Ketika sedang berkeringat, pernahkah kamu tidak sengaja menelan dan merasakan asin? Lantas, kenapa keringat terasa asin?
Ternyata keringat yang keluar dari tubuh kita dan terasa asin ini bukanlah kebetulan, melainkan terjadi dari hasil proses fisiologis yang kompleks dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Healthline, keringat sebagian besar terdiri atas air serta mengandung berbagai mineral dan elektrolit. Selain itu, keringat adalah air yang diproduksi oleh tubuh kita untuk mendinginkan.
Keringat ini dihasilkan oleh kelenjar ekrin yang terletak di tubuh sekitar ketiak, dahi, telapak kaki, dan telapak tangan.
Cairan keringat yang terkandung dalam kelenjar ekrin mengandung berbagai macam komponen, di antaranya:
Natrium dalam kelenjar ekrin akan dilepaskan untuk membantu menjaga keseimbangan natrium dalam tubuh yang membuat keringat terasa asin.
Di dalam kelenjar ekrin juga terdapat 95 jenis protein berbeda yang ditemukan dalam keringat dan berfungsi membantu meningkatkan pertahanan sistem kekebalan dan memperkuat kulit.
Urea adalah produk limbah yang dibuat oleh hati saat memproses protein. Urea akan dikeluarkan melalui keringat untuk mencegahnya menumpuk dalam tubuh hingga berisiko beracun.
Kandungan ammonia adalah produk limbah yang dikeluarkan melalui keringat ketika ginjal tidak dapat menyaring semua nitrogen dalam urea dari organ hati.
Selain itu, tubuh kita juga memproduksi jenis keringat stres dari kelenjar apokrin. Kelenjar tersebut biasa ditemukan di area ketiak, dada, dan selangkangan.
Hasil keringat yang keluar dari kelenjar aporkrin ini dapat menghasilkan aroma tidak sedap pada tubuh atau biasa disebut bau badan.
Apabila melihat dari komposisinya, cairan keringat dalam kelenjar ekrin mengandung banyak natrium atau garam sebagai pencetus utama rasa asin.
Selain menghasilkan keringat yang kaya akan elektrolit seperti natrium, kelenjar ini berperan penting dalam meregulasi suhu tubuh dan melakukan ekskresi saat tubuh kelebihan mineral.
Ketika cairan keringat keluar dari dalam kelenjar ekrin, air yang terkandung di dalam keringat tersebut akan lebih cepat menguap ke udara daripada garam atau natrium.
Kondisi inilah yang menyebabkan konsentrasi garam meningkat, lalu tersisa di atas permukaan kulit dan meninggalkan rasa asin.
Apabila tubuh kita dalam keadaan dehidrasi, konsentrasi garam dalam keringat bisa meningkat dan membuat rasa asin menjadi lebih kentara.
Tak hanya itu, seseorang yang menjalani diet tinggi natrium juga bisa meningkatkan kadar garam dalam keringat dan membuatnya terasa asin.
Akan tetapi, keringat terasa asin bisa juga disebabkan oleh faktor lain seperti olahraga yang terlalu berat, suhu panas, kondisi medis tertentu, dan genetik.
Meski keringat terkadang terasa mengganggu, berikut beberapa manfaat yang bisa dirasakan saat tubuh berkeringat.
Demikian penjelasan kenapa keringat terasa asin. Rasa asin pada keringat adalah hasil alami dari fungsi tubuh kita dalam menjaga suhu dan keseimbangan elektrolit.
Meski terkadang tidak menyenangkan, ini adalah tanda bahwa sistem pendinginan alami tubuh kita masih bekerja dengan baik.
(avd/fef)