Mengenal 6 Tokoh Bandung Lautan Api dan Sejarah Peristiwanya

CNN Indonesia
Minggu, 23 Jun 2024 07:00 WIB
Bandung Lautan Api adalah peristiwa yang memperlihatkan perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka. Berikut enam tokoh Bandung Lautan Api.
Ilustrasi. Bandung Lautan Api adalah peristiwa yang memperlihatkan perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka. Berikut enam tokoh Bandung Lautan Api (Arsip Nasional Republik Indonesia via Wikimedia Commons)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Bandung Lautan Api adalah peristiwa yang memperlihatkan perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka. Sebagai rakyat Indonesia, peristiwa dan tokoh-tokoh di balik Bandung Lautan Api dan peranannya tentunya harus kita ketahui.

Lantas, siapa saja tokoh Bandung Lautan Api? Sebenarnya, semua rakyat Bandung pada saat itu berpartisipasi dalam peristiwa ini. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka membakar bangunan penting dan meninggalkan rumah agar tentara NICA dan sekutu gagal menggunakan Kota Bandung sebagai markas militer.

Namun, tentunya ada peran dan tokoh penting di balik peristiwa ini. Tokoh-tokoh tersebut adalah Kolonel Abdul Haris Nasution, Mohammad Toha, Sutan Syahrir, Atje Bastaman, Mayor Rukana, dan Ismail Marzuki.

Sejarah peristiwa Bandung Lautan Api

Sebelum mengenal tokoh Bandung Lautan Api, kita bisa pelajari terlebih dahulu peristiwa Bandung Lautan Api.

Dilansir dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bandung Lautan Api adalah peristiwa pengosongan dan pembakaran Kota Bandung oleh rakyat dan tentara pada 23 Maret 1946.

Hal itu dilakukan agar kota Bandung tidak dijadikan sebagai markas pasukan Sekutu dan Belanda (NICA).

Meski peristiwa ini berakhir dengan kekosongan Kota Bandung, tindakan ini dianggap tepat karena pada saat itu Tentara Republik Indonesia (TRI) dan rakyat tidak akan mampu melawan kekuatan musuh yang memiliki kekuatan militer lengkap dan modern.

Peristiwa ini berawal dengan kedatangan pasukan Sekutu ke Indonesia. Pada awalnya, pasukan Sekutu datang untuk mengakui secara De facto kekuasaan Republik Indonesia pada 1 Oktober 1945.

Namun, hal ini sebenarnya hanyalah tipu muslihat Sekutu agar rakyat Indonesia merasa tenang dan tidak curiga pada pasukan Sekutu yang membawa pasukan Belanda.

Ketika datang ke Bandung, terbukti bahwa Jenderal Sir Philip Christison ingkar janji dengan membawa serdadu Belanda yang menggunakan seragam Sekutu.

Untuk memperkuat kedudukan mereka di Bandung, Sekutu mengeluarkan ultimatum untuk membagi wilayah Bandung menjadi dua, yakni Utara dan Selatan. Menanggapi hal ini, para pejuang segera mendirikan pos-pos gerilya di berbagai tempat.

Akhirnya, pada tanggal 23 Maret 1946, Kolonel A.H. Nasution selaku Komandan Divisi III TRI memerintahkan evakuasi kota Bandung bagian Selatan.

Pada hari itu, rombongan besar penduduk Bandung meninggalkan kota dan pejuang membakar gedung-gedung penting agar tidak bisa dipakai Sekutu.

Pertempuran paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot, tepatnya di gudang amunisi milik Sekutu. Dalam pertempuran ini, Mohammad Toha (Moh Toha) dan Mohammad Ramdan (Moh Ramdan), dua anggota milisi BRI (Barisan Rakyat Indonesia) gugur setelah berhasil menghancurkan gudang amunisi.

Pada tengah malam, Bandung Selatan kosong dari penduduk dan TRI, kebakaran juga melanda kota hingga terlihat seperti lautan api.

Tokoh di balik Bandung Lautan Api

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada enam tokoh penting di balik peristiwa Bandung Lautan Api. Berikut adalah biodata singkat mereka berdasarkan berbagai sumber:

1. Kolonel Abdul Haris Nasution

Kolonel Abdul Haris Nasution, sebagai Komandan Divisi Siliwangi, memerintahkan pembumihangusan Kota Bandung untuk mencegah penggunaan kota oleh pasukan Sekutu dan NICA. Tindakan ini dikenal sebagai "Bandung Lautan Api."

2. Mohammad Toha

Moh Toha bertugas untuk membakar gudang amunisi milik Sekutu di Dayeuhkolot agar tidak jatuh ke tangan musuh. Dalam aksi tersebut, Moh Toha tewas akibat ledakan besar. Hal ini menjadikannya simbol keberanian dan pengorbanan dalam peristiwa Bandung Lautan Api.

3. Sutan Syahrir

Sebagai Perdana Menteri Indonesia saat itu, Sutan Syahrir berperan dalam mengarahkan strategi diplomasi dan pertahanan negara.

Meski tak terlibat langsung dalam Bandung Lautan Api, kebijakan dan instruksinya mendukung upaya mempertahankan kedaulatan Indonesia dari ancaman pasukan Sekutu dan NICA, serta menginspirasi semangat perlawanan di kalangan pejuang dan rakyat Bandung.

4. Atje Bastaman

Atje Bastaman adalah seorang wartawan muda yang menulis untuk koran Suara Merdeka. Dia menyaksikan dan mendokumentasikan peristiwa Bandung Lautan Api.

5. Mayor Rukana

Sebagai Komandan Polisi Militer Bandung, Mayor Rukana mencetuskan ide untuk membakar Bandung Selatan menjadi lautan api sebagai strategi untuk mempertahankan kota Bandung.

6. Ismail Marzuki

Terakhir adalah Ismail Marzuki yang menjadikan peristiwa Bandung Lautan Api sebagai inspirasi untuk menciptakan lagu "Halo-Halo Bandung".

Demikian adalah sejarah dan tokoh Bandung Lautan Api. Semoga bermanfaat.

(sac/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER