jenis makanan ini dapat meningkatkan fermentasi oleh bakteri usus dan menyebabkan kentut bau.
Dilansir dari Healthline, kentut yang memiliki bau tak sedap biasanya disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Bau juga bisa muncul apabila kamu sedang sembelit atau mengonsumsi obat tertentu.
Namun, bau tak sedap ketika kentut juga dapat menjadi indikasi bahwa seseorang memiliki infeksi, masalah pencernaan, atau gangguan lainnya.
Berikut berbagai hal yang bisa menyebabkan kentut bau.
Memakan makanan yang tinggi serat bisa membuat seseorang lebih sering mengeluarkan gas. Hal tersebut karena makanan kaya serat memerlukan waktu yang lebih lama untuk diuraikan dalam saluran pencernaan.
Seiring berjalannya waktu, makanan pun dapat berfermentasi di perut. Beberapa sayuran yang tinggi serat dan bisa menyebabkan kentut bau di antaranya adalah brokoli, bokchoy, asparagus, dan kubis.
Sayuran-sayuran tersebut memiliki kandungan sulfur yang merupakan senyawa alami dengan bau seperti telur busuk.
Makanan lain yang kaya sulfur seperti daging sapi, babi, telur, keju, susu sapi, bawang putih, bawang, lobak, serta makanan yang diawetkan.
Jika bau yang disebabkan makanan tersebut membuatmu tak nyaman, coba untuk mengurangi mengonsumsi makanan kaya serat.
Beberapa orang memiliki sensitivitas atau reaksi pada makanan tertentu. Ketika dikonsumsi, gas yang dikeluarkan ketika kentut menjadi lebih bau dari biasanya.
Sebagai contoh, seseorang yang memiliki intoleransi pada laktosa akan memiliki kentut yang bau ketika meminum susu. Hal ini karena tubuh tidak bisa memecah gula laktosa sehingga laktosa difermentasi oleh bakteri di usus.
Gangguan pada gluten dan penyakit celiac juga bisa menyebabkan kentut bau. Celiac adalah penyakit autoimun yang membuat seseorang memiliki respon imun ketika mengonsumsi gluten.
Meski jarang terjadi, obat-obatan juga dapat memengaruhi bau tak sedap ketika kentut. Salah satu obat yang menyebabkan kentut bau adalah antibiotik.
Antibiotik dapat membunuh patogen berbahaya di tubuh, tetapi juga dapat menghancurkan bakteri baik di sistem pencernaan. Tanpa bakteri baik, gas bisa menjadi berbau, perut terasa kembung, dan sembelit.
Sembelit adalah keadaan ketika seseorang memiliki penumpukan tinja di usus besar. Biasanya hal ini terjadi ketika seseorang tidak buang air besar secara teratur. Tinja yang menumpuk dapat menyebabkan bakteri dan bau berkembang.
Terkadang, orang yang sembelit juga akan mengeluarkan bau kentut yang tidak sedap dan terasa menyakitkan. Untuk mengobati sembelit, kamu bisa mengonsumsi obat pencahar.
Saluran pencernaan yang terganggu dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri secara berlebihan. Bakteri tersebut bisa membuat infeksi pada usus dan saluran pencernaan.
Ketika sistem pencernaan seseorang terinfeksi, volume gas yang dihasilkan tubuh menjadi lebih tinggi dengan bau yang lebih kuat. Jika hal ini terjadi, segera berkonsultasi dengan dokter.
Bau yang tak sedap ketika kentut juga bisa disebabkan oleh kanker usus besar. Kanker terjadi ketika polip atau tumor terbentuk di saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan obstruksi usus parsial yang mengakibatkan penumpukan gas dan kembung.
Terakhir, seseorang yang pernah menjalani bedah bariatrik juga dapat mengalami kentut yang berbau. Bedah bariatrik membuat seseorang mengalami komplikasi yang mencegah perut mengeluarkan limbah dengan benar ke usus kecil.
Demikian adalah jawaban dari pertanyaan kenapa kentut bau? Semoga bermanfaat.
(sac/fef)