Surat An Nisa Ayat 59: Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsir

CNN Indonesia
Rabu, 17 Jul 2024 04:00 WIB
Surat An Nisa ayat 59 menjelaskan tentang ketaatan dalam ajaran Islam sebagai pedoman dalam kehidupan seorang Muslim.
Ilustrasi. Bacaan Surat An Nisa ayat 59 dalam teks Arab, latin, terjemahan, dan tafsirnya. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Surat An Nisa ayat 59 menjelaskan tentang ketaatan dalam ajaran Islam sebagai pedoman dalam kehidupan seorang Muslim.

Berikut bacaan Surat An Nisa ayat 59 dalam teks Arab, latin, lengkap dengan tafsirnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama An Nisa dalam bahasa Arab berarti wanita. Dinamakan demikian karena dalam surat ini banyak membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita.

Surat An Nisa merupakan surat keempat dalam Al Quran yang masuk ke dalam kelompok surat Madaniyah karena turunkan di Madinah.

Dilansir dari laman Ibnu Katsir, secara spesifik ayat 59 Surat An Nisa diturunkan berkaitan dengan peristiwa yang terjadi saat Nabi Muhammad SAW mengutus Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi dalam sebuah ekspedisi militer sebagai pemimpin.

Dalam perjalanan tersebut, terjadi perselisihan antara Abdullah dan beberapa anggota pasukannya. Abdullah yang sedang marah di kondisi itu pun mengatakan hal berikut:

"Bukankah Nabi telah memerintahkan kalian untuk menaatiku?" Mereka menjawab, "Benar." Pemimpin itu kemudian berkata, "Kumpulkanlah kayu bakar untukku."

Setelah kayu terkumpul, ia memerintahkan, "Nyalakan api." Setelah api menyala, ia berkata, "Aku perintahkan kalian untuk masuk ke dalam api ini."

Sebagian pasukan hampir melaksanakan perintah tersebut, namun yang lain mencegah mereka dan berkata, "Kita berlindung kepada Allah dari api."

Ketika mereka kembali dan melaporkan kejadian ini kepada Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, "Seandainya mereka masuk ke dalam api itu, niscaya mereka tidak akan keluar darinya sampai hari kiamat. Ketaatan itu hanyalah dalam hal yang ma'ruf (kebaikan)."

Peristiwa inilah yang kemudian menjadi latar belakang turunnya surat An Nisa ayat 59, yang mengajarkan tentang hierarki ketaatan dalam Islam dan bagaimana menyelesaikan perselisihan.


Bunyi surat An Nisa ayat 59

Berikut bunyi dari surat An Nisa ayat 59 yang dilengkapi dengan tulisan latin dan terjemahannya.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ ۝٥٩

Arab-latin: Yâ ayyuhalladzîna âmanû athî'ullâha wa athî'ur-rasûla wa ulil-amri mingkum, fa in tanâza'tum fî syai'in fa ruddûhu ilallâhi war-rasûli ing kuntum tu'minûna billâhi wal-yaumil-âkhir, dzâlika khairuw wa aḫsanu ta'wîlâ.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat)."

Dari ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa taat kepada Allah, Rasul-nya, dan ulil amri (pemimpin) menjadi sebuah kewajiban seorang muslim.

Namun, taat kepada pemimpin haruslah sesuai dengan perintah Allah dan Rasulullah. Jika terdapat perselisihan hukum atau aturan yang  bertentangan, maka harus dikembalikan kepada Al Quran dan sunnah, karena itulah kunci keimanan seorang muslim.

Tafsir Surat An Nisa ayat 59

Berikut penjelasan tafsir ringkas Surat An Nisa ayat 59 yang dilansir dari Quran Kemenag.

Agar penetapan hukum dengan adil tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka diperlukan ketaatan terhadap siapa penetap hukum itu. Ayat ini memerintahkan kaum muslim agar menaati putusan hukum yang secara hirarkis dimulai dari penetapan hukum Allah.

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah perintah-perintah Allah dalam Al Quran, dan taatilah pula perintah-perintah Rasul Muhammad, dan juga ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu selama ketetapan-ketetapan itu tidak melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya.

Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu masalah yang tidak dapat dipertemukan, maka kembalikanlah kepada nilai-nilai dan jiwa firman Allah, yakni Al Quran, dan juga nilai-nilai dan jiwa tuntunan Rasul dalam bentuk sunahnya, sebagai bukti jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya, baik untuk kehidupan dunia kamu, maupun untuk kehidupan akhirat kelak.

Demikianlah penjelasan mengenai Surat An Nisa ayat 59, lengkap dengan tulisan latin, terjemahan, dan tafsirnya.

(avd/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER