Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi beserta Contoh di Masyarakat

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2024 13:00 WIB
Proses perubahan sosial dapat terjadi melalui berbagai bentuk, di antaranya asmilasi dan akulturasi. Berikut perbedaan asimilasi dan akulturasi beserta contoh.
Ilustrasi. Perbedaan asimilasi dan akulturasi beserta contoh. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Asimilasi dan akulturasi adalah dua konsep yang berhubungan dengan perubahan sosial dalam masyarakat. Akan tetapi, kedua konsep tersebut memiliki perbedaan.

Berikut perbedaan asimilasi dan akulturasi lengkap dengan masing-masing contohnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Masyarakat sebagai makhluk sosial akan selalu mengalami perubahan dalam kehidupannya. Perubahan sosial sejatinya merupakan suatu keniscayaan karena interaksi antara individu, kelompok, dan masyarakat akan selalu terjadi.

Masyarakat akan selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Proses perubahan sosial ini dapat terjadi melalui berbagai bentuk, di antaranya asmilasi dan akulturasi.


Apa itu asimilasi dan akulturasi?

Dikutip dari Modul Pembelajaran Sosiologi SMA Kelas X Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020), asimilasi adalah peleburan dua budaya atau lebih sehingga membentuk kebudayaan yang baru.

Sementara akulturasi adalah proses percampuran unsur-unsur dua budaya atau lebih yang berbeda tanpa menghilangkan budaya asli tersebut.

Dalam proses akulturasi, unsur perbedaan yang ada berjalan beriringan tanpa meninggalkan kepribadian atau ciri khasnya masing-masing.

Terjadinya akulturasi dan asimilasi disebabkan oleh berbagai faktor pendukung, antara lain kontak dengan budaya lain, sikap toleransi dan menghargai, sikap terbuka, perkembangan iptek yang maju, serta kawin campur.

Baik asimilasi maupun akulturasi merupakan hasil dari perpaduan dua kebudayaan atau lebih dalam kurun waktu yang lama.


Perbedaan asimilasi dan akulturasi

Berikut perbedaan antara asimilasi dan akulturasi.

1. Definisi

Asimilasi adalah perpaduan kebudayaan yang berbeda yang menghasilkan kebudayaan baru, sedangkan akulturasi adalah percampuran dua unsur kebudayaan atau lebih yang berbeda tanpa meninggalkan ciri khasnya masing-masing.


2. Unsur budaya

Antropolog Indonesia Koentjaraningrat berpendapat bahwa proses asimilasi timbul ketika ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terus-menerus dalam jangka waktu lama, kemudian kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.

Dengan demikian, proses asimilasi memunculkan kebudayaan baru hasil dari percampuran kebudayaan di antara golongan atau kelompok yang saling bertemu.

Sementara pada akulturasi, unsur-unsur budaya asing tidak menggantikan atau menghilangkan keaslian budaya yang lama, tetapi justru hanya menambah dan memperkaya budaya asli.


3. Tujuan

Proses asimilasi bertujuan untuk menyatukan dua budaya menjadi satu agar mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu maupun kelompok dalam masyarakat.

Sementara akulturasi merupakan proses persesuaian di antara kebudayaan yang sukar berubah ataupun terpengaruh oleh unsur-unsur kebudayaan asing.

Contoh asimilasi dan akulturasi

Contoh asimilasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari antara lain:

  1. Kawin campur atau pernikahan beda ras/suku bangsa lain.
  2. Musik dangdut yang merupakan percampuran antara musik Melayu dan India.
  3. Prasasti kuno peninggalan kerajaan Hindu-Buddha yang menggunakan bahasa klasik India, Sanskerta.
  4. Seni kaligrafi yang berasal dari Arab yang berkembang dalam kebudayaan Islam di Indonesia.
  5. Tari Lenong yang merupakan hasil asimilasi kebudayan Betawi dan Cina.
  6. Baju koko merupakan hasil asimilasi antara kebudayaan Cina dan Indonesia.


Contoh akulturasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari antara lain:

  1. Keberadaan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara unsur budaya agama Buddha dan unsur budaya Indonesia asli.
  2. Wayang merupakan wujud akulturasi kebudayaan Jawa yang diambil dari tokoh Semar, Gareng, Petruk, Bagong dengan mengangkat kisah dari kitab Ramayana dan Mahabharata asal India.
  3. Wayang Potehi, kesenian asal Tionghoa yang berakulturasi dengan budaya Indonesia.
  4. Musik keroncong yang merupakan hasil perpaduan antara musik Melayu dan musik Portugis yang dibawa para penjajah.
  5. Masjid Cheng Ho menjadi bentuk akulturasi Islam dan Tionghoa.
  6. Masjid Menara Kudus akulturasi antara Islam dengan Hindu-Jawa.
  7. Seni kaligrafi merupakan bentuk akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan Indonesia.
  8. Kuliner seperti bakmi, pangsit, dan bakso termasuk bentuk akulturasi kebudayaan Tionghoa dan Indonesia.

Demikian perbedaan asimilasi dan akulturasi serta contohnya. Semoga bermanfaat!

(fef)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER