Sholat Dzuhur dan Asar dapat dijamak karena keduanya memiliki waktu yang cukup berdekatan dan memang diperbolehkan dalam Islam.
Lantas bagaimana cara sholat jamak Dzuhur dan Ashar? Berikut niat, tata cara, dan jumlah rakaat sholat jamak Dzuhur dan Ashar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sholat lima waktu adalah kewajiban setiap muslim. Namun, ada kalanya seseorang berada dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk segera menunaikan sholat, misalnya saat di perjalanan.
Dalam kondisi ini Islam memberikan keringanan atau rukhsah dengan menjamak sholat.
Sholat jamak adalah menggabungkan dua sholat yang dilakukan pada satu waktu. Akan tetapi, tidak semua sholat boleh dijamak.
Sholat yang boleh dijamak adalah Dzuhur dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya.
Berdasarkan waktunya, sholat jamak dibagi menjadi dua jenis, yaitu jamak taqdim dan jamak takhir.
Jamak taqdim adalah menggabungkan sholat di awal waktu atau pada waktu sholat yang pertama, misalnya Dzuhur dan Ashar yang dilaksanakan pada waktu Dzuhur.
Sementara jamak takhir adalah menggabungkan sholat pada waktu sholat yang kedua, misalnya Dzuhur dan Ashar yang dilaksanakan pada waktu Ashar.
Menjamak sholat tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Hanya ada beberapa kondisi yang diperbolehkan untuk bisa menjamak sholat.
Dirangkum dari buku Panduan Sholat Rasulullah 2, di antaranya adalah, karena safar (berpergian), karena sakit, kesulitan atau lemah.
Apabila tidak ada udzur darurat seperti yang dijelaskan sebelumnya, sholat jamak tidak diperbolehkan dan muslim wajib melaksanakan sholat pada waktunya.
Cara sholat jamak Dzuhur dan Ashar sama seperti melakukan sholat wajib pada waktunya.
Hanya saja setelah salam dari sholat yang pertama (Dzuhur), segera bangkit untuk melanjutkan sholat berikutnya (Ashar) tanpa ada jeda. Masing-masing dilakukan sebanyak 4 rakaat.
Berikut niat dan tata cara melaksanakan sholat jamak Dzuhur dan Ashar.
Sebelum memulai sholat atau takbir, niatkan dalam hati untuk menjamak sholat Dzuhur dan Ashar pada waktu Dzuhur.
Niat sholat jamak taqdim Dzuhur dan Ashar.
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallii fardladh-dhuhri arba'a raka'atin majmu'an bil-'ashri jam'a taqdiimin lillaahi ta'ala.
Artinya: Saya niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala".
Setelah membaca niat, lakukan sholat Dzuhur seperti biasa dengan jumlah rakaat dan bacaan yang sama. Selesai salam, kemudian langsung berdiri lagi untuk melaksanakan sholat Ashar.
Sama halnya dengan jamak takdim, sebelum memulai sholat, niatkan dalam hati untuk menjamak sholat Dzuhur dan ashar pada waktu Ashar.
Namun, jika hendak melakukan jamak takhir atau menunda sholat Dzuhur ke dalam waktu Ashar maka sebelum waktu sholat dzuhur berakhir kita harus mengucapkan niat untuk menghargai sholat Dzuhur. Berikut niatnya.
نَوَيْتُ تَأْخِيرُ الظُّهْرِ إِلَى الْعَصْرِ
Arab-latin: Nawaitu ta-khiirudz Dzuhri 'ilal 'Ashri.
Artinya: "Saya niat mengundur/mengakhirkan sholat Dzuhur ke dalam Ashar."
Selanjutnya, saat tiba waktu Ashar kamu bisa mulai melakukan sholat jamak takhir dengan membaca niat berikut.
Niat sholat jamak takhir Dzuhur dan Ashar.
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallii fardladh-dhuhri arba'a raka'atin majmu'an bil-'ashri jam'a ta'khiirin lillaahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak takhir karena Allah Taala."
Setelah membaca niat, lakukan sholat seperti sholat pada waktunya dengan jumlah rakaat dan bacaan seperti biasanya. Selesai salam, kemudian langsung bangkit untuk melaksanakan sholat kedua.
Dalam jamak takhir, tidak diwajibkan melakukan sholat secara berurutan, artinya adalah boleh sholat Dhuzur dulu kemudian Ashar atau sebaliknya.
Hal ini disampaikan dalam Kitab Fath al-Qarib, yang dikutip dari laman NU Online. Berikut penjelasannya.
وأما جمع التأخير، فيجب فيه أن يكون بنية الجمع، وتكون النية هذه في وقت الأولى، ويجوز تأخيرها إلى أن يبقى من وقت الأولى زمن لو ابتدئت فيه كانت أداء، ولا يجب في جمع التأخير ترتيب، ولا موالاة ولا نية جمع على الصحيح في الثلاثة.
Artinya: Adapun (syarat) jamak ta'khir maka wajib untuk melaksanakan niat jamak di waktu shalat yang pertama. Boleh mengakhirkan niat jamak ini sampai masih tersisa zaman dari waktu shalat yang pertama yang mana jika shalat dimulai pada saat itu maka menjadi shalat ada' (bukan qadha'). Tidak wajib dalam jamak ta'khir ini melakukan shalat secara tartib (berurutan), tidak wajib pula muwalah dan niat jamak menurut pendapat yang sahih dalam ketiganya. (Ibnu Qasim Al-Ghazi, Fathul Qarib al-Mujib, halaman: 44)
Demikianlah penjelasan terkait cara sholat jamak Dzuhur dan Ashar, bacaan niat, dan jumlah rakaat. Semoga bermanfaat.
(mrs/fef)