Contoh Soal Reaksi Redoks dan Pembahasannya
Reaksi redoks merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran kimia. Contoh soal reaksi redoks dan pembahasannya dapat dikerjakan sebagai bahan latihan di rumah untuk lebih memahaminya.
Namun sebelum kamu mempelajari dan mengerjakan contoh soal materi ini, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu pengertian dari reaksi redoks.
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan reaksi reduksi dan oksidasi dalam satu persamaan reaksi, seperti yang dikutip dari buku Get Success UN Kimia.
Konsep reaksi redoks dapat ditinjau dari tiga konsep, yakni penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, dan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi (biloks).
Ada dua cara untuk menyetarakan reaksi redoks. Pertama, metode perubahan bilangan oksidasi yang dilakukan dengan cara menyamakan jumlah elektron yang dilepas oleh reduktor dan elektron yang diterima oleh oksidator.
Kedua, metode setengah reaksi yang dilakukan dengan cara membagi reaksi menjadi dua bagian, yakni sistem yang teroksidasi dan sistem yang tereduksi.
Patokan dasar bilangan oksidasi
Berikut ini patokan bilangan oksidasi atau biloks yang dilansir dari buku Cepat Menyelesaikan Soal Kimia SMA:
- Biloks atom dalam unsur = 0
- Biloks atom H dalam senyawa = +1
- Biloks atom O dalam senyawa = -2
- Biloks atom logam dalam senyawa selalu positif.
- Jumlah biloks atom-atom dalam senyawa = 0
- Jumlah biloks atom-atom dalam ion = muatan ion.
- Jika 2 atom berikatan, bilangan oksidasi negatif selalu memiliki atom yang keelektronegatifannya lebih besar.
Lihat Juga : |
Contoh soal reaksi redoks dan pembahasannya
Setelah mengetahui pengertiannya, selanjutnya kamu bisa mengerjakan contoh soal reaksi redoks. Dihimpun dari buku Bank Soal & Solusi Kimia SMA dan berbagai sumber, di bawah ini sejumlah contoh soal reaksi redoks dilengkapi dengan pembahasannya.
1. Manakah reaksi berikut yang bukan termasuk reaksi redoks?
A. Zn + 2 H2SO4 -> ZnSO4 + H2
B. 2 CrO22- + 2H+ -> Cr2O72- + H2O
C. CU2 + Ni -> Cu + Ni2+
D. C3H8 + 5 O2 -> 3 CO2 + 4 H2O
Jawaban: B
Pembahasan:
Pada pilihan A, C, dan D semuanya terdapat atomik (biloks nol) yang membentuk senyawanya. Ada biloks positif dan negatif yang menandakan adanya perubahan yang berarti reaksi redoks.
Sementara pada pilihan B, biloks pada CrO42- sebesar +6 dan pada Cr2O72- sebesar +6 tidak ada perubahan biloks sehingga bukan termasuk reaksi redoks. Maka, jawabannya adalah B.
2. Reaksi manakah yang tidak dapat berlangsung dalam keadaan standar?
A. Fe+2 + Xn -> Fe + Zn+2
B. Pb+2 + Fe -> Pb + Fe+2
C. Sn+2 + Zn -> Sn + Zn+2
D. Zn+2 + Pb -> Pb+2 + Zn
Jawaban: D
Pembahasan:
Untuk mengetahui jawabannya, buatlah urutan dari Eo kecil ke Eo besar dan reaksi yang terjadi harus searah anak panah. Urutan Zn -> Fe -> Sn -> Pb. Dari keempat reaksi tersebut, reaksi yang berlawanan arah dengan anak panah adalah reaksi keempat saja. Jadi, jawabannya adalah D.
3. Nilai bilangan oksidasi dari S di dalam Na2SO3 adalah..
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
Jawaban: A
Pembahasan:
Na2SO2 = O
2 (+1) + S + 3 x (-2) = 0
2 + S - 6 = 0
S-4 = 0
S = 4
4. Setarakan reaksi berikut
Na2S2O3 + HCl -> S + SO2 + NaCL + H2O
Pembahasan:
Senyawa yang mengalami autoredoks adalah Na2S2O3. Ion yang tidak mengalami perubahan adalah N+ dan Cl-. Maka, reaksi dapat disederhanakan: S2O32- + S2O32- -> S + SO2
5. Tuliskan nama senyawa berikut ini:
Cu2O dan CuO
Pembahasan:
Cu memiliki dua bilangan oksidasi yakni +1 dan +2 sehingga Cu2O = tembaga (I) oksida, CuO = tembaga (II) oksida. Maka, Cu2O adalah tembaga (I) oksida dan CuO adalah tembaga (II) oksida.
Itulah contoh soal reaksi redoks dan pembahasannya. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(juh)