Pengertian Animisme, Contoh, dan Bedanya dengan Dinamisme

CNN Indonesia
Rabu, 23 Okt 2024 11:00 WIB
Animisme merupakan kepercayaan yang meyakini setiap benda memiliki roh atau jiwa. Simak pengertian, contoh, dan bedanya dengan dinamisme.
Ilustrasi. Animisme merupakan kepercayaan yang meyakini setiap benda memiliki roh atau jiwa. Simak pengertian, contoh, dan bedanya dengan dinamisme. (iStockphoto/anandoart)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebelum mengenal agama seperti saat ini, manusia tradisional yang hidup di zaman dahulu percaya setiap benda yang ada di bumi memiliki roh atau jiwa. Hal ini dikenal dengan istilah animisme.

Animisme sendiri merupakan kepercayaan masyarakat yang meyakini setiap benda memiliki roh atau jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat zaman dulu, khususnya pada masa berburu dan meramu, memiliki kepercayaan jika sebuah benda atau tempat seperti pohon, laut, gunung, batu, dan sungai memiliki roh yang dapat melindungi, mengatur, mengendalikan dan juga dapat merusak kehidupan manusia.

Untuk menghormati roh-roh tersebut, mereka mengadakan serangkaian upacara atau pemujaan.

Agar lebih memahami apa itu animisme, simak pengertian, contoh, dan perbedaan antara animisme dengan dinamisme yang dirangkum dari berbagai sumber.


Pengertian animisme

Antropolog asal Inggris E.B. Tylor yang pertama kali memunculkan teori animisme. Tylor mengemukakan bahwa animisme adalah perlambang dari suatu jiwa atau roh. Ia juga berpendapat animisme sebagai bentuk primitif dari agama atau spiritualitas manusia.

Dikutip dari buku Sejarah Agama dan Kepercayaan di Dunia: Dari Kepercayaan Primitif hingga New Religious Movement (2024) yang ditulis oleh Siti Fauziyah, animisme berasal dari bahasa Latin yaitu "anima" yang memiliki arti nyawa atau roh.

Masih dari buku yang sama, animisme diartikan sebagai sebuah ajaran atau pemahaman yang meyakini adanya roh atau nyawa yang menaungi sebuah benda.

Sementara itu, pada buku Sosiologi Pedesaan karya Sriyana mengungkapkan bahwa animisme sebuah kepercayaan terhadap roh gaib yang baik maupun jahat yang bersemayam di benda-benda atau tempat-tempat tertentu.

Masyarakat sederhana percaya jika mereka tidak hidup sendirian di dunia ini, tetapi juga bersama dengan makhluk halus yang mendiami berbagai macam tempat yang ada di sekelilingnya seperti di sungai, rumah, pohon, hutan, gunung, dan juga di lautan.

Bahkan dalam kepercayaan animisme juga mempercayai gejala alam merupakan kekuatan yang perlu disembah.

Hal inilah yang membuat masyarakat pada zaman itu sangat menghormati dan memuja roh gaib. Pada waktu-waktu tertentu, masyarakat akan mengadakan serangkaian upacara atau persembahan yang ditujukan kepada roh gaib.


Contoh animisme

Animisme adalah kepercayaan yang meyakini adanya roh yang mendiami benda tertentu. Di Indonesia, kepercayaan animisme masih tersisa hingga saat ini.

Sebagai contoh, sebagian masyarakat suku Jawa yang mendiami pesisir selatan laut Jawa. Mereka masih mempercayai jika Pantai Selatan Laut Jawa merupakan tempat dari kerajaan Nyi Roro Kidul.

Sosok makhluk halus Nyi Roro Kodul merupakan bagian dari kepercayaan animisme yang masih begitu melekat. Pada waktu-waktu tertentu, mereka akan mengadakan upacara untuk menghormati penguasa pantai selatan tersebut.

Selain itu, masyarakat suku Dayak juga ada yang masih mempercayai adanya roh baik dan roh jahat, seperti dikutip dari Buku Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya.

Roh baik seperti Tempu Tulon diyakini membantu memandu roh orang yang sudah meninggal agar tidak tersesat pada saat menuju ke alam roh. Kemudian roh Jarang Bawahan yang dianggap maha perkasa.

Sebaliknya, roh jahat bagi masyarakat Dayak yaitu Keriau (Krian) dipercaya suka menyesatkan dan juga menyembunyikan orang di dalam hutan. Ada pula roh Kloe yang menjaga tanah keramat.


Perbedaan animisme dan dinamisme

Selain paham animisme, masyarakat sederhana juga mengenal paham dinamisme.

Jika animisme memercayai sebuah benda atau tempat memiliki roh gaib yang mampu mempengaruhi kehidupan manusia, maka dinamisme tidak menganggap sebuah benda memiliki roh, melainkan memiliki kekuatan yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.

Penganut dinamisme percaya kekuatan gaib atau magis yang bersemayam pada sebuah benda seperti tombak, keris, pedang, jimat, atau tempat keramat. Benda-benda tersebut dianggap tidak memiliki roh, tetapi diyakini mengandung kekuatan gaib.

Paham animisme umumnya mendominasi masyarakat tradisional lantaran manusia sangat tergantung pada alam dan sumber daya alam untuk bertahan hidup.

Tak heran, upacara atau ritual yang bersifat animistik menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari.

(ahd/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER