Siapa Penemu Termometer? Ini Sosok dan Sejarah Perkembangannya

CNN Indonesia
Minggu, 17 Nov 2024 13:00 WIB
Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei. Simak sejarah penemuannya hingga perkembangan alat termometer.
Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei. Simak sejarah penemuannya hingga perkembangan alat termometer. (Justus Sustermans via Wikimedia Commons)
Jakarta, CNN Indonesia --

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau menyatakan derajat panas dan dinginnya suatu benda. Berkat alat ini, manusia bisa mengetahui suhu banyak hal, termasuk suhu tubuhnya sendiri.

Tentunya alat tersebut tidak muncul begitu saja. Alat tersebut diciptakan oleh seseorang kemudian dikembangkan hingga muncullah termometer modern. Lantas, siapa penemu termometer?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Termometer diciptakan oleh Galileo Galilei, seorang filsuf alam, astronom, dan matematikawan Italia yang memberikan kontribusi mendasar pada ilmu gerak, astronomi, dan kekuatan material serta pada pengembangan metode ilmiah.

Berikut biografi singkat Galileo Galilei dan kisahnya saat menciptakan termometer.


Biografi Galileo Galilei

Siapa penemu termometer? Berdasarkan Britannica, Galileo Galilei dinyatakan sebagai sosok pertama yang menemukan termometer.

Galileo lahir di Pisa, Toscana pada 15 Februari 1564. Ia merupakan putra tertua dari Vincenzo Galilei, musisi yang memberikan kontribusi penting dalam dunia musik.

Di usia remajanya, Galileo menghadiri sekolah biara di Vallombrosa, dekat Florence, kemudian pada 1581 mendaftar di Universitas Pisa, tempat ia belajar kedokteran.

Namun, pada masa tersebut ia lebih senang dengan matematika dan memutuskan untuk menjadikan mata pelajaran matematika dan filsafat sebagai profesinya.

Pada 1585, Galileo meninggalkan universitas tanpa memperoleh gelar, dan selama beberapa tahun ia memberikan kelas privat tentang mata pelajaran matematika di Florence dan Siena.

Semasa hidupnya, Galileo terkenal karena telah membuat banyak penemuan, seperti jam pendulum, mesin pompa, teleskop, dan termometer.

Termometer Galileo GalileiTermometer Galileo Galilei yang diciptakan untuk mengukur suhu. (iStockphoto/ffaber53)

Termometer Galilei diciptakan sekitar tahun 1592. Ia melakukan percobaan dengan menggunakan beberapa jenis cairan untuk mengisi tabung percobaannya.

Prinsip kerja termometer buatan Galilei didasarkan pada perubahan volume gas pada tabung percobaannya. Mula-mula tabung dipanaskan sehingga udara di dalam tabung mengembang. Di dalam tabung diisi bola kaca yang berisi cairan berwarna dengan berat berbeda.

Ketika suhu pada tabung naik maka densitas cairan akan berkurang, begitupun sebaliknya. Perubahan densitas cairan menyebabkan bola-bola di dalam tabung bergerak naik-turun.

Posisi tinggi bola ini yang digunakan untuk menentukan suhu. Hanya saja, alat ini masih memiliki kekurangan, salah satunya belum menggunakan nomor skala.

Penemuan termometer Galilei kemudian disempurnakan oleh dua ilmuwan lain, yakni Daniel G. Fahrenheit (1724) dan Anders Celsius (1742).


Perkembangan termometer modern

Termometer Fahrenheit ditemukan oleh Daniel G. Fahrenheit atau Daniel Gabriel Fahrenheit adalah seorang fisikawan Polandia yang lahir pada 24 Mei 1686.

Pada 1709, dia menciptakan termometer alkohol yang mampu mengukur suhu.

Ia mengambil suhu campuran es-garam sebagai angka nol pada skala termometernya dan memilih nilai 30 dan 90 derajat untuk titik beku air dan suhu tubuh normal, masing-masing; nilai ini kemudian direvisi menjadi 32 dan 96.

Dari penemuan ini, ia menemukan bahwa air dapat tetap cair di bawah titik bekunya dan bahwa titik didih cairan bervariasi dengan tekanan atmosfer.

Sementara itu, termometer celsius ditemukan oleh Anders Celsius. Anders Celsius lahir pada tanggal 27 November 1710 di Uppsala, Swedia. Semasa hidupnya, Celsius adalah seorang profesor astronomi di Universitas Uppsala dari tahun 1730 hingga 1744.

Ia berhasil menemukan termometer pada tahun 1742. Ia mempresentasikan dan mendeskripsikan termometernya dalam sebuah makalah yang dibacakan di hadapan Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia atau Swedish Academy of Sciences.

Penemuan tersebut dilakukan di Observatorium Uppsala. Celsius pada saat itu sedang meneliti pembagian skala suhu termometer air raksa pada tekanan udara 760 mm. Air raksa kemudian dibagi menjadi 100 pembagian atau derajat.

Skala tersebut ditetapkan sedemikian rupa sehingga 100 derajat celsius diambil sebagai titik beku, sedangkan 0 derajat celsius menjadi titik didih air. Namun, skala ini kemudian dibalik sehingga menciptakan skala celsius yang digunakan sekarang ini.

Skala celsius kemudian dianggap menjadi skala yang lebih tepat dibandingkan dengan suhu Fahrenheit atau Reamur karena fiksasi lingkungan dan metode pengukurannya lebih ketat dan sulit.

Setelah membaca artikel ini, semoga kamu bisa menjawab pertanyaan dari siapa penemu termometer. Semoga bermanfaat.

(sac/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER