Kenapa Kram Terjadi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kenapa kram terjadi dan apa saja faktor yang menyebabkan kram di beberapa bagian anggota tubuh?
Kram adalah kontraksi yang kerap terjadi secara tiba-tiba, tidak disengaja, dan sering menyakitkan pada satu atau lebih otot di tubuh.
Lihat Juga : |
Apa itu kram?
Dilansir dari WebMD, kram otot adalah kondisi ketika otot tiba-tiba mengalami kontraksi yang tidak disengaja. Terkadang, kram yang dirasakan tidak hanya pada satu otot saja tetapi bisa lebih.
Selain itu, kram bisa menimbulkan sensasi tidak nyaman pada area otot yang mengalami kontraksi (pengerutan) dan menimbulkan rasa nyeri.
Biasanya kram dapat berlangsung selama beberapa detik, menit, atau jam, tergantung berapa lama otot berkontraksi.
Tanda-tanda terjadinya kram
Kram memang memiliki beberapa tanda khas. Berikut tanda-tanda utama yang mengindikasikan terjadinya kram.
- Saat kram terjadi, otot akan berkontraksi tiba-tiba dan menegang secara mendadak tanpa kendali sadar.
- Rasa nyeri yang intens, rasanya tajam dan bisa sangat menyakitkan.
- Otot yang terkena kram terasa keras saat disentuh.
- Sulit atau tidak mungkin untuk menggerakkan bagian tubuh yang terkena kram.
- Terkadang terlihat bentuk otot kram yang menonjol di bawah kulit.
- Kram bisa berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.
- Setelah kram mereda bisa muncul rasa nyeri atau nyeri tekan yang masih bertahan.
- Lokasi kram spesifik, biasanya terjadi di satu area otot tertentu seperti betis, paha, atau kaki.
- Kram terkadang disertai rasa seperti ditusuk jarum sebelum atau sesudah kram.
Lihat Juga : |
Penyebab terjadinya kram
Kenapa kram terjadi? Umumnya, penyebab terjadinya kram bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti berikut.
1. Dehidrasi
Kekurangan cairan dan elektrolit terutama natrium, kalium, dan magnesium, dapat mengganggu fungsi otot normal.
Saat berolahraga atau beraktivitas di cuaca panas, risiko dehidrasi meningkat yang dapat memicu kram. Jadi, pastikan selalu memenuhi asupan cairan sehari-hari untuk menghindari kram.
2. Sirkulasi darah tidak lancar
Aliran darah yang tidak memadai ke otot dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi, memicu kram. Ini sering terjadi pada orang lanjut usia atau mereka dengan masalah pembuluh darah.
3. Kelelahan otot
Penggunaan otot yang berlebihan atau terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan dan mengubah sinyal saraf ke otot. Ini sering terjadi pada atlet atau pekerja yang melakukan aktivitas fisik intens.
4. Keadaan hamil
Wanita hamil sering mengalami kram kaki, terutama di trimester ketiga. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan sirkulasi dan tekanan pada pembuluh darah dan saraf.
5. Suhu dingin
Paparan terhadap suhu dingin dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan lebih rentan terhadap kram.
6. Posisi statis yang lama
Duduk atau berdiri dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan kram.
7. Kondisi medis tertentu
Beberapa penyakit seperti diabetes, penyakit tiroid, atau multiple sclerosis dapat meningkatkan risiko kram.
8. Efek samping obat
Beberapa obat, terutama diuretik dan statin dapat menyebabkan kram sebagai efek samping.
9. Menstruasi
Ketika menstruasi, dinding rahim mengalami pelepasan dan kontraksi yang lebih kuat untuk mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi. Kontraksi ini akibat kemunculan hormon prostaglandin yang memicu rasa sakit dan peradangan.
10. Kekurangan nutrisi
Defisiensi vitamin D, vitamin B kompleks, atau mineral tertentu dapat berkontribusi pada terjadinya kram.
Bagian tubuh yang sering terkena kram
Kram bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Berikut bagian-bagian tubuh yang sering mengalami kram dan penjelasannya.
1. Kaki
- Betis: Sangat umum, terutama saat tidur atau setelah olahraga.
- Telapak kaki: Sering terjadi dan rasanya seperti kebas juga bisa sangat menyakitkan.
- Paha: Biasanya kram di paha dialami oleh atlet atau seseorang setelah aktivitas intens yang berat.
2. Tangan
- Jari-jari: Sering dialami oleh pekerja yang menggunakan tangan secara intensif.
- Telapak tangan: Kram di bagian ini bisa terjadi setelah melakukan berbagai aktivitas berulang.
3. Perut
Kram perut sering terjadi pada wanita saat menstruasi dan bisa juga terjadi karena masalah pencernaan.
4. Punggung
Bagian bawah punggung di area dekat pinggang sering mengalami kram, terutama setelah aktivitas berat.
5. Leher
Leher dapat mengalami kram dan biasanya terkait dengan postur tidur yang salah atau stres.
6. Dada
Kram di dada bisa saja terjadi meski jarang, tapi bisa sangat menyakitkan. Perlu diwaspadai karena kram di dada mirip seperti gejala serangan jantung.
7. Lengan
Lengan juga memungkinkan mengalami kram dan biasanya terjadi di bisep atau trisep, terutama setelah angkat beban yang cukup berat.
8. Rahang
Tak menutup kemungkinan rahang juga bisa terkena kram. Biasanya terkait dengan bruxism (menggertak gigi) atau stres.
9. Panggul
Bagian panggul bisa terkena kram. Keadaan ini biasanya dialami oleh atlet atau wanita hamil.
10. Mata
Mata memungkinkan mengalami kram yang biasanya ditandai dengan kedutan karena otot mata tegang.
Lihat Juga : |
Cara mengatasi kram
Kram memang bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, berikut beberapa cara mengatasi kram yang bisa dilakukan.
- Peregangan (stretching): Perlahan regangkan otot yang mengalami kram. Untuk kram kaki, coba luruskan kaki dan tarik jari-jari kaki ke arah tubuh.
- Pijatan ringan: Pijat lembut ke area yang terkena kram dapat membantu relaksasi otot.
- Penuhi asupan cairan: Pastikan selalu memenuhi asupan cairan tubuh agar terhidrasi.
- Konsumsi elektrolit: Mengonsumsi larutan elektrolit setelah olahraga bisa membantu mengganti mineral yang hilang.
- Istirahat cukup: Beri waktu otot untuk beristirahat, terutama jika kram disebabkan oleh kelelahan.
Itulah penjelasan mengenai kenapa kram terjadi. Jika kram terjadi secara sering atau parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena bisa jadi ada masalah kesehatan yang mendasarinya.
(avd/juh)