Dasa Darma Pramuka 1-10 adalah nilai-nilai dasar yang digunakan sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku bagi setiap anggota Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan hadirnya Dasa Darma Pramuka diharapkan dapat menjadi rambu-rambu yang sangat penting dan wajib dipegang teguh setiap anggotanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari buku Panduan Wajib Pramuka Superlengkap, berikut butir-butir Dasa Darma Pramuka.
Penerapan poin pertama ini adalah beribadah dan menjalankan perintah serta menjauhi larangan dari Tuhan yang Maha Esa.
Cinta alam dan kasih sayang kepada sesama manusia adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghormati, serta membantu sesama manusia tanpa membeda-bedakannya.
Penerapan poin ini adalah dengan menghormati orang tua, membiasakan diri untuk berani mengakui kesalahan dan turut serta dalam kegiatan bela negara.
Patuh dan suka bermusyawarah adalah mematuhi orang tua, guru, dan pembina Pramuka dengan cara mengerjakan tugas dengan baik dan berusaha mufakat dalam setiap musyawarah.
Rela menolong dan tabah adalah dengan menolong sesama yang sedang mengalami musibah atau kesusahan dan tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan.
Penerapan poin ini adalah membiasakan menyusun jadwal dalam kegiatan sehari-hari. Tidak pernah bolos dari sekolah, dan selalu hadir di waktu latihan atau pertemuan Pramuka.
Selain itu selalu riang gembira dalam melakukan berbagai kegiatan atau pekerjaan.
Hemat, cermat, dan bersahaja adalah dengan tidak boros, rajin menabung, serta hidup dengan sederhana dan tidak berlebihan.
Penerapan disiplin, berani, dan setia adalah dengan selalu tepat waktu, mendahulukan kewajiban, dan berani mengambil keputusan.
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya adalah dengan tidak mengelakkan amanat, dapat diandalkan, dan jujur atau tidak mengada-ada.
Penerapan poin terakhir adalah selalu berpikir positif, menghargai sikap dan pendapat orang lain, serta bisa memberi saran baik dengan cara yang baik.
Selain itu berhati-hati dalam berucap dan berusaha menjaga diri dari perbuatan yang melanggar norma kehidupan masyarakat.
Dasa Darma Pramuka berasal dari gabungan dua kata, yakni Dasa dan juga Dharma atau Darma, di mana kedua kata tersebut diambil dari bahasa Sanskerta.
Kata Dasa memiliki arti sepuluh, sedangkan kata Darma dapat diartikan sebagai sebuah aturan, kewajiban, dan kebenaran.
Dasa Darma Pramuka dapat diartikan sebagai sepuluh nilai-nilai dasar yang digunakan sebagai acuan dalam berprinsip, bermoral, serta pedoman dalam kehidupan sehari-hari bagi anggota Pramuka, khususnya yang ada di Indonesia.
Isi dari Dasa Darma Pramuka ini sudah mencakup semua hal dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan Dasa Darma Pramuka tidak hanya mengatur hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan ataupun hubungan horizontal sesama manusia.
Dasa Darma Pramuka juga memperhatikan hubungan manusia dengan alam. Pasalnya, alam juga memegang peranan penting dalam kehidupan kita.
Sejarah Dasa Darma Pramuka dimulai pada saat Panitia V (lima) Pembentukan Gerakan Pramuka pada tahun 1961 merumuskan isi Dasa Darma untuk pertama kalinya.
Dasa Darma dibentuk berdasarkan atas lampiran dari Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 238 Tahun 1961. Rumusan pertama ini berlaku mulai dari tahun 1961 hingga 1966.
Sejak dirumuskan pertama kali pada 1961, Dasa Darma setidaknya telah mengalami empat kali perubahan. Perubahan kedua terjadi pada tahun 1966 berdasarkan hasil Musyawarah Kerja Andalan Pusat dan Daerah (musyawarah nasional).
Perubahan ini berlaku hingga 1974. Perubahan ketiga terjadi berdasarkan pada amanat MPP tahun 1970 dan juga berdasarkan Munas 1974.
Perubahan Dasa Darma Pramuka terakhir terjadi pada 1978 yang berdasarkan atas Keputusan Kwartir Nasional Nomor 036/KN/79. Perubahan isi dari Dasa Darma Pramuka inilah yang masih dipertahankan hingga saat ini.
Dasa Darma Pramuka 1-10 tidak hanya untuk dihafalkan, anggota Pramuka juga dituntut harus mampu mengamalkan setiap poin dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena Dasa Darma Pramuka memuat nilai-nilai luhur yang selaras dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan penerapan Dasa Darma Pramuka ini, setiap anggota Pramuka dapat tumbuh menjadi sosok individu yang tidak hanya dapat bertanggung jawab pada diri sendiri, tapi juga memiliki budi pekerti yang luhur yang tercermin dalam kehidupannya sehari-hari.
(ahd/juh)