Evaluasi atau penilaian adalah proses sistematis untuk mengumpulkan informasi mengenai hasil belajar siswa. Untuk melakukan penilaian atau pengukuran ini, diperlukan prinsip evaluasi agar mendapatkan hasil atau keputusan yang tepat.
Pertanyaannya, apa saja prinsip dasar dalam evaluasi pembelajaran? Simak jenis dan penjelasannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prinsip dapat bermakna suatu kebenaran umum atau fundamental; suatu hukum atau doktrin atau asumsi yang komprehensif dan fundamental yang menjadi dasar prinsip-prinsip lainnya.
Sederhananya, prinsip adalah sesuatu yang menjadi asal atau sumber dari sesuatu hal, seperti dikutip dari Buku Ajar Pengantar Pendidikan.
Sementara evaluasi berasal dari bahasa Inggris yakni evaluation yang berarti penilaian. Secara harfiah, evaluasi pembelajaran adalah penilaian dalam bidang pendidikan atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan.
Dilansir dari buku Evaluasi Pendidikan (Kajian Teoritik), prinsip evaluasi pembelajaran adalah suatu kaidah yang harus dipenuhi oleh evaluator kurikulum.
Evaluasi pembelajaran merupakan komponen dari sistem pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran.
Ada beberapa prinsip di dalam evaluasi pendidikan untuk menilai dan mengukur hasil pembelajaran. Berikut beberapa prinsip dasar dalam evaluasi pembelajaran.
Prinsip berkesinambungan atau continuity adalah kegiatan evaluasi hasil belajar yang dilakukan secara terus-menerus.
Prinsip ini menjadi dasar bahwa evaluasi hasil belajar terus dilaksanakan secara teratur, terencana, dan terjadwal sehingga para guru mendapatkan gambaran utuh perkembangan dan keberhasilan peserta didik.
Prinsip komprehensif adalah hasil evaluasi dilakukan secara utuh dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek tingkah laku siswa dan menyentuh pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prinsip objektivitas adalah proses evaluasi yang hanya menunjukkan aspek yang dievaluasi dengan keadaan yang sebenarnya. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan berupa data dan fakta yang sebenarnya dan bukan hasil manipulasi dan rekayasa.
Dalam kegiatan evaluasi, pendidik hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama pendidik, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri. Tujuannya agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi dan merasa dihargai.
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh pendidik itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu, harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.
Cittenden (1994) mengemukakan tujuan penilaian (assessment purpose) adalah keeping track, checking-up, finding-out, dan summing-up. Berikut penjelasannya.
Demikian penjelasan mengenai prinsip-prinsip dalam evaluasi pembelajaran.
(juh)