Lirik Lagu Kebyar-Kebyar Ciptaan Gombloh dan Maknanya
Ada banyak lagu nasional yang sering dinyanyikan ketika perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, salah satunya Kebyar Kebyar. Berikut lirik lagu Kebyar Kebyar ciptaan Gombloh.
Lirik lagu ini menunjukkan rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia dan menyanyikannya dapat membuat seseorang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Hal ini yang membuatnya sering ditampilkan ketika upacara atau hari-hari besar.
Tak hanya memiliki lirik yang mudah diingat, terdapat juga makna menarik yang bisa diambil dari lagu ini.
Lirik Kebyar Kebyar
Berikut lirik lagu Kebyar Kebyar ciptaan Gombloh berdasarkan buku Koleksi Terlengkap Lagu Wajib Nasional, Daerah, Anak-Anak Indonesia oleh Nada Irama dan Ilmu Media.
Indonesia
Merah darahku
Putih tulangku
Bersatu dalam semangatmu
Indonesia
Debar jantungku
Getar nadiku
Berbaur dalam angan-anganmu
Kebyar-kebyar pelangi jingga
Indonesia
Nada laguku
Simfoni perteguh
Selaras dengan simfonimu
Kebyar-kebyar pelangi jingga
Biarpun bumi berguncang
Kau tetap Indonesiaku
Andaikan matahari terbit dari barat
Kau pun Indonesiaku
Tak sebilah pedang yang tajam
Dapat palingkan daku darimu
Kusingsingkan lengan
Rawe-rawe rantas
Malang-malang tuntas
Denganmu, wo!
hei!
Indonesia
Merah darahku
Putih tulangku
Bersatu dalam semangatku
Indonesia
Debar jantungku
Getar nadiku
Berbaur dalam angan-anganmu
Kebyar-kebyar pelangi jingga
Indonesia
Merah darahku
Putih tulangku
Bersatu dalam semangatku
Indonesia (Indonesia)
Debar jantungku
Getar nadiku
Berbaur dalam angan-anganku
Indonesia
Nada laguku
Simfoni perteguh
Selaras dengan simfonimu
Indonesia
Merah darahku
Putih tulangku
Bersatu dalam semangatku
Indonesia (Indonesia)
Debar jantungku
Getar nadiku
Berbaur dalam angan-anganmu
Indonesia
Makna lagu Kebyar Kebyar
Lagu Kebyar Kebyar buatan Gombloh memiliki makna yang menggambar seluruh rakyat Indonesia adalah anak-anak dari Ibu Pertiwi. Darah Ibu Pertiwi mengalir juga di darah rakyat Indonesia.
Karena kuatnya hubungan antara warga negara Indonesia dan Ibu Pertiwi, maka keberlangsungan hidup negara bergantung pada warganya. Masyarakat juga harus selalu membawa nafas dan tujuan yang sama dengan Ibu Pertiwi, yakni mengikuti pedoman hidup Pancasila.
Lagu Kebyar Kebyar ini memiliki lirik yang bersemangat dan bisa menambahkan perasaan nasionalisme pada banyak orang. Hal ini yang membuatnya sering ditampilkan di acara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia atau upacara bendera. Lagu ini juga sempat dipopulerkan oleh band ternama Tanah Air, Cokelat.
Meski sekarang lagu ini identik sebagai lagu Cokelat, Kebyar Kebyar pertama dibuat oleh seorang seniman asal Jombang, Indonesia, Soedjarwoto Soemarsono atau lebih dikenal dengan nama panggungnya yakni Gombloh.
Gombloh terlahir dari keluarga sederhana, ayahnya merupakan seorang pedagang ayam potong di pasar tradisional. Hal tersebut membuat keluarganya ingin Gombloh bisa bersekolah setinggi mungkin agar dapat menaikkan derajat keluarga mereka.
Berkat keluarganya, Gombloh berhasil menuntut ilmu di SMAN 5 Surabaya dan kuliah di jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Sayangnya, Gombloh tidak menyelesaikan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi.
Ia lebih memilih untuk menjadi seniman dan kabur ke Bali untuk menekuni jiwa seninya. Kepandaiannya dalam bermusik membuat Gombloh berhasil membuat beragam lagu bertemakan kritik sosial, kehidupan masyarakat, kemiskinan, rakyat kecil, dan nasionalisme.
Beberapa lagu nasionalisme yang dibuat oleh Gombloh di antaranya adalah Pesan Buat Negeriku, BK (Bung Karno), Merah Putih, dan lagunya yang paling populer yakni Kebyar Kebyar.
Gombloh meninggal di umur yang tergolong muda, yakni pada 9 Januari 1988 pada umur 39 tahun. Kematiannya disebabkan oleh penyakit paru-paru yang ia derita sejak lama.
Untuk mengenang sosok Gombloh, para seniman Surabaya menciptakan sebuah patung seberat 200 kg berbahan perunggu. Patung Gombloh ini diletakkan di Taman Hiburan Rakyat Surabaya sejak tahun 1996.
Demikian adalah lirik lagu Kebyar Kebyar ciptaan Gombloh. Semoga bermanfaat.
(sac/fef)