Kenapa Udara Terasa Lebih Segar di Pagi Hari? Ini Alasannya

CNN Indonesia
Senin, 19 Agu 2024 05:00 WIB
Pernahkah kamu berpikir, kenapa udara terasa lebih segar di pagi hari, sementara di siang sampai malam hari udara tidak sama menyegarkannya.
Ilustrasi. Pernahkah kamu berpikir, kenapa udara terasa lebih segar di pagi hari, sementara di siang sampai malam hari udara tidak sama menyegarkannya. (iStockphoto/PeopleImages)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Pernahkah kamu berpikir, kenapa udara terasa lebih segar di pagi hari? Sementara di siang hari sampai malam udaranya tidak sama menyegarkannya.

Meski tidak semua kawasan memiliki suasana pagi yang segar, tapi cukup banyak yang percaya bahwa kualitas udara pagi dinilai lebih baik. Tak heran kebanyakan orang gemar berolahraga di pagi hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada berbagai faktor yang mendasari terciptanya udara di pagi hari jadi terasa segar, bersih, bahkan sejuk. Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak hal, seperti suhu, tingkat kelembapan, hingga kadar polutan yang relatif masih rendah.

Untuk mengetahui alasan di balik udara pagi terasa lebih segar, berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Suhu udara lebih rendah

Suhu udara pagi hari lebih rendah karena pada malam harinya Bumi melepaskan panas yang telah diserap selama siang hari.

Akibatnya, suhu udara akan mencapai titik terendah hingga menjelang fajar. Udara yang lebih dingin di tengah malam sampai ke fajar ini memiliki kemampuan lebih baik untuk menahan uap air sehingga udara di pagi harinya terasa lebih bersih.

2. Kelembapan lebih tinggi

Tingkat kelembapan udara relatif lebih tinggi ketika di pagi hari karena suhunya cenderung rendah.

Saat udara menjadi dingin, kapasitasnya untuk menahan uap air jadi berkurang dan menyebabkan kelembapan meningkat dan menciptakan udara pagi lebih bersih serta segar.

3. Kadar polusi berkurang

Ketika memasuki waktu malam, aktivitas manusia yang menghasilkan polusi seperti lalu lintas dan polusi industri cenderung berkurang.

Di waktu malam inilah atmosfer mulai mengencerkan polutan yang diserapnya selama siang hari, lalu disebarkan oleh angin dengan bantuan pergerakan udara.

Hasilnya, ketika di pagi hari konsentrasi polutan di udara jadi lebih rendah karena kadar polusinya berkurang.

4. Terjadinya proses fotosintesis

Faktor lain yang memengaruhi udara terasa lebih segar di pagi hari yaitu terjadinya proses fotosintesis.

Merujuk buku Kreatif Tematik Tema 2 Udara Bersih bagi Kesehatan Kelas V untuk SD/MI, tanaman mulai melakukan fotosintesis setelah Matahari terbit di pagi hari. Suhu pagi yang lebih rendah akan mengurangi penguapan air dari daun dan memungkinkan pori-pori daun atau stomata tetap terbuka lebih lama.

Selama fotosintesis berlangsung, tanaman mengambil karbon dioksida (CO2) dari udara dan melepaskan oksigen (O2) sebagai produk sampingan.

Pelepasan oksigen inilah yang berkontribusi langsung pada kesegaran udara yang kita rasakan, terutama di pagi hari.

5. Inversi suhu

Inversi suhu merupakan lapisan udara dingin yang tertindih lapisan udara lebih hangat di atmosfer. Ini sering terjadi di pagi hari ketika permukaan tanah telah mendingin selama malam.

Proses inversi suhu dapat memerangkap udara segar dan lembap di dekat permukaan tanah, lalu menciptakan lapisan udara yang terasa lebih segar di level permukaan tanah.

Semua faktor ini tentunya saling bekerja sama sesuai siklus masing-masing untuk menciptakan kondisi udara yang kita persepsikan sebagai lebih segar di pagi hari.

Namun perlu diketahui juga, bahwa setiap faktor di atas dapat bervariasi tergantung pada lokasi geografis, musim, dan kondisi cuaca lokal. Itulah penjelasan ringkas mengenai kenapa udara terasa lebih segar di pagi hari.

(avd/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER