Contoh Susunan Acara Maulid Nabi untuk Sekolah hingga Majelis

CNN Indonesia
Rabu, 11 Sep 2024 06:00 WIB
Ilustrasi. Berikut contoh susunan acara Maulid Nabi yang bisa dijadikan panduan untuk perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad di sekolah atau majelis. (mufidpwt/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Maulid Nabi dirayakan pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Mengacu Kalender Hijriah Indonesia dari Kementerian Agama RI, 12 Rabiul Awal 1446 H bertepatan pada Senin, 16 September 2024.

Di momen ini, umat muslim biasanya menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi. Bagi panitia yang hendak menggelar perayaan ini di lingkungan sekolah atau majelis, simak contoh susunan acara Maulid Nabi berikut.

Bentuk acara memperingati Maulid Nabi bisa bermacam-macam, misalnya tausiah tentang Nabi Muhammad hingga menggelar lomba-lomba sholawat dan ceramah mengenai keistimewaan Nabi.

Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar seremoni, tetapi momen untuk merefleksikan dan menerapkan ajaran Nabi Muhammad Saw dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan susunan acara yang tepat, peringatan Maulid Nabi ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan iman dan takwa umat Islam.

Contoh susunan acara Maulid Nabi Muhammad Saw

Susunan acara berikut mencakup urutan secara umum dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut contoh susunan acara Maulid Nabi Muhammad Saw yang bisa dijadikan panduan para panitia penyelenggara. 

1. Pembukaan

Pembukaan acara Maulid Nabi bisa dengan membaca Surat Al Fatihah atau doa pembuka majelis.

2. Pembacaan ayat suci Al Quran

Pembacaan ayat suci ini sebisa mungkin mengambil surat-surat pilihan yang berkaitan dengan Nabi Muhammad Saw.

3. Sambutan panitia acara

Penyelenggaraan perayaan Maulid Nabi biasanya memerlukan panitia sebagai koordinator acara. Di sesi sambutan ini, panitia dapat menyampaikan ucapan terima kasih dan penjelasan singkat tentang acara yang digagasnya.

4. Pembacaan riwayat singkat Nabi Muhammad Saw

Di sesi ini, pembawa acara bisa mengundang ustaz untuk membuka acara Maulid Nabi dengan membacakan sejarah kelahiran dan kehidupan Nabi.

Setelah itu bisa dilanjut dengan melafalkan sholawat bersama kepada Nabi Muhammad Saw, serta menyampaikan tausiah atau ceramah tentang pesan dan hikmah dari kehidupan Nabi Muhammad Saw dan relevansi ajaran Nabi dalam kehidupan modern.

5. Doa dan zikir bersama

Sesi ceramah selesai, dapat dilanjutkan dengan memanjatkan doa serta berdzikir bersama yang ditujukan kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

6. Pembacaan diba atau berzanji

Berzanji adalah kegiatan membacakan syair atau puji-pujian kepada Nabi Muhammad Saw.

7. Pembagian berkat

Sebelum acara berakhir, biasanya panitia acara akan menggelar pembagian berkat kepada para hadirin, atau ada juga yang melakukan tradisi potong tumpeng sebagai simbol keberkahan.

8. Doa penutup

Terakhir, sebelum para hadiri pulang. Pembawa acara dan ustaz bisa menjadi pemandu untuk pembacaan doa penutup dan ucapan terima kasih.

Dari contoh susunan acara Maulid Nabi di atas, keterangan durasi setiap sesi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat. Demikian contoh susunan acara Maulid Nabi Muhammad Saw.

(avd/juh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK