Surat At Tin adalah salah satu surat pendek dalam Al Quran yang sering dibaca ketika sholat. Kandungan Surat At Tin perlu diketahui agar bisa lebih paham ketika membaca surat ini.
At Tin adalah surat ke-95 dalam Al Quran yang terdiri atas 8 ayat, 34 kata, dan 150 huruf. Surat yang turun di Mekkah ini memiliki arti buah tin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski termasuk surat yang pendek, masih banyak ulama yang memperdebatkan maksud kata dan kandungan dalam surat At Tin.
Hal tersebut karena banyak ulama mengatakan surat ini bermaksud pada buah tin, tetapi ada juga yang berpendapat tin yang dimaksud adalah sebuah masjid di kota Dimasyq.
Untuk mengetahui selengkapnya, simak kandungan dari surat ke-95 dalam Al Quran berikut ini.
Sebelum mengetahui kandungan surat At-Tin, baca dahulu Surat At-Tin lengkap dalam teks Arab, latin, dan artinya.
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ ١
wat-tîni waz-zaitûn
Demi (buah) tin dan (buah) zaitun,
وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ ٢
wa thûri sînîn
demi gunung Sinai,
وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ ٣
wa hâdzal-baladil-amîn
dan demi negeri (Makkah) yang aman ini,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ ٤
laqad khalaqnal-insâna fî aḫsani taqwîm
sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سٰفِلِيْنَۙ ٥
tsumma radadnâhu asfala sâfilîn
Kemudian, kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ ٦
illalladzîna âmanû wa 'amilush-shâliḫâti fa lahum ajrun ghairu mamnûn
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Maka, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗ ٧
fa mâ yukadzdzibuka ba'du bid-dîn
Maka, apa alasanmu (wahai orang kafir) mendustakan hari Pembalasan setelah (adanya bukti-bukti) itu?
اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَࣖ ٨
a laisallâhu bi'aḫkamil-ḫâkimîn
Bukankah Allah hakim yang paling adil?
Lihat Juga : |
Dilansir NU Online, ayat 1-3 Surat At Tin, Allah bersumpah atas empat hal, yakni At Tin, Az Zaitun, Thurisin, dan Al-Balad Al-Amin. Imam Jalaluddin Al-Mahalli berpendapat hal tersebut tidak hanya merujuk pada buah dan bukit saja, melainkan juga pada masjid.
Menurutnya, At Tin merujuk pada Nabi Nuh a.s, seperti Masjidil Haram dan Masjid Dimsyik, sedangkan Az Zaitun merujuk pada Masjidil Aqsa dan Baitul Maqdis.
Kemudian Thurisin adalah gunung tempat Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa. Namun makna sinin tersebut bisa dianggap sebagai sesuatu yang diberkahi. Terakhir ada Al-Balad Al-Amin yang merupakan kota Makkah.
Sementara itu, Syekh Mustafa Al-Maraghi mengatakan wattiini merujuk pada masa Nabi Adam a.s menutup aurat dengan daun-daun di surga. Sementara wazzaitun adalah masa Nabi Nuh a.s mengalami banjir bandang.
Kemudian ada Watuurisiiniin atau masa Nabi Musa mendapatkan kitab dari Allah. Lalu Wahaadzal baladil amiin adalah negara yang dimuliakan atau tempat lahir Nabi Muhammad saw.
Jadi bisa dirangkum bahwa pada surat ini, Allah Swt. bersumpah pada empat masa bersejarah di kehidupan manusia. Dalam masa tersebut, Allah menyelamatkan manusia dari kegelapan.
Selanjutnya, ayat 4-6 Surat At Tin yang menceritakan kesempurnaan dan titik terendah manusia.
NU menuliskan, sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia sebaik-baiknya dan seindah-indahnya bentuk. Manusia memiliki struktur tubuh terbaik, dapat membedakan benar dan salah, mampu berpikir, dan berucap.
Namun, kemudian manusia akan mengalami tingkat terendah, tubuh mereka tak lagi prima dengan wajah yang keriput, punggung bungkuk, dan lemah penglihatan serta pendengaran.
Akan tetapi, tingkat terendah manusia ini tidak akan berpengaruh pada seseorang yang saleh. Karena meski demikian, mereka akan selalu bersyukur dan mendapat pahala terus-menerus.
Makna dari ayat ini juga bisa berupa mengembalikan manusia ke tempat yang sesuai dengan perilaku mereka.
Manusia terendah adalah mereka yang tidak beriman dan beramal saleh sehingga akan ditempatkan di api neraka. Sementara orang tersaleh akan berada di surga.
Kemudian di ayat 7 hingga 8, Allah mempertanyakan manusia. Dengan sumpah dan bukti yang telah Allah berikan, manusia seharusnya percaya dengan hari pembalasan dan harus tunduk pada Allah. Karena Allah adalah hakim yang paling adil dan bisa mengadili manusia sesuai dengan perilaku mereka di dunia.
Dari penjelasan tersebut, maka bisa dirangkum kandungan dari surat ini, yakni:
Demikian bacaan dan kandungan Surat At-Tin ayat 1-8. Semoga bermanfaat.
(sac/fef)