Perbedaan Sarkasme dan Satire: Pengertian, Ciri, serta Contohnya

CNN Indonesia
Rabu, 30 Okt 2024 10:25 WIB
Keduanya sama-sama tergolong majas sindiran, tetapi ada perbedaan sarkas dan satire yang perlu kamu tahu agar tidak keliru saat menggunakannya.
Ilustrasi. Perbedaan sarkasme dan satire: pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat. (Janaka Dharmasena/Thinkstock)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Gaya bahasa sarkasme dan satire sering digunakan ketika menyampaikan pendapat atau kritik terhadap sesuatu.

Keduanya sama-sama tergolong majas sindiran, tetapi ada perbedaan sarkas dan satire yang perlu kamu tahu agar tidak keliru saat menggunakannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sarkasme, atau kerap disebut sarkas, identik dengan penggunaan kata yang kasar. Sementara itu, satire lebih lekat dengan sindiran dan sering kali dibalut oleh humor.


Pengertian sarkas dan satire

Sebagai bagian dari majas sindiran, sarkas dan satire memiliki pengertian yang berbeda.

Sarkas atau sarkasme merupakan sindiran yang bersifat kasar. Bahkan, sarkasme lebih kasar dari dua jenis majas sinisme lainnya yakni ironi dan sinisme.

Sarkasme merupakan sindiran yang diungkapkan secara langsung dan tidak tersirat. Kebanyakan orang akan sakit hati jika mendengar ucapan dengan majas tersebut.

Sementara itu, satire adalah ungkapan berupa sindiran yang merupakan gabungan ketiga jenis majas sindiran yaitu ironi, sinisme, dan satire.

Gaya bahasa satire sering kali dikaitkan dengan humor dan parodi untuk mencemooh atau mengkritik suatu hal.

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), satire merupakan majas yang digunakan dalam sastra Indonesia untuk menyatakan sindiran terhadap seseorang atau suatu hal yang berupa sindiran atau ejekan.

Dulu, bahasa satire kerap ditemukan dalam percakapan langsung antarindividu atau melalui media pertunjukan, misalnya wayang, ludruk, dan ketoprak.


Ciri-ciri sarkas dan satire

Perbedaan sarkas dan satire juga bisa dilihat dari ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri yang membedakannya.

Ciri-ciri sarkasme:

  • Menggunakan kata atau kalimat yang berkonotasi negatif dan kasar
  • Mengandung makna ejekan, sindiran, atau mengolok-olok
  • Bahasanya selalu mengandung kepahitan dan kurang enak didengar

Sementara, ciri-ciri satire sebagai berikut dikutip dari Ultralengkap Peribahasa Indonesia, Majas, Plus Pantun, Puisi dan Kata Baku Bahasa Indonesia.

Ciri-ciri satire:

  • Menggunakan ungkapan seperti sarkasme dan ironi untuk menguatkan makna.
  • Digunakan untuk mengejek atau menertawakan sesuatu.


Contoh sarkas dan satire dalam kalimat

Di samping pengertian dan ciri-cirinya, berikut contoh yang membedakan sarkas dan satire. Dari contoh kalimat ini akan terlihat penggunaan kedua majas sindiran tersebut.

Contoh kalimat sarkas:

  1. Adikmu itu benar-benar otak udang!
  2. Dasar dungu, menghitung uang saja tidak becus!
  3. Dasar buaya, seenaknya kau perlakukan aku.
  4. Dasar gajah, tak lihatkah kau aku berdiri di depanmu?!
  5. Tak sudi aku tinggal di gubuk reyot seperti ini. Mana banyak nyamuk lagi!
  6. Mulutmu harimaumu yang siap menerkammu kapan pun!
  7. Dasar manusia tidak tahu diri, sudah dibantu tapi malah bertingkah.
  8. Jelek sekali suaramu, telingaku sakit mendengarnya.
  9. Kau memang pembohong. Menyesal aku pernah mengenalmu!
  10. Tulikah kamu, dipanggil sejak tadi tidak datang-datang juga.


Contoh kalimat satire:

  1. Astaga, tugas segampang itu saja kau tidak mampu mengerjakan!
  2. Sampai kambing bertelur pun, kalau kamu tidak mau belajar tak akan bisa juara kelas.
  3. Sepertinya merokok setiap hari adalah resep rahasia umur panjang.
  4. Bersih sekali mejamu sampai-sampai pekerjaan tak ada yang tersentuh.
  5. Ya ampun! Koper ringan seperti ini kau tidak bisa mengangkatnya?
  6. Apa saat ini harga garam di sini terlalu mahal? Ayam goreng ini tak ada rasanya sama sekali.
  7. Percuma saja tubuhmu besar, mengangkat pot seringan ini saja kau masih memerlukan bantuan.
  8. Kamu memang hebat, tidak ada orang yang bisa berlari dari tanggung jawab secepat dirimu.
  9. Oh, begitukah jalan pikiran seorang sarjana cumlaude, dangkal sekali.
  10. Setiap hari kerjamu hanya rebahan, kamu pantas dinobatkan sebagai juara lomba malas abad ini.

Demikian penjelasan perbedaan sarkas dan satire, dilengkapi dengan ciri-ciri dan contohnya. Semoga bermanfaat!

(glo/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER