Memahami Arti Peribahasa Jangan Menilai Buku dari Sampulnya

CNN Indonesia
Kamis, 05 Sep 2024 19:00 WIB
Peribahasa "Jangan menilai buku dari sampulnya" mungkin sering kamu dengar sehari-hari. Namun apa sebenarnya arti 'jangan menilai buku dari sampulnya'?
Ilustrasi. Arti peribahasa 'jangan menilai buku dari sampulnya' dan contoh penerapannya. (Picjumbo/Viktor Hanacek)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Peribahasa "Jangan menilai buku dari sampulnya" mungkin sering kamu dengar sehari-hari. Sebenarnya, apa arti ungkapan bijak jangan menilai buku dari sampulnya?

Peribahasa yang menggunakan analogi buku ini mengajarkan kita untuk lebih memahami isi atau karakter dari seseorang atau sesuatu sebelum membuat penilaian.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peribahasa adalah ungkapan atau kalimat ringkas dan padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peribahasa biasanya mengiaskan maksud tertentu dan memiliki makna yang tidak bisa diartikan secara harfiah.

Meski karakternya berupa kiasan, peribahasa sering digunakan untuk memberikan nasihat atau ajaran moral, mengkritik atau menyindir secara halus, hingga menyampaikan pemikiran atau gagasan secara tidak langsung.

Dari sekian banyak peribahasa, "Jangan melihat buku dari sampulnya" termasuk salah satu contoh peribahasa yang populer digunakan di berbagai kalangan.

Supaya lebih jelas, simak penjelasan dan makna dari peribahasa "Jangan menilai buku dari sampulnya" yang dirangkum dari berbagai sumber.


Apa arti peribahasa Jangan menilai buku dari sampulnya?

Peribahasa "Jangan menilai/melihat buku dari sampulnya" dalam versi bahasa Inggris adalah "Don't judge a book by its cover".

Berbagai sumber menyebut, asal-usul pasti dari mana peribahasa ini sulit ditentukan. Hanya saja, ungkapan "Don't judge a book by its cover" disebut diambil dari novel karya George Eliot berjudul "The Mill on the Floss" (1860).

Arti peribahasa ini mengingatkan kita untuk tidak menilai kualitas atau isi sebuah buku hanya berdasarkan tampilan sampulnya.

Sebab sampul yang menarik belum tentu menjamin isi yang berkualitas, begitu pula sebaliknya. Buku dengan sampul sederhana mungkin menyimpan pengetahuan yang sangat berharga.


Makna lebih luas pepatah Jangan menilai buku dari sampulnya

Peribahasa "Jangan menilai buku dari sampulnya" mengajarkan kita untuk tidak menilai seseorang atau sesuatu hanya berdasarkan penampilan luarnya saja.

Selain itu, peribahasa tersebut mengajak kita untuk lebih terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Seperti mendorong kita untuk tidak membuat asumsi cepat berdasarkan kesan pertama, serta mengingatkan untuk menggali lebih dalam sebelum membuat penilaian.

Peribahasa "Jangan melihat buku dari sampulnya" juga dapat dijadikan prinsip dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai konteksnya, sebagai berikut.

1. Interaksi sosial

  • Tidak menilai seseorang hanya dari penampilan fisiknya.
  • Memberi kesempatan untuk mengenal orang lebih dalam.

2. Pekerjaan

  • Tidak meremehkan kemampuan seseorang berdasarkan latar belakang atau penampilannya.
  • Menilai karyawan berdasarkan kinerja, bukan stereotip.

3. Pendidikan

  • Tidak mengabaikan potensi siswa berdasarkan prestasi awal atau latar belakang keluarganya.
  • Memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk berkembang.

4. Bisnis

  • Tidak menilai kualitas produk atau layanan hanya dari kemasannya.
  • Melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

5. Seni

  • Menghargai karya seni tidak hanya dari popularitas atau harganya.
  • Memahami konteks dan makna di balik sebuah karya.

Peribahasa "Jangan melihat buku dari sampulnya" mengajarkan kita untuk lebih bijaksana dalam menilai orang, situasi, atau hal-hal di sekitar kita.

Ini juga mendorong kita untuk menggali lebih dalam, bersikap lebih terbuka, dan menghindari prasangka berdasarkan penampilan luar semata.

Dengan menerapkan prinsip ini, kita dapat membangun hubungan yang lebih bermakna, membuat keputusan yang lebih baik, dan memperkaya pengalaman hidup kita.

Demikianlah penjelasan mengenai apa arti peribahasa jangan menilai buku dari sampulnya.

(avd/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER